Dua Intel Pakistan Penangkap Taliban Ditembak Saat Parkir, Siapa Dalangnya?

Seorang pria bersenjata telah menembak dan membunuh dua petugas dinas intelijen Pakistan di luar sebuah restoran pinggir jalan di timur negara itu, kata polisi dan pejabat keamanan.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 04 Jan 2023, 18:48 WIB
Ilustrasi Penembakan (Liputan6.com/Johan Fatzry)

Liputan6.com, Punjab - Seorang pria bersenjata telah menembak dan membunuh dua petugas dinas intelijen (intel) Pakistan di luar sebuah restoran pinggir jalan di timur negara itu, kata polisi dan pejabat keamanan.

Murtaza Bhatti, seorang perwira polisi senior di Distrik Khanewal di Provinsi Punjab, mengatakan serangan pada Selasa 3 Januari 2023 terjadi ketika kedua petugas intel itu sedang memarkir kendaraan mereka.

Mengutip Al Jazeera, Rabu (4/1/2022), sejauh ini tak ada yang mengaku bertanggung jawab atas pembunuhan para petugas yang dikenal sering menangkap anggota Taliban Pakistan dan kelompok bersenjata lainnya. Mereka juga dikenal karena keahliannya dalam menyelidiki dan memecahkan kasus-kasus rumit, termasuk serangan senjata dan bom di Pakistan.

Para pejabat mengatakan salah satu petugas yang tewas adalah direktur departemen kontraterorisme provinsi, yang memainkan peran kunci dalam menangkap anggota Tehreek-e-Taliban Pakistan, juga dikenal sebagai Taliban Pakistan.

Kelompok bersenjata itu meningkatkan serangan terhadap pasukan keamanan dalam beberapa bulan terakhir, setelah secara sepihak mengakhiri gencatan senjata dengan pemerintah Pakistan pada November.

Taliban Pakistan terpisah tetapi bersekutu dengan Taliban Afghanistan, yang merebut kekuasaan di negara tetangga Afghanistan pada 2021 setelah penarikan pasukan NATO dan Amerika Serikat setelah 20 tahun konflik.

Menteri Pertahanan Pakistan Khawaja Muhammad Asif mengatakan pada hari Senin bahwa "gelombang serangan teroris" baru-baru ini di Pakistan berasal dari Taliban Pakistan yang bersembunyi di Afghanistan. Dia meminta penguasa Taliban Afghanistan untuk menghentikan pejuang tersebut menggunakan tanah mereka untuk menyerang di Pakistan.

Pada hari Selasa, juru bicara utama Taliban Afghanistan, Zabihullah Mujahid, mengatakan Afghanistan menginginkan hubungan baik dengan semua negara tetangganya, termasuk Pakistan. Namun dia juga meminta Islamabad menahan diri untuk tidak membuat pernyataan provokatif yang bisa menimbulkan ketidakpercayaan.

"Emirat Islam Afghanistan menghargai perdamaian dan stabilitas di negaranya, ia menginginkan perdamaian dan stabilitas di seluruh kawasan dan melanjutkan upayanya dengan cara ini," kata Zabihullah Mujahid.

Dia mengatakan "Imarah Islam mencoba yang terbaik untuk memastikan bahwa wilayah Afghanistan tidak digunakan melawan Pakistan atau negara lain".


Penembakan di Wilayah Terpencil Australia Tewaskan 6 orang, 2 Di Antaranya Polisi

ilustrasi peluru tembakan. (iStockphoto)

Penembakan terhadap aparat juga pernah terjadi di Australia.

Enam orang, termasuk dua polisi, telah ditembak mati setelah diduga melakukan penyergapan di sebuah properti terpencil di Australia.

Polisi mengatakan mereka sedang mencari orang hilang di Wieambilla - 270 km (168 mil) barat Brisbane, Queensland - ketika mereka ditembaki.

"Setelah pengepungan yang lama, tiga tersangka ditembak mati oleh polisi. Motifnya masih belum jelas," kata pihak berwenang seperti dikutip dari BBC, Selasa (13/12/2022).

Perdana Menteri Anthony Albanese menyebutnya sebagai "hari yang memilukan" bagi Australia.

Empat petugas kepolisian Queensland awalnya mendatangi properti tersebut pada Senin 12 Desember sore waktu setempat, atas permintaan dari kepolisian New South Wales.

Polisi Matthew Arnold, 26, dan Rachel McCrow, 29, ditembak mati saat mereka mendekat. Petugas lain tergores peluru dan yang keempat melarikan diri dari properti, kata polisi.

Seorang tetangga yang tidak disebutkan namanya, berusia 58 tahun, juga dibunuh oleh para tersangka selama pengepungan setelah melakukan penyelidikan.

Komisaris Polisi Queensland Katarina Carroll menggambarkannya sebagai "tragedi yang tak terbayangkan" dan korban jiwa terbesar dalam satu insiden selama bertahun-tahun.

"Petugas itu tidak punya kesempatan. Fakta bahwa dua orang keluar hidup-hidup adalah sebuah keajaiban," katanya setelah mengunjungi tempat kejadian, Selasa.

Arnold dan McCrow relatif baru di kepolisian tetapi keduanya telah mendapatkan reputasi pada komitmen dan keberanian, kata Carroll.

"Keduanya berusia di bawah 30 tahun. Keduanya memiliki karir dan kehidupan yang luar biasa di depan mereka," katanya lagi dengan emosional.

Selengkapnya klik di sini...


Penembakan Polisi di Ontario Kanada, 1 Petugas Tewas Saat Istirahat

Ilustrasi Foto Penembakan (iStockphoto)

Penembakan polisi terjadi di Kanada.

Seorang polisi Toronto Kanada yang sedang istirahat makan siang selama pelatihan ditembak dan dibunuh di Mississauga, oleh seorang tersangka yang kemudian ditahan di Hamilton setelah penembakan mematikan kedua, kata pihak berwenang pada konferensi pers Senin 12 September 2022 malam.

Pihak berwenang Kanada mengatakan orang lain terluka di Mississauga. Tersangka melarikan diri ke Milton dan diperkirakan telah menembak tiga orang lagi, menewaskan satu orang, kata polisi seperti dikutip dari CNN, Selasa (13/9/2022).

Polisi Andrew Hong, 48, dari unit lalu lintas polisi Toronto ditembak dari jarak dekat dan meninggal di tempat kejadian, kata Kepala James Ramer kepada wartawan.

Penembakan polisi ini menjadi kabar buruk bagi kepolisian dan keluarga yang ditinggalkan.

"Ini adalah berita buruk bagi keluarganya dan untuk semua anggota Kepolisian Toronto dan seluruh komunitas kepolisian kami," kata kepala polisi. "Kami akan bersandar satu sama lain saat kami bekerja untuk mendukung keluarga Polisi Hong, dan satu sama lain, dalam kesedihan kami."

Hong meninggalkan seorang istri dan dua anaknya. Dia telah bekerja di departemen itu selama 22 tahun.

Polisi Regional Peel di Mississauga sebelumnya mengatakan mereka dipanggil ke lokasi penembakan yang terjadi di persimpangan Argentia Road dan Winston Churchill Boulevard di mana dua orang ditembak tepat setelah pukul 2 siang.

Selengkapnya di sini...


Bandit Nigeria Tembaki Mobil Patroli Tewaskan 4 Polisi, Pelaku Diburu

Ilustrasi Foto Penembakan dengan Senjata Api (iStockphoto)

Serangan kelompok bersenjata kembali melanda Nigeria.

"Orang-orang bersenjata di barat laut Nigeria telah menewaskan enam orang, termasuk empat polisi, dalam kekerasan terbaru yang melanda wilayah itu," kata polisi Selasa 6 Desember 2022 seperti dikutip dari AFP, Rabu (7/12/2022).

Penyerang yang tiba dengan sepeda motor menembaki mobil patroli polisi di luar pasar mingguan di Yar Bulutu, sebuah desa di negara bagian Sokoto dekat perbatasan dengan Niger, kata juru bicara polisi negara bagian Sanusi Abubakar.

"Kami kehilangan empat polisi dalam serangan bandit yang juga menembak mati dua warga sipil," katanya kepada AFP. Keduanya adalah pedagang yang ditembak saat penyerang mencoba melarikan diri.

"Kami telah meluncurkan perburuan untuk para penyerang dan kami yakin mereka akan ditangkap," katanya.

Abubakar mengatakan serangan penembakan itu bisa menjadi pembalasan, atas pembunuhan bandit minggu lalu oleh polisi di Distrik Silame selama serangan yang gagal terhadap penduduk.

Nigeria barat laut dan tengah adalah pusat geng kriminal yang disebut bandit oleh penduduk setempat yang menyerbu desa, membunuh, dan menculik penduduk setelah menjarah dan membakar rumah.

Para bandit, yang secara resmi dinyatakan sebagai teroris, mempertahankan kamp di Hutan Rugu, mengangkangi negara bagian Zamfara, Katsina, Kaduna, dan Niger.

Komunitas di Sabon Birni Sokoto diserang secara berkala oleh bandit yang menyelinap dari tempat persembunyian mereka di negara bagian Zamfara yang berdekatan.

Analis mengatakan geng-geng yang didorong oleh motif keuangan semakin menjalin aliansi dengan militan dari timur laut yang melakukan pemberontakan selama 13 tahun untuk mendirikan negara Islam.

Infografis Kronologi Baku Tembak Anak Buah Irjen Ferdy Sambo Versi Polisi. (Liputan6.com/Trieyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya