Pangeran Harry Mengaku Kangen Keluarga Kerajaan Inggris

Pangeran Harry sudah melepas tugas kerajaan dan pindah ke Amerika Serikat.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 03 Jan 2023, 18:30 WIB
Pangeran Harry dan Meghan Markle menghadiri Invictus Games di The Hague, Minggu, 17 April 2022. (dok. Sem van der Wal / ANP / AFP)

Liputan6.com, California - Pangeran Harry kembali menggelar wawancara media. Pada wawancara terbaru dengan CNN, Pangeran Harry kembali membahas keluarga kerajaan Inggris.

Sosok pangeran berusia 38 tahun itu kembali melakukan wawancara meski sebelumnya ingin ada privasi dari media. Wawancara ini akan tayang tidak lama setelah rilisnya dokumenter Harry & Meghan di Netflix dan buku otobiografi berjudul Spare.

Tak seperti wawancaranya dengan Oprah Winfrey, Pangeran Harry kini memberikan retorika yang lebih halus untuk keluarganya di Inggris. Ia mengaku kangen dengan Raja Charles III dan Pangeran William.

"Saya ingin ayah saya kembali, saya ingin kakak saya kembali," ujar Pangeran Harry dalam trailer wawancara dengan CNN, dikutip Selasa (3/1/2023).

Kerinduan Pangeran Harry cukup mengejutkan, sebab belum lama ini ia menyulut kontroversi karena menyebut Pangeran William mengamuk dan teriak-teriak karena tidak setuju dengan konsep "Megxit". Hal itu diungkap Pangeran Harry di dokumnter Netflix-nya.

Pangeran Harry juga membantah pernah merilis pernyataan bersama kakaknya bahwa mereka kompak. Ia menyebut tak diminta restu sebelum pernyataan itu rilis.

Pihak Istana Buckingham menolak berkomentar atas ucapan Harry di dokumenter Netflix tersebut.

Kini, Pangeran Harry berkata hubungannya dengan keluarga kerajaan seharusnya tidak begini. Ia pun kembali mengeluhkan bagaimana keluarga kerajaan bersikap seperti "institusi" ketimbang keluarga.

Pangeran Harry juga sempat kesal karena Meghan Markle tak diundang ke Kastil Balmoral setelah kematian Ratu Elizabeth II.


Kasus Teriak-Teriak

(kiri ke kanan) Kate Middleton dan Pangeran William bersama Pangeran Harry dan Meghan Markle berjalan berjalan melihat bunga untuk mendiang Ratu Elizabeth II di luar Kastil Windsor, Windsor, Inggris, 10 September 2022. Ini merupakan kemunculan perdana mereka di depan umum sejak Maret 2020. (AP Photo/Martin Meissner)

Pangeran Harry mengungkap cerita terbaru soal keluarganya di dokumenter Harry & Meghan. Putra bungsu Lady Diana itu berkata kakaknya sempat ngamuk besar terkait masalah "Megxit". 

Pada episode lima dokumenter tersebut, Pangeran Harry bercerita rencananya dan Meghan Markle untuk lebih independen. Alhasil, mereka ingin mengurangi pekerjaan resmi mereka, meski tetap mendukung Ratu Elizabeth II. 

Pertemuan lantas digelar yang melibatkan Pangeran Charles, Pangeran William, dan Ratu Elizabeth II. Tak disangka, Pangeran Harry menyebut William mengamuk. 

"Sungguh menyeramkan saat kakak saya menjerit dan berteriak kepada saya. Dan ayah saya mengatakan hal-hal yang tidak benar. Dan nenek saya hanya duduk diam dan mendengarkan," ujar Pangeran Harry dalam dokumenter yang rilis pada Desember 2022.

Pangeran Harry tidak menyalahkan Ratu Elizabeh II. Namun, Harry berkata neneknya mendapat bisikan bahwa tindakan Harry bisa merugikan institusi Keluarga Kerajaan Inggris. 

Proposal Harry untuk mengurangi pekerjaan kerajaan lantas tak mendapat respons positif. 

"Orang-orang di sekitarnya memberitahunya bahwa proposal yang dua orang ini (Harry-Meghan) lakukan dipandang sebagai serangan kepada institusi. Dan beliau mengikuti saran yang diberikan," ujar Pangeran Harry.


Meghan Markle Jadi Pesohor Paling Menyebalkan 2022

Meghan Markle dalam wawancara dengan Oprah Winfrey. (Joe Pugliese/Harpo Productions via AP)

Sorotan negatif terhadap pasangan Meghan Markle dan Pangeran Harry masih belum berakhir. Serial dokumentar antara Meghan Markle dan Pangeran Harry di Netflix sepertinya sangat menghancurkan reputasi mereka.

Sebuah daftar pesohor paling menyebalkan sepanjang tahun 2022 pun menjadi buktinya. Setiap akhir tahun, situs Ranker merilis daftar figur publik atau selebriti yang paling menyebalkan sepanjang tahun menurut hasil voting secara online. Untuk Celebrities You’re Sick of in 2022 atau pesohor paling menyebalkan sepanjang 2022, Meghan Markle menduduki urutan pertama.

Melansir Daily Mail, 31 Desember 2022, dari 461.000 suara yang masuk, Duchess of Sussex menerima 24.201 suara. Sementara sang suami berada di urutan kedua dengan 21.492 suara. Daftar ini muncul hanya beberapa pekan usai serial ‘Harry & Meghan’ tayang di Netflix.

Menurut Daily Mail, citra keduanya menurun drastis bila dibandingkan dengan tahun lalu. Meghan dan Harry bahkan tidak termasuk dalam 10 besar. Tahun lalu, ibu dua anak itu hanya menempati urutan ke-20 dan Harry di urutan ke-23.

Celebrities You’re Sick of in 2022 ini turut menyertakan nama Oprah Winfrey dengan perolehan sebanyak 15.488 suara sehingga menjadikannya orang paling menyebalkan urutan ketiga. Pada Maret 2021, dia pernah mewawancarai Meghan dan Harry.

Meghan pernah mengatakan pada perempuan yang dijuluki Ratu Talkshow itu, bahwa dirinya mendapat perlakuan rasis dari seorang anggota keluarga kerajaan. Meghan juga mengklaim, Kate Middleton pernah membuat dirinya menangis karena masalah bridesmaid.


Kehilangan Simpati

Meghan Markle tiba di Westminster Abbey, London, Inggris, pada 19 September 2022, untuk menghadiri prosesi pemakaman kenegaraan Ratu Elizabeth II. (Geoff PUGH/POOL/AFP)

Mengutip News Week, Kamis (29/12/2022), The Duchess of Sussex disamakan oleh Politico dengan sosok seperti Donald Trump, Elon Musk, Kanye West, Elizabeth Holmes, dan Sam Bankman-Fried dalam daftar "narcissists" yang telah kehilangan simpati publik.

Kontributor yang berbasis di Boston, Joanna Weiss, menulis artikel tersebut, dan memicu reaksi luas, dengan banyak warganet memprotes narasi tersebut. 

Namun, Politico bukanlah publikasi AS pertama yang mengkritik film dokumenter Netflix Harry & Meghan, mencatat sambutan berbeda dengan wawancara Oprah Winfrey pada Maret 2021.

Intervensi signifikan lain datang dari Variety beberapa hari setelah Bagian II dari Harry & Meghan dirilis pada 15 Desember 2022. Sebagaimana diketahui, tayangan tersebut berisi tuduhan bahwa Pangeran William meneriaki Harry selama negosiasi kerajaan. 

Penulis artikel itu, Andrew Wallenstein, yang merupakan presiden dan kepala analis media di Variety Intelligence Platform, menulis, "Bukannya Harry dan Meghan tidak memiliki cerita yang layak diceritakan, prasangka yang mereka hadapi dari keluarga kerajaan dan pers Inggris sangat buruk. Tapi, menceritakan kisah itu justru membuat simpati publik semakin berkurang."

Meghan Markle dan Pangeran Harry disebut memainkan kartu sebagai korban berulang kali. Dalam waktu dekat, keduanya disarankan untuk beralih ke sesuatu, selain menceritakan kembali penderitaan lama mereka.

 

Infografis Geger Wawancara Meghan Markle dan Pangeran Harry. (Liputan6.com/Trieyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya