Liputan6.com, Jakarta - SPBU Shell akhirnya ikut menurunkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM). Penurunan harga BBM Shell ini mengikuti tiga penyalur BBM lain yang sudah turun lebih dulu yaitu Vivo, BP-AKR, dan Pertamina.
Dikutip dari laman Shell.co.id, Rabu (4/1/2023), penurunan harga BBM Shell terjadi untuk semua jenis. Untuk lokasi Jakarta, Shell Super turun menjadi RP 13.030 per liter dari sebelumnya Rp 14.180 per liter.
Advertisement
Sedangan untuk Shell V-Power turun menjadi Rp 13.810 per liter dari sebelumnya Rp 15.100 per liter. Untuk Shell V-Power Diesel turun menjadi Rp 16.890 per liter dari sebelumnya Rp 19.180 per liter.
Penurunan ini berlaku mulai 4 Januari 2023. Lengkapnya, berikut ini rincian harga BBM Shell di beberapa daerah:
1. Jakarta
- Super Rp 13.030 per liter
- V-Power Rp 13.810 per liter
- V-Power Diesel Rp 16.890 per liter
- V-Power Nitro+ Rp 14.180 per liter
2. Banten
- Super Rp 13.030 per liter
- V-Power Rp 13.810 per liter
- V-Power Diesel Rp 16.890 per liter
- V-Power Nitro+ Rp 14.180 per liter
3. Jawa Barat
- Super Rp 13.030 per liter
- V-Power Rp 13.810 per liter
- V-Power Diesel Rp 16.890 per liter
- V-Power Nitro+ Rp 14.180 per liter
4. Jawa Timur
- Super Rp 13.030 per liter
- V-Power Rp 13.810 per liter
- Shell Diesel Ekstra Rp 16.310 per liter
5. Sumatera Utara
- Super Rp 13.030 per liter
- V-Power Rp 14.100 per liter
- Diesel Extra Rp 16.660 per liter.
Harga BBM Pertamax Turun Jadi Rp 12.800 per Liter Hari Ini 3 Januari 2022 Pukul 14.00
Menteri BUMN Erick Thohir memastikan harga bahan bakar minyak (Harga BBM) nonsubsidi jenis Pertamax turun menjasi Rp 12.800 per liter, pada Selasa 3 Januari 2023, pukul 14.00 WIB. Ini merespons pada turunnya harga minyak dunia.
Untuk diketahui, harga minyak dunia sedang mengalami penurunan dalam beberapa waktu terakhir. Artinya, harga jual di sisi hilir seperti harga BBM Pertamax pun ikut terpengaruh.
"Salah satunya, Pertamax, yang banyak dipakai dulu aja, itu maka diputuskan kemarin, Bu Nicke bisa tambahkan, ya yang hari ini (turun dari) Rp 13.900 (per liter) itu menjadi Rp 12.800 (per liter) ya," kata dia kepada wartawan di SPBU Pertamina di Jalan MT Haryono, Selasa (3/1/2022).
Erick Thohir mengatakan penurunan harga BBM ini terjadi tak hanya untuk Pertamax, tapi juga menyasar seluruh bahan bakar nonsubsidi yang dijual Pertamina. Sebut saja ada Pertamina Dex, Dexlite, hingga Pertamax Turbo.
Erick Thohir menyebut, penurunan harga ini memang tidak secepat SPBU swasta. Alasannya, Pertamina memiliki ekosistem pengolahan bahan bakar yang lebih besar, ditambah banyaknya SPBU yang tersebar.
"Nah kenapa? Kita harus sinkronisasi. Karena kalau ada perubahan harga di Pertamina, yang merupakan market-nya paling besar itu turunannya tidak seperti yang mengelola cuma 5 pom bensin, karena ini turunannya banyak. Ada kilangnya, ada pom bensinnya, ada macam-macamnya. Bahasanya prosesnya perlu waktu. Tapi kemarin pun kita sudah percepat," ungkapnya.
Advertisement
Rincian Harga BBM Pertamina
1. Pertalite (RON 90):
Rp 10.000 per liter (seluruh Indonesia)
2. Pertamax (RON 92):
- Rp 12.800 per liter (Aceh, DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur)
- Rp 13.050 per liter (Sumatera Utara, Sumatera Barat, Jambi, Sumatera Selatan, Bangka-Belitung, Lampung, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Maluku, Maluku Utara, Papua, Papua Barat)
- Rp 13.300 per liter (Riau, Kepulauan Riau, Kodya Batam (FTZ), Bengkulu)
3. Pertamax Turbo (RON 98):
- Rp 14.050 per liter (Aceh, DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur)
- Rp 14.350 per liter (Sumatera Utara, Sumatera Barat, Jambi, Sumatera Selatan, Bangka-Belitung, Lampung, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Maluku, Maluku Utara, Papua, Papua Barat)
- Rp 14.650 per liter (Riau, Kepulauan Riau, Kodya Batam (FTZ), Bengkulu).
4. Solar Subsidi (CN 48): Rp 6.800 (seluruh Indonesia)
5. Dexlite (CN 51)
- Rp 16.150 per liter (Aceh, DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, FTZ Sabang)
- Rp 16.500 per liter (Sumatera Utara, Sumatera Barat, Jambi, Sumatera Selatan, Bangka-Belitung, Lampung, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Maluku, Maluku Utara, Papua, Papua Barat)
- Rp 16.850 per liter (Riau, Kepulauan Riau, Kodya Batam (FTZ), Bengkulu)
6. Pertamina Dex (CN 53)
- Rp 16.750 per liter (Aceh, DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur)
- Rp 17.100 per liter (Sumatera Utara, Sumatera Barat, Jambi, Sumatera Selatan, Bangka-Belitung, Lampung, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Maluku, Maluku Utara, Papua, Papua Barat)
- Rp 17.450 per liter (Riau, Kepulauan Riau, Kodya Batam (FTZ), Bengkulu)