Liputan6.com, Solo - Dua kubu yang terlibat dalam konflik internal Keraton Kasunanan Surakarta antara Sinuhun Paku Buwono XIII Hangabehi dengan Lembaga Dewan Adat pimpinan GKR Wandansari atau Gusti Moeng memenuhi undangan jamuan makan siang Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka. Kedua kubu tersebut sepakat mengakhiri konflik di meja makan rumah dinas Wali Kota Solo, Loji Gandrung, Rabu (4/1/2023).
Sinuhun Paku Buwono XIII dan Gusti Moeng yang selama ini berselisih tiba di Loji Gandrung saling beriringan. Setelah turun dari mobil, Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka langsung mencium tangan sang raja. Tak hanya itu, putra sulung Presiden Jokowi itu juga menyalami permaisuri raja GKR Paku Buwono XIII, Gusti Moeng dan putra mahkota KGPH Purboyo.
Advertisement
Selanjutnya mereka berjalan menuju ruang pertemuan di Loji Gandrung. Sinuhun Paku Buwono XIII yang selama ini berselisih dengan Gusti Moeng duduk satu meja bersama dengan Gibran, Kapolresta Solo dan Dandim Solo. Selain bertemu, mereka juga mengikuti jamuan makan siang di eks rumah dinas Presiden Jokowi ketika masih menjabat Wali Kota Solo.
Pertemuan tersebut berlangsung hampir 1,5 jam. Setelah selesai, Sinuhun Paku Buwono XIII tampak keluar dari ruang pertemuan dengan didampingi permaisuri dan Gusti Moeng. Diiringi tabuhan karawitan siswa dan siswi SMP Negeri 2 Solo, dua kubu yang terlibat konflik Keraton Surakarta itu duduk di kursi yang ditata di depan pintu masuk Loji Gandrung.
Kumpulkan Keluarga Keraton
Sebagai perwakilan dari kubu Sinuhun Paku Buwono XIII, GKR Paku Buwono XIII menyampaikan ucapan terima kasih kepada Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka yang telah mengumpulkan keluarga Keraton Kasunanan Surakarta di Loji Gandrung. Ia juga tak lupa mengucapkan terima kasih kepada pentolan Lembaga Dewan Adat, Gusti Moeng yang duduk berdampingan dengan dirinya.
"Alhamdulillah siang ini, Sinuhun bersama para rayi dalem dan putra-putri dalem berkumpul di tempat yang istimewa ini di Loji Gandrung kanthi (dengan) guyub rukun setyo tuhu dateng Sampeyan Dalem sedoyo," kata dia di Loji Gandrung Rabu (4/1/2023).
Dengan terjalinnya perdamaian di antara dua kubu yang berselisih itu, dia pun mengungkapkan kini semua sudah rukun dan siap membantu sang raja. Bahkan, putra dan putri dan enam ibu yang merupakan istri selir mendiang Paku Buwono XII sepakat untuk rukun dan mendukung raja untuk memimpin Keraton Kasunanan Surakarta atau Keraton Solo.
"Intinya Sinuhun dan Gusti Wandan (Gusti Moeng)sudah sawiji (bersatu) dan mboten wonten menopo-menopo (tidak ada apa-apa). Sinuhun menunggu perintah dari pemerintah, bapak wali kota untuk pembangunan keraton," ujar dia.
Advertisement
Percepat Revitalisasi Keraton
Sementara itu, Gusti Moeng juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada Gibran yang telah menggelar pertemuan dengan Sinuhun Paku Buwono XIII di rumah dinas wali kota. Ia juga mengungkapkan bahwa keinginan Gibran untuk membenahi kawasan keraton juga disambut baik.
"Tadi kami mengusulkan secepatnya untk dibentuk tim kecil untuk menyiapkan apa saja yang akan direvitalisasi," katanya.
Setelah konferens pers selesai, kemudian Sinuhun Paku Buwono XIII, Gusti Moeng dan keluarga Keraton Kasunanan Surakarta meninggalkan Loji Gandrung. Gibran terlihat menyalami dan mencium tangan sang raja, setelah itu Sinuhun Paku Buwono XIII langsung mencium kening dan pipi Gibran.