Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi kembali ditanya soal kabar reshuffle atau perombakan kabinet yang semakin mengemuka. Kendati tak memberi kepastian, Jokowi mengatakan reshuffle bisa saja dilakukan pada Jumat, 6 Januari 2023 besok atau beberapa hari kedepan.
"Besok. Ya besok, bisa Jumat, bisa Senin, bisa Selasa, bisa Rabu," kata Jokowi kepada wartawan di Kota Dumai Provinsi Riau, Kamis (5/1/2023).
Advertisement
Jokowi tak menjawab berapa menteri yang akan di-reshuffle. Namun, kabar beredar hari ini bahwa Sekjen Partai NasDem Johnny G. Plate mengundurkan diri dari Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo).
Kabar ini telah dibantah langsung oleh Johnny Plate. Dia menegaskan hingga kini masih menjadi anggota kabinet dan menjalankan tugas sebagai Menkominfo.
Meski begitu, kata dia, membentuk dan mengganti anggota kabinet adalah hak prerogatif Presiden Jokowi.
"Hingga saat ini kami masih melaksanakan tugas dan fungsi yang dipercayakan oleh bapak Presiden sebagai anggota kabinet Indonesia Maju," kata Johnny kepada wartawan, Kamis (5/1/2023).
"Namun demikian perlu ditegaskan kembali bahwa membentuk dan merubah atau mengganti anggota kabinet sepenuhnya menjadi kewenangan prerogatif Presiden sesuai Konstitusi Indonesia," sambungnya.
Isu Reshuffle
Sebelumnya, Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin memprediksi Presiden Joko Widodo atau Jokowi akan melakukan reshuffle atau perombakan kabinet pada Januari 2023 ini. Namun, dia meminta semua pihak menunggu sebab reshuffle kabinet merupakan hak prerogatif Jokowi.
"Mungkin (reshuffle) Januari (bulan) ini. Kita tunggu bareng-bareng," kata Ngabalin kepada wartawan, Kamis (5/1/2023).
Dia pun meminta menteri-menteri yang terkena reshuffle kabinet tidak marah dan dongkol. Ngabalin mengatakan menteri yang diganti harus tetap tersenyum seperti awal masuk kabinet Indonesia Maju.
"Kalau nanti ada menteri yang diganti harus tetap semangat dan tersenyum seperti saat awal anda dipilih. Jangan marah, jangan dongkol karena waktu anda sudah sampai disini saja," jelasnya.
"Tetap dan harus berterima kasih pada Presiden saat diangkat dan diberhentikan oleh beliau," sambung Ngabalin.
Advertisement