Kebiasaan jajan anak yang buruk di sekolah, ternyata bisa menyebabkan anak memiliki gizi buruk. Hal ini semestinya bisa dimanfaatkan oleh orangtua agar membiasakan diri untuk membawakan anak bekal makan ke sekolah. Selain sehat, anak bisa memiliki predikat 'Anak Jempolan'.
Program Anak Jempolan ini sebelumnya merupakan merupakan program yang sudah ada sebelumnya yaitu Aku Anak Sehat (AAS) yang sudah ada sejak tahun 2007.
Menurut Nurlaila Hidayaty, selaku Marketing Manager PT Tupperware Indonesia, tahun ini ada perbedaan pada program AAS. Pihaknya kali ini ikut mengkampanyekan 'Anak Jempolan' dalam serangkaian program AAS dengan target sekitar 1.800 anak Sekolah Dasar kelas 1 hingga kelas 3.
Nurlalila mengakui kalau program ini berawal dari survei BPOM (Badan pengawas Obat dan Makanan) di 30 kota yang menyatakan kalau 35% jajanan anak di sekolah tidak masuk dalam kriteria jajanan sehat.
Program yang sudah sempat dilakukan di Medan ini, akan dimulai dengan seminar-seminar untuk guru. Kemudian setelah itu akan diadakan roadshow ke sekolah-sekolah.
"Lewat roadshow AAS ini kami juga menyebarkan semangat 'Anak Jempolan' untuk membawa bekal yang bersih, sehat dan bergizi melalui anak secara langsung, bahkan diharapkan setiap anak lewat program ini dapat menularkan semangat membawa bekal diantara teman sekelasnya di lingkungan sekolah," kata Nurlaila dalam Jumpa Pers di Wisma Gelora Bung Karno, Rabu (20/2/2013).
"Anak-anak akan dibentuk semacam Agent of Change yang bisa mengajak dan merubah pola hidup sehat pada teman-temannya," jelasnya.
Nurlaila juga menambahkan kalau program ini akan terfokus pada edukasi bagaimana anak-anak membawa bekal dari rumah dan diharapkan orangtua menyediakan bekal yang bersih, sehat dan bergizi agar bisa menstimulus otak anak supaya berkonsentrasi penuh untuk jadi anak gemilang.
PT Tupperware menyatakan akan memeberikan hadiah bagi Anak jempolan jika berhasil mengajak temannya untuk membawa bekal dari rumah.
"Pemenang 'Anak jempol' akan menerima trofi, sertifikat 'Anak jempolan', serta paket dari PT. Tupperware Indonesia," jelasnya.(Fit/Igw)
Program Anak Jempolan ini sebelumnya merupakan merupakan program yang sudah ada sebelumnya yaitu Aku Anak Sehat (AAS) yang sudah ada sejak tahun 2007.
Menurut Nurlaila Hidayaty, selaku Marketing Manager PT Tupperware Indonesia, tahun ini ada perbedaan pada program AAS. Pihaknya kali ini ikut mengkampanyekan 'Anak Jempolan' dalam serangkaian program AAS dengan target sekitar 1.800 anak Sekolah Dasar kelas 1 hingga kelas 3.
Nurlalila mengakui kalau program ini berawal dari survei BPOM (Badan pengawas Obat dan Makanan) di 30 kota yang menyatakan kalau 35% jajanan anak di sekolah tidak masuk dalam kriteria jajanan sehat.
Program yang sudah sempat dilakukan di Medan ini, akan dimulai dengan seminar-seminar untuk guru. Kemudian setelah itu akan diadakan roadshow ke sekolah-sekolah.
"Lewat roadshow AAS ini kami juga menyebarkan semangat 'Anak Jempolan' untuk membawa bekal yang bersih, sehat dan bergizi melalui anak secara langsung, bahkan diharapkan setiap anak lewat program ini dapat menularkan semangat membawa bekal diantara teman sekelasnya di lingkungan sekolah," kata Nurlaila dalam Jumpa Pers di Wisma Gelora Bung Karno, Rabu (20/2/2013).
"Anak-anak akan dibentuk semacam Agent of Change yang bisa mengajak dan merubah pola hidup sehat pada teman-temannya," jelasnya.
Nurlaila juga menambahkan kalau program ini akan terfokus pada edukasi bagaimana anak-anak membawa bekal dari rumah dan diharapkan orangtua menyediakan bekal yang bersih, sehat dan bergizi agar bisa menstimulus otak anak supaya berkonsentrasi penuh untuk jadi anak gemilang.
PT Tupperware menyatakan akan memeberikan hadiah bagi Anak jempolan jika berhasil mengajak temannya untuk membawa bekal dari rumah.
"Pemenang 'Anak jempol' akan menerima trofi, sertifikat 'Anak jempolan', serta paket dari PT. Tupperware Indonesia," jelasnya.(Fit/Igw)