Survei Indikator: Elektabilitas Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo Naik

Menurut Survei Indikator Politik Indonesia nama calon presiden pilihan publik yaitu Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto mendapati kenaikan angka. Adapun Ganjar menempati urutan teratas dengan angka 35,8% dan Prabowo Subianto mendapatkan angka 26,7%.

oleh Natasa Kumalasah Putri diperbarui 05 Jan 2023, 12:28 WIB
Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto. (Foto: Tim Media Prabowo Subianto)

Liputan6.com, Bandung - Menurut Survei Indikator Politik Indonesia nama calon presiden pilihan publik yaitu Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto mendapati kenaikan angka. Adapun Ganjar menempati urutan teratas dengan angka 35,8% dan Prabowo Subianto mendapatkan angka 26,7%.

Adapun mengutip dari merdeka.com Ganjar Pranowo saat inimenempati posisi atas dan melewati Anies Baswedan serta Prabowo Subianto. Menurut dari Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi mengatakan bahwa tren elektabilitas dari Anies Baswedan menurun.

Pada bulan Oktober 2022, Anies mendapatkan angka sekitar 28,3% dan pada bulan Desember ia mendapatkan angka sekitar 28,3 persen. Kemudian Prabowo di bulan November mendapatkan angka 26,3% dan di bulan Desember menjadi 26,7%.

Posisi Ganjar pun sudah sejak awal berada pada angka yang tinggi yaitu di bulan November mendapatkan angka 33,9 % dan di bulan Desember mendapatkan angka 35,8%. Tentunya angka tersebut menunjukkan naiknya elektabilitas dari Ganjar dan Prabowo.

“Kita bisa simpulkan ketika approval Presiden naik di bulan Desember, itu yang meningkat elektabilitasnya Ganjar dan Prabowo, yang turun elektabilitasnya Anies,” ujar Burhanuddin Muhtadi selaku Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Rabu (03/01/2023).

Mengutip dari Merdeka.com survei terbaru Indikator tersebut dilakukan pada tanggal 1 hingga 6 Desember 2022 lalu dengan penarikan sampel menggunakan multistage random sampling. Adapun responden survei sebanyak 1.220 orang dengan margin of error sekitar kurang lebih 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya