Liputan6.com, Madiun - Setelah momentum libur Natal 2022 dan Tahun Baru 2023, Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (Dinkes PPKB) Kota Madiun, Jawa Timur mewaspadai potensi peningkatan kasus COVID-19.
Kepala Dinkes PPKB Kota Madiun dr Denik Wuryani meminta masyarakat agar terus menerapkan perilaku hidup bersih dan terus menjalankan protokol kesehatan.
Advertisement
"Meski pandemi COVID-19 sudah melandai, kami minta masyarakat Kota Madiun tetap waspada. Penerapan perilaku hidup bersih dan sehat atau PHBS dan menjaga protokol kesehatan wajib terus dilakukan," katanya di Madiun, dilansir dari Antara, Kamis (5/1/2023).
Menurutnya, keputusan Presiden Joko Widodo tentang pencabutan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang diatur dalam Inmendagri Nomor 50 dan 51 Tahun 2022 mengisyaratkan tren penularan COVID-19 di Tanah Air sudah dalam level rendah.
Meski demikian, pihaknya tak ingin masyarakat setempat lengah dan menganggap pandemi COVID-19 telah hilang.
"Kasus pasien terkena COVID-19 di Kota Madiun masih ada. Memang tidak tinggi, namun tetap harus diwaspadai," kata dia.
Dinkes PPKB, lanjutnya, telah menyiapkan sejumlah strategi jika terjadi lonjakan kasus COVID-19 di Kota Madiun. Salah satunya menginstruksikan rumah sakit daerah tetap menyiagakan ruang isolasi serta tempat tidur khusus pasien COVID-19.
Ia menjelaskan, pemkot telah menghentikan pengoperasian ruang isolasi pasien COVID-19 di Wisma Haji Kota Madiun. Namun, jika nantinya terjadi lonjakan kasus lagi, maka fasilitas tersebut akan dibuka kembali.
Berdasarkan data Dinkes PPKB, per 1 Januari 2023 kasus aktif COVID-19 di Kota Madiun tercatat ada delapan. Dari jumlah itu, empat pasien menjalani perawatan di rumah sakit dan empat lainnya isolasi mandiri. Mayoritas pasien mengalami gejala ringan.