Liputan6.com, Jakarta Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) terus berkomitmen dalam memperkuat ketahanan budaya. Upaya tersebut dilakukan melalui Direktorat Jenderal (Ditjen) Politik dan Pemerintahan Umum (Polpum) sebagai wujud meningkatkan rasa cinta terhadap bangsa Indonesia.
Direktur Jenderal (Dirjen) Polpum Kemendagri Bahtiar mengatakan, salah satu langkah dalam memperkuat kebudayaan itu, yakni dengan bakal digelarnya Harmoni Indonesia-2nd Indonesia International Culture Festival 2023 pada 25 Oktober hingga 2 November 2023.
Advertisement
Rencananya kegiatan yang digelar melalui kerja sama dengan Yayasan Color of Indonesia itu bakal dihelat di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Taman Impian Jaya Ancol Jakarta, dan SMA Labschool Cirendeu Ciputat, Tangerang Selatan. Acara ini turut melibatkan para pelaku budaya dari 11 negara.
"Oleh karenanya pada kesempatan ini, saya menyampaikan dan mungkin menyampaikan imbauan kepada seluruh masyarakat untuk hadir semua, ramaikan. Khususnya nanti di Taman Mini dan Ancol, diperkirakan 30-50 ribu orang bisa berkumpul di sana," ujar Bahtiar dalam keterangan persnya di Kantor Pusat Kemendagri, Jakarta, Rabu (26/7).
Selain itu, Bahtiar juga mengajak pemerintah daerah (Pemda) untuk mengambil bagian pada perhelatan tersebut dengan memperkenalkan budaya masing-masing. Apalagi pada forum tersebut juga akan dihadiri para pelaku budaya dari mancanegara. Bahtiar berharap rangkaian acara tersebut mampu mendorong dan menggerakkan perekonomian di Indonesia.
"Dan ini juga pesannya Pak Mendagri sesuai dengan arahan Presiden, kita juga bangkitkan ekonomi kita ini. Jadi apa pun yang bisa kita lakukan oleh masyarakat, oleh pemerintah untuk membuat bergairah kehidupan masyarakat kembali pasca-pandemi, agar masyarakat kembali riang, semangat kembali," ujarnya.
Selain itu, terang Bahtiar, forum tersebut juga menjadi langkah dalam memperkuat harmoni kehidupan masyarakat di Indonesia dan global. Penguatan harmoni ini dapat diperoleh dengan saling memahami budaya antar-bangsa, serta beberapa hal menarik lainnya.
"Jadi oleh karenanya interaksi antara ini menjadi penting. Dengan begitu kita saling memahami, tentu interaksi antara produk budaya akan menghasilkan budaya yang lebih kuat dan tentu kita bangsa Indonesia juga memiliki peluang yang besar. Maka jangan ragu-ragu hadir dan ajak semua warga sekitarnya untuk hadir pada tanggal 25 Oktober sampai dengan 2 November 2023," katanya.
Senada dengan itu, Pelaksana Tugas (Plt.) Direktur Ketahanan Ekonomi, Sosial, dan Budaya Ditjen Polpum Kemendagri Aang Witarsa Rofik mengatakan, ajang 2nd Indonesia International Culture Festival 2023 akan menjadi kesempatan dalam membuka ruang publik. Masyarakat akan dapat terlibat aktif mengenal dan memahami budaya bangsa Indonesia sekaligus kebudayaan di negara-negara lainnya.
Oleh karena itu, Aang meminta para daerah untuk mendukung acara tersebut dengan turut serta menampilkan kebudayaan daerah masing-masing yang berpotensi dapat ditampilkan pada ajang festival kebudayaan internasional.
"Berikutnya kami juga harapkan adanya ikut serta pada business matching dengan mempersiapkan seller destinasi wisata daerah. Industri pariwisata yang akan dipertemukan dengan 200 calon potential buyers dari tours and travel corporate dan pelaku industri pariwisata," ujar Aang.
(*)