Suhu Awal Tahun di Negara Eropa Menghangat, Tembus Rekor Nasional

Suhu pada bulan Januari di negara-negara Eropa menembus rekor nasional.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 04 Jan 2023, 15:25 WIB
Warga duduk di kursi malas Taman Alnwick saat gelombang panas melanda Eropa di Alnwick, Inggris, Rabu (24/7/2019). Badan cuaca nasional Inggris, Met Office, meramalkan suhu akan memuncak di negara tersebut hingga bisa mencapai 39 Celcius. (Owen Humphreys/PA via AP)

Liputan6.com, Brussels - Suhu pada bulan Januari telah mencapai titik tertinggi sepanjang masa di sejumlah negara di seluruh Eropa.

Rekor nasional pun jatuh di delapan negara dan rekor regional di tiga lainnya.

Dilansir BBC, Rabu (4/1/2023), Warsawa, Polandia, mengalami 18,9 derajat Celsius pada hari Minggu sementara Bilbao, Spanyol, mencapai 25,1 Celsius--lebih dari 10 Celsius di atas rata-rata.

Cuaca Eropa yang sejuk datang ketika Amerika Utara menghadapi badai yang lebih parah, beberapa hari setelah hawa dingin musim dingin yang mematikan menyebabkan lebih dari 60 orang tewas.

Salju lebat dan hujan beku telah diramalkan terjadi di beberapa bagian Midwest utara, sementara badai petir dan tornado yang parah diperkirakan terjadi di Texas, Oklahoma, Arkansas, dan Louisiana.

Namun di sisi Eropa Atlantik, cuacanya justru nyaman di banyak tempat pada awal tahun. Suhu di Belanda, Liechtenstein, Lituania, Latvia, Republik Ceko, Polandia, Denmark, dan Belarus memecahkan rekor nasional.

Rekor suhu itu juga dipecahkan di Jerman, Prancis, dan Ukraina.

Suhu yang tercatat di Warsawa pada 1 Januari adalah 4 derajat Celsius lebih tinggi dari rekor sebelumnya untuk bulan itu, dan rekor tertinggi Belarusia adalah 16,4 derajat Celsius, sekitar 4,5 Celsius di atas rekor sebelumnya.


Perubahan Suhu

Orang-orang bersantai di sebuah taman di Madrid, Spanyol, Minggu (19/6/2022). Sebelumnya Spanyol dilanda gelombang panas yang bergerak ke utara melalui Eropa dengan suhu bisa mencapai di 43 derajat Celcius. (AP Photo/Paul White)

Di Swiss, suhu mencapai 20 derajat Celsius, dan cuaca hangat telah memengaruhi resor ski di pegunungan Alpen yang mengalami kekurangan salju. 

Namun, tidak semuanya hangat di Eropa. Suhu yang lebih dingin dan salju diperkirakan terjadi di beberapa bagian Skandinavia dan Moskow diperkirakan akan turun hingga -20 derajat Celsius pada akhir pekan.


Tahun Terpanas

Turis memegang payung untuk berlindung dari matahari, di London, Senin (18/7/2022). Pemerintah Inggris telah mengeluarkan peringatan suhu panas ekstrem pertama di negara itu, sementara cuaca panas dan kering yang telah melanda daratan Eropa selama seminggu terakhir bergerak ke utara, mengacaukan perjalanan, layanan kesehatan, dan sekolah. (AP Photo/Alberto Pezzali)

Beberapa hari sebelumnya, Inggris, Irlandia, Prancis, dan Spanyol mengumumkan tahun 2022 sebagai tahun terpanas dalam catatan.

Di Inggris, setiap bulan Desember lebih panas dari rata-rata. 

 


Suhu Terus Meningkat

Orang-orang menari mengikuti musik di luar sebuah bar di Madrid, Spanyol, Minggu (19/6/2022). Sebelumnya Spanyol dilanda gelombang panas yang bergerak ke utara melalui Eropa dengan suhu bisa mencapai di 43 derajat Celcius. (AP Photo/Paul White)

Gelombang panas menjadi lebih sering, lebih intens, dan bertahan lebih lama karena perubahan iklim yang disebabkan oleh manusia.

Namun, peristiwa musim dingin seperti ini tidak memiliki dampak manusia yang sama seperti gelombang panas musim panas, yang dapat mengakibatkan kematian dalam jumlah besar.

Dunia telah menghangat sekitar 1,1 derajat Celsius sejak era industri dimulai dan suhu akan terus meningkat, kecuali pemerintah di seluruh dunia melakukan pengurangan emisi yang tajam.

Infografis Pasien Positif dan Kontak Erat Covid-19 Berkeliaran di Ruang Publik. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya