Pemprov DKI Jakarta Akan Sambungkan 10 Jalan untuk Atasi Kemacetan

Dinas Bina Marga DKI Jakarta optimistis proyek penyambungan 10 jalan di Ibu Kota ini mampu mengurangi kemacetan hingga 20-30 persen.

oleh Liputan6.com diperbarui 05 Jan 2023, 03:23 WIB
Kepadatan kendaraan saat jam kerja di Jalan MT Haryono, Jakarta, Kamis (27/10/2022). Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta akan menggelar uji coba publik pengaturan jam kerja untuk mengatasi kemacetan. Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Lupito mengatakan uji publik tersebut paling lama dilakukan pada pekan depan. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Povinsi (Pemprov) DKI Jakarta berencana menyambungkan 10 jalan untuk mengurangi kemacetan lalu lintas di Ibu Kota.

Nantinya, Dinas Bina Marga DKI Jakarta akan melakukan pembebasan lahan di beberapa titik untuk menyambungkan jalan.

"Ya kita mulai dari inventarisir, mulai dari Pasar Minggu sejajar kereta api, Waru, Kelapa Gading, Bekasi Raya. Pokoknya yang di situ kami dorong untuk bisa mengatasi kemacetan," kata Kepala Dinas Bina Marga DKI Jakarta Hari Nugroho di Pulogebang, Rabu (3/1/2023).

Hari meyakini, proyek penyambungan jalan ini bisa mengurangi kemacetan di Jakarta hingga 20 sampai 30 persen.

"Bisa 20 sampai 30 persen. Kan jadi lebar," katanya.

Dia menyatakan, hingga saat ini Dinas Bina Marga DKI Jakarta masih melakukan inventarisasi sambil membebaskan lahan yang tidak berpenghuni.

"Tahun kemarin sudah diinventarisir. Tahun ini diinventarisir lagi. Yang bisa kami bebasin karena massanya enggak ada," ujar Hari.

Meskipun demikian, terdapat kendala dalam melakukan pembebasan lahan di beberapa wilayah.

"(Luas lahan yang dibebaskan) ya tergantung. Ada yang cuma dua bidang, ada yang tiga. (Ada) dua bidang yang belum bisa dibebasin karena masalah surat," kata Hari.

 

Reporter: Lydia Fransisca

Merdeka.com


Penumpukan Penumpang di Halte CSW

Cahaya warna-warni menghiasi Halte Transjakarta Centrale Stichting Wederopbouw (CSW) di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta, Kamis (29/07/2021). Skybridge yang mengintegrasikan Halte Transjakarta CSW dengan Stasiun MRT Asean mengambil desain Cakra Selaras Wahana. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Sementara itu, hujan dengan intensitas sedang hingga lebat melanda sebagian besar wilayah DKI Jakarta pada Rabu (4/1/2023). Hal tersebut menyebabkan banjir dan genangan di beberapa titik wilayah Ibu Kota hingga memicu kepadatan arus lalu lintas.

Selain itu, beredar foto-foto yang menampilkan antrean panjang calon penumpang bus Transjakarta di Halte CSW. Tampak juga penumpukan penumpang di Koridor 13 yang menuju Puri Beta. Foto tersebut diunggah akun Instagram @jktinfo.

"Kepadatan penumpang di Halte CSW malam ini," tulis akun tersebut dalam takarirnya.

Menanggapi hal tersebut, PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) buka suara. Kepala Divisi Sekretaris Perusahaan PT Transjakarta, Anang Rizkani Noor mengatakan, terdapat banjir di dekat Puri Beta dan kemacetan di Jalan Ciledug Raya hingga membuat bus terhambat saat beroperasi.

"Jadi ada banjir di dekat Puri Beta dan ada truk yang macet di Ciledug Raya," kata Anang kepada merdeka.com ketika dikonfirmasi, Rabu malam.

Lebih lanjut, Anang menjelaskan bahwa sekitar pukul 16.20 WIB di jalur keluar Puri Beta arah Tendean dan arah Ciedug terdapat genangan akibat air kali meluap. Akibatnya, banyak pengendara sepeda motor yang berhenti.

"Banyak pengendara roda dua yang berhenti mengakibatkan arus kendaraan stuck," ujar Anang.

Kemudian, kata Anang, pada pukul 17:48 WIB, jalur bus Transjakarta terhalang mobil truk yang hampir terbalik.

"Jalur arah Puri Beta lepas Adam Malik terhalang mobil truk. Genangan air mulai surut, truk nyeblos. Truk di TKP sampai menjelang jam 20.00," kata Anang.

Kini, Anang mengklaim antrean di CSW sudah mulai terurai. Ia menyebut pihak Transjakarta telah mengirimkan armada tambahan di Halte CSW, Rawa Barat, dan Tendean.

"Yang kita lakukan adalah mengirim bus langsung ke CSW, Rawa Barat, Tendean agar terurai antreannya. Antrean sudah terurai," kata Anang.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya