Perjalanan Spontan dan Bisnis Kunci Pemulihan Industri Pariwisata Indonesia Pasca-Pandemi

Wisata religi dan budaya mendominasi tujuan perjalanan pariwisata di Indonesia pasca-pandemi.

oleh Henry diperbarui 06 Jan 2023, 20:28 WIB
Tren Perjalanan OYO Travelopedia 2022.  foto: dok. OYO Indonesia

Liputan6.com, Jakarta - Dalam laporan OYO Travelopedia Indonesia 2022 terungkap bahwa perjalanan spontan dan bisnis jadi tren utama yang mempercepat pemulihan industri pariwisata dan perhotelan di Indonesia pada masa pasca-pandemi. Tercatat lebih dari 2,4 juta pemesanan dilakukan satu hari sebelum perjalanan atau pada hari perjalanan dengan peningkatan sejumlah 14 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Selain itu, perjalanan bisnis turut meningkat di Indonesia sejak pelonggaran kebijakan pembatasan perjalanan diberlakukan pada Mei 2022. Permintaan akomodasi oleh tamu korporasi atau skala besar tumbuh sebesar 274 persen dibandingkan tahun sebelumnya. OYO saat ini memiliki lebih dari 2.400 properti di lebih dari 180 kota di seluruh Indonesia. 

Pertumbuhan ini didukung oleh usaha kecil dan menengah (UKM) yang mulai memilih interaksi secara langsung dibandingkan pertemuan virtual. Data pemesanan OYO Indonesia menunjukkan bahwa terdapat lima kota yang paling sering dikunjungi oleh masyarakat untuk melakukan perjalanan bisnis, yaitu Jakarta, Tangerang, Surabaya, Bekasi, dan Medan. 

Menurut Ankit Tandon selaku Global CBO & CEO, Southeast Asia and Middle East OYO, hasil temuan OYO membuktikan terjadinya kebangkitan industri pariwisata di Indonesia.

"Kami sebagai travel-tech company berada di posisi yang tepat untuk mendorong hasil yang lebih berdampak positif dengan tiga strategi utama yaitu memaksimalkan potensi pasar lokal, memperkuat teknologi untuk mengakomodasi permintaan pasar, serta kolaborasi yang kuat dengan mitra bisnis penginapan, pemerintah dan korporasi," terang Ankit Tandon, dalam keterangan tertulis yang diterima Liputan6.com, Kamis, 5 Januari 2023.

 


Perjalanan Rekreasi

Tren Perjalanan OYO Travelopedia 2022.  foto: dok. OYO Indonesia

"Kami terus berperan aktif untuk membantu mitra bisnis kami dapat meningkatkan pendapatan mereka dengan integrasi teknologi yang imersif ke dalam operasional bisnis, memperluas pemasaran properti mitra dengan online travel agent (OTA) hingga standardisasi layanan penginapan mitra," sambungnya.

Sementara itu, perjalanan rekreasi tetap menjadi pendorong pertumbuhan terbesar dengan kota-kota seperti Bandung, Bali, Yogyakarta, Malang, dan Lampung mencatat pertumbuhan pemesanan yang mengesankan, meningkat 114 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Untuk kategori perjalanan wisata di 2022, destinasi wisata spiritual dan budaya memberikan daya tarik yang kuat tersendiri bagi para pelancong untuk menyambangi berbagai tempat yang dianggap sebagai 'destinasi wisata religi'.  Destinasi wisata religi dan budaya menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat; seperti Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral di Jakarta, salah satu masjid dan gereja terbesar di Asia Tenggara.

Selanjutnya adalah desa Wisata di Bandung; Borobudur–candi Buddha terbesar; Candi Prambanan dan Candi Ratu Boko di Yogyakarta. Berikutnya ada Kuil Maria Annai Velangkanni; Kuil Shri Mariamman di dekat area Little India di Medan; dan Pura Besakih-kompleks candi Hindu terbesar dan tersuci; Pura Tanah Lot dan Pura Uluwatu di Bali.


Masa Inap Terlama

Tren Perjalanan OYO Travelopedia 2022.  foto: dok. OYO Indonesia

Meningkatnya preferensi masyarakat untuk bepergian dimulai saat masa liburan Hari Raya Idul Fitri pada Mei 2022 lalu, dengan catatan pertumbuhan pemesanan akomodasi OYO hingga 90 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Pada hari libur Maulid Nabi pada Oktober 2022 bahkan terjadi lonjakan permintaan akomodasi hingga lebih dari 25.000 pemesanan.

Laporan OYO Travelopedia Indonesia 2022 juga menemukan bahwa; masa inap terlama yaitu selama 86 hari di Berlin House Ungasan, Bali. Sementara, pemesanan akomodasi terbesar sebanyak 46 hari terdapat di Pasar Baru Heritage, Bandung, Jawa Barat. Sedangkan, properti penginapan yang paling banyak dipesan yaitu Pasar Baru Heritage, Bandung.

Menjelang akhir 2022, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) memprediksi pergerakan wisatawan nusantara (wisnus) dan wisawatan mancanegara (wisman) ke sejumlah destinasi wisata di Tanah Air tembus hingga 800 juta di periode libur Natal 2022 dan Tahun Baru 2023. Berdasarkan itu, pihaknya optimistis bisa mencapai target awal, yakni 703 juta pergerakan wisnus dan 5,3 juta pergerakan untuk wisman.


3 Poin Besar

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno di jumpa pers akhir tahun yang terselenggara secara hybrid pada Senin, 26 Desember 2022. (dok. tangkapan layar YouTube Kemenparekraf)

Dalam jumpa pers akhir tahun pada Senin, 26 Desember 2022, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno juga memaparkan peluang dan tantangan sektor pariwisata Indonesia tahun 2023. Setidaknya ada tiga poin besar yang digarisbawahi terkait ini.

Pertama, perubahan kebiasaan konsumen, dalam hal ini wisatawan. Tantangannya, peningkatan biaya hidup dan harga bahan bakar jadi penentu keputusan pelancong berwisata ke luar negeri, jumlah dana yang dialokasikan untuk berlibur, dan pemulihan bisnis pariwisata tahun 2023. Peluangnya, wisnus diprediksi masih akan jadi motor utama pemulihan sektor pariwisata dalam negeri.

Kedua, kebijakan cepat keluar nol COVID. Tantangannya, wisatawan Tiongkok sebagai pasar utama di Asia Pasifik belum bisa bergerak bebas karena kebijakan non COVID di negara mereka. Pihaknya memang mulai melonggarkan aturan bepergian, namun lonjakan kasus COVID-19 di Negeri Tirai Bambu masih jadi momok penahan laju pergerakan wisman.

Tantangan ketiga untuk pariwisata Indonesia tahun depan, yakni terkait target kunjungan wisman dan pemesanan tiket ke Indonesia. Target wisman dibagi berdasarkan performansi dan ekstrapolasi tahun 2022, dengan Asia dan Eropa memegang presentase tertinggi.

Infografis lokasi wisata religi di Indonesia (Liputan6.com/Triyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya