Jalankan Kartu Prakerja 2023, Menko Airlangga Butuh Tambahan Duit Rp 1,7 Triliun

Airlangga menjelaskan program Kartu Prakerja dilanjutkan pada tahun 2023 dengan skema normal. Artinya, bukan menggunakan skema bantuan sosial lagi.

oleh Liputan6.com diperbarui 05 Jan 2023, 16:10 WIB
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam rangkaian agenda kunjungan kerja di Provinsi Sumatera Utara, bertemu dan berbincang dengan peserta Program Kartu Prakerja.

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah kembali menjalankan Program Kartu Prakerja di 2023. Program yang ditargetkan bisa menarik peserta 1 juta orang ini dirancang dengan yang telah dijalankan pada tahun lalu. 

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menjelaskan, saat ini pemerintah menganggarkan dana Rp 2,67 triliun untuk program Kartu Prakerja 2023. Namun dengan skema baru, dana ini hanya cukup untuk 590.000 peserta saja.

Oleh karena itu, Menko Airlangga mengatakan bahwa butuh tambahan anggaran sekitar Rp 1,7 triliun untuk mencapai target 1 juta peserta.

"Kita butuh tambahan anggaran Rp 1,7 triliun karena yang Rp 2,67 triliun ini hanya untuk 590.00 orang, jadi perlu ditambah," kata Airlangga dalam konferensi pers di kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta Pusat, Kamis (5/1/2022).

Direktur Eksekutif PMO Prakerja, Denni Puspa Purbasari mengatakan kekurangan anggaran tersebut nantinya diminta ke Kementerian Keuangan. Sebab tahun ini program Kartu Prakerja tidak lagi bersumber dari dana Pemulihan Ekonomi Naisonal (PEN).

"Anggaran Prakerja tetap ada di bendahara umum negara, di tempatnya Ibu Menteri Keuangan Sri Mulyani," kata Denni di lokasi yang sama.

Namun, saat ini Denni menyebut pihaknya dan pemerintah sedang membahas kekurangan anggaran untuk target 1 juta peserta.

"Akan diupayakan untu ditambah untuk menggenapi anggaran tersebut dan itu tentu saja harus rapat lagi," kata Denni.

Airlangga menjelaskan program Kartu Prakerja pada 2023 ini berjalan dengan skema normal. Artinya, bukan menggunakan skema bantuan sosial lagi. Sehingga besaran anggaran untuk pelatihan lebih besar dari insentif yang diberikan kepada peserta.

"Sekarang biaya pelatihan lebih tinggi dari dari skema bansos yang biaya pelatihannya lebih rendah," kata dia.

Setiap peserta kartu prakerja tahun ini akan mendapatkan anggaran Rp 4,2 juta. Dari dana tersebut sebesar Rp 3,5 juta digunakan untuk biaya pelatihan. Sisanya akan diberikan sebagai insentif sebesar Rp 600.000 dan Rp 100.000 setelah mengisi kuisioner pasca pelatihan.

"Untuk pelatihan Rp 3,5 juta, untuk transport Rp 600.000 dan insentif survei Rp 100.000 untuk dua kali survei," kata dia.

Sebagai tambahan, penerima kartu prakerja pada tahun 2022 mencapai 4.984.790 orang penerima manfaat. Sehingga total serapan anggaranya Rp17,84 triliun atau 99,12 persen dari pagu anggaran Rp18 triliun.

"Prakerja (2022) terbukti membantu peningkatan skill peningkatan inklusi keuangan sekaligus memberikan bantuan kepada masyarakat dengan semi bansos," pungkasnya.


Kartu Prakerja 2023 Skema Normal Segera Dibuka, Siap-siap Ya!

Ilustrasi Program Kartu Prakerja. Dok prakerja.go.id

Komite Cipta Kerja akan menggelar rapat koordinasi terkait pelaksanaan Program Kartu Prakerja 2023 di kantor Kemenko Perekonomian, Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, Kamis (5/1/2023). Setelah rakor, komite akan menggaungkan Kartu Prakerja sebagai skema normal di tahun ini.

Dilansir dari laman resmi Kemenko Perekonomian, Pemerintah memang akan melakukan penyesuaian skema semi bansos pada Program Kartu Prakerja menjadi skema normal pada tahun 2023.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto belum lama ini mengungkapkan bahwa Program Kartu Prakerja akan berjalan dengan Skema Normal. Persiapan pelaksanaan skema normal Kartu Prakerja pun sudah mulai dijalankan pada akhir tahun 2022 dan kemungkinan dibuka kuartal I 2023 ini.

Dalam sebuah video wawancara yang diunggah Kartu Prakerja di laman Instagram resminya, Menko Airlangga Hartarto mengatakan bahwa tanggal dibukanya pendaftaran skema normal Kartu Prakerja masih berstatus to be announced atau akan segera diumumkan.

"Itu namanya TBA, to be announced. Di triwulan pertama 2023," kata Airlangga, dikutip dari Instagram @prakerja.go.id, Kamis (22/12/2022).

Sebagai informasi, pada 2023 mendatang Program Kartu Prakerja dengan skema mormal ditargetkan menjangkau 1 juta penerima. Dengan kema normal ini, metode pelatihan akan dilakukan secara offline, online, dan hybrid serta insentif yang diberikan akan dilakukan penyesuaian.

Dalam menyiapkan Skema Normal, Perubahan Kedua Peraturan Presiden terkait Kartu Prakerja telah ditetapkan melalui Peraturan Presiden RI Nomor 113 Tahun 2022.

Perubahan Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian sebagai peraturan pelaksanaan juga telah ditetapkan melalui Permenko Nomor 17 Tahun 2022.

 


Fokus Tahun Ini

Kartu Prakerja. Dok Prakerja.go.id

Program Kartu Prakerja tersebut akan lebih difokuskan pada bantuan peningkatan skill dan produktivitas angkatan kerja, berupa bantuan biaya pelatihan secara langsung kepada peserta dan insentif pasca pelatihan dengan ragam pelatihan skilling, reskilling, dan upskilling.

Para anggota komite sebelumnya telah sepakat untuk memulai skema normal pada tahun 2023 dan akan melanjutkan skema semi bansos hingga akhir Q4-2022 dengan besaran bantuan pelatihan dan insentif sama dengan sebelumnya.

Adapun terkait dengan pelaksanaan skema normal tersebut, pada tahun 2023 Pemerintah akan melakukan penyesuaian besaran bantuan yang diterima peserta senilai Rp 4,2 juta per individu dengan rincian berupa bantuan biaya pelatihan sebesar Rp 3,5 juta, insentif pasca pelatihan Rp 600 ribu yang akan diberikan sebanyak 1 kali, serta insentif survei sebesar Rp100 ribu untuk dua kali pengisian survei.

Selain itu, Program Kartu Prakerja tersebut akan diimplementasi secara online, offline, maupun bauran serta memungkinkan bagi penerima bantuan sosial dari kementerian/lembaga lainnya seperti Kementerian Sosial, Bantuan Subsidi Upah, atau Bantuan Pelaku Usaha Mikro (BPUM) untuk dapat menerima manfaat dari Program Kartu Prakerja.


Prakerja 2022

Program Kartu Prakerja merupakan program yang dibuat Pemerintahan Indonesia untuk mengembangkan kompetisi kerja untuk para pencari kerja.

Sebagai informasi, tercatat pada tahun 2022, Program Kartu Prakerja telah memberikan manfaat bagi 4,98 juta penerima dari 514 kabupaten/kota di Indonesia dengan total penerima sejak awal pelaksanaan program hingga mencapai 14,9 juta penerima.

Terdapat 1.209 pelatihan aktif dibeli penerima manfaat kartu prakerja selama 2022, sebanyak 32 persen orang memiliki akun e-wallet/bank setelah menjadi penerima kartu Prakerja, kemudian top lima bidang pelatihan pilihan penerima manfaat kartu Prakerja di tahun 2022 diantaranya penjualan dan pemasaran, teknik, makanan dan minuman, manajemen, dan gaya hidup.

 

Infografis: Waspada Joki Kartu Prakerja (Liputan6.com / Triyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya