PBNU: Wacana Penundaan Pemilu Sudah Tidak Relevan

Gus Yahya mengatakan, kebijakan untuk pesta demokrasi harus disepakati bersama atau secara konsensus sesuai dengan aturan beleid yang sudah ada

oleh Muhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 04 Jan 2023, 15:21 WIB
Komisi Pemilihan Umum (KPU) melanjutkan safari silaturahminya dengan menyambangi Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU). (Dok. Liputan6.com/Muhammad Radityo Priyasmoro).

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf menegaskan, wacana penundaan Pemilu 2024 sudah tidak relevan dengan kondisi saat ini. Sebab, seiring dicabutnya kebijakan PPKM oleh pemerintah, artinya tidak ada lagi alasan yang sejalan dengan wacana terkait.

"Ya soal wacana harus diskusi tentang alasan yang legitimate," kata pria akrab disapa Gus Yahya di Kantor Pusat PBNU usai menerima kunjungan KPU, Rabu (4/1/2023).

Gus Yahya mengatakan saat  angka Covid-19 masih tinggi, situasi yang sangat menegangkan bukan hanya secara domestik tapi juga secara global. Hal itu bisa menjadi alasan penundaan pemilu. Namun saat ini kondisinya berbeda, Covid-19 telah menurun drastis. 

"Mungkin ada cukup alasan untuk berpikir tentang bagaimana nasib jadwal pilkada dan lain sebagainya, jadwal pemilu lah pada umumnya . Tapi sekarang dalam keadaan seperti ini, alasannya apa?,” ucap dia.

 


Kesepakatan Bersama

Ilustrasi pemilih surat suara.

Gus Yahya menambahkan, kebijakan untuk pesta demokrasi harus disepakati bersama atau secara konsensus sesuai dengan aturan beleid yang sudah ada.

“Aturan dari permainan itu harus disepakati oleh semua pihak yang terlibat dan kemudian dilaksanakan sesuai dengan apa yang disepakati itu. Itu yang paling penting,” jelas Gus Yahya.

Saat sudah bersepakat, lanjut dia, semua pihak baik peserta, pemilih dan penyelenggara harus menerima apa pun keputusannya. Maka dengan demikian, permainan dapat berjalan secara teratur.

"Semua orang dengan begitu apapun hasil dari permainan itu semua orang harus terima, karena sudah sesuai dengan kesepakatan,” dia menutup

Infografis Adu Kuat Sistem Proporsional Tertutup dengan Terbuka di Pemilu 2024. (Liputan6.com/Abdillah)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya