Ini Alasan Citra Buana Prasida Lepas Saham ke Publik

Direktur Penilaian Perusahaan Bursa Efek Indonesia (BEI), I Gede Nyoman Yetna mengapresiasi langkah Citra Buana Prasida (CBPE) untuk melantai di Bursa.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 06 Jan 2023, 12:01 WIB
Pekerja tengah melintas di layar pergerakan IHSG di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (18/11/2019). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup pada zona merah pada perdagangan saham awal pekan ini IHSG ditutup melemah 5,72 poin atau 0,09 persen ke posisi 6.122,62. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - PT Citra Buana Prasida Tbk resmi mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada hari ini, Jumat 6 Januari 2023. Perseroan menjadi perusahaan tercatat ke-empat yang listing di Bursa pada 2023.

Saham perseroan diperdagangkan dengan kode saham CBPE. Direktur Penilaian Perusahaan Bursa Efek Indonesia (BEI), I Gede Nyoman Yetna mengapresiasi langkah Citra Buana Prasidauntuk melantai di Bursa. Sebagai perusahaan terbuka, Nyoman berharap jajaran manajemen bekerja lebih giat untuk memberikan yang terbaik bagi perusahaan dan investor.

"Sudah memasuki gerbang IPO, jangan berdiam diri dan mulai berpikir apa yang dilakukan ke depan. Bangun lebih pagi, tidur lebih malam untuk BoD dan BoC. Kerja keras dan tunjukkan performance karena itu yang ditunggu investor kita,” kata Nyoman dalam Seremoni Pencatatan Perdana Saham BEER, SOUL, ELIT, & CBPE, Jumat (6/1/2023).

Di samping itu, manajemen perseroan juga perlu berpikir untuk melakukan aksi korporasi guna tingkatkan shareholder value. Di tengah kondisi global dan bisnis model bergerak dinamis, perseroan harus adaptif dan berinovasi. Sehingga sustainable organisasi dapat terjaga.

“Kemudian promoting investor protection. Pasangan perusahaan sekarang publik, investor. jaga kepentingan mereka dari sisi performa perusahaan sehingga dapat berikan atribusi balik bagi investor,” imbuh Nyoman.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama PT Citra Buana Prasida Tbk, R. Asep Eddy menyampaikan terima kasih kepada seluruh pihak yang terlibat dalam proses IPO perseroan. “Tujuan utama perseroan masuk bursa adalah untuk capai transparansi, efisiensi serta akuntabilitas dalam setiap kegiatan operasionalnya yang dapat dilihat jelas oleh publik,” kata Eddy.

Di samping itu, dengan membuka akses ke pasar modal perseroan juga berharap agar perusahana dapat lebih banyak fleksibilitas untukkembangkan usah alebih pesat lagi.

Hal itu sesuai dengan misi perseroan menjadi perusahana yang dapat berikan nilai lebih dan pertumbuhan yang signifikan kepada pemegang saham serta berikan kontribusi dalam pengembangan ekonomi dan sosial bagi masyarakat sekitar.

 


Harga IPO Citra Buana Prasida

Karyawan memfoto layar pergerakan IHSG, Jakarta, Rabu (3/8/2022). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan di Bursa Efek Indonesia, Rabu (3/08/2022), ditutup di level 7046,63. IHSG menguat 58,47 poin atau 0,0084 persen dari penutupan perdagangan sehari sebelumnya. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, PT Citra Buana Prasida Tbk, perusahaan bergerak di bidang real esatet dan properti mematok harga perdana Rp 150 per saham dalam rangka penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO).

Perseroan melepas maksimal 271,25 juta saham ke publik dengan nilai nominal Rp 100 per saham dalam rangka IPO. Jumlah saham yang ditawarkan Citra Buana Prasida setara 20 persen dari jumlah seluruh modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan.

Mengutip laman e-ipo ditulis Selasa (3/1/2023), PT Citra Buana Prasida Tbk menetapkan harga IPO di batas atas harga kisaran yang ditawarkan sebelumnya Rp 100-Rp 150 per saham pada masa penawaran awal atau book building. Dengan demikian, perseroan mengincar dana Rp 40,68 miliar saham dari IPO. Perseroan akan memakai dana IPO untuk modal kerja perseroan yaitu membangun ruko pada Blok F dan Blok di kawasan paskal Hyper Square.

Perseroan juga menggelar program alokasi saham karyawan atau employee stock allocation (ESA) dengan jumlah 120.000 saham atau sebanyak 0,04 persen dari saham yang ditawarkan dalam penawaran umum dengan nilai nominal Rp 100 per saham. Harga pelaksanaan program ESA sebesar Rp 150. Perseroan telah menunjuk PT Panin Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek dan penjamin emisi efek.

Jadwal IPO:

-Tanggal efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 29 Desember 2022

-Masa penawaran umum pada 2-4 Januari 2023

-Tanggal penjatahan pada 4 Januari 2023

-Tanggal distribusi saham secara elektronik pada 5 Januari 2023

-Tanggal pengembalian uang pemesanan pada 5 Januari 2023

-Tanggal pencatatan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 6 Januari 2023


Lepas 20 Persen Saham ke Publik

Karyawan melihat layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (22/1/2021). Sebanyak 111 saham menguat, 372 tertekan, dan 124 lainnya flat. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Sebelumnya, PT Citra Buana Prasida Tbk, perusahaan bergerak di bidang real estate dan properti menggelar penawaran umum saham perdana atau initial public offering (IPO).

Mengutip prospektus perseroan di laman e-ipo, Senin (19/12/2022),  PT Citra Buana Prasida Tbk menawarkan saham perdana maksimal 271.250.000 saham dengan nilai nominal Rp 100 per saham dalam rangka IPO.

Saham yang ditawarkan itu setara 20 persen dari jumlah seluruh modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan setelah IPO. Adapun kisaran harga penawaran antara Rp 100-Rp 150 per saham. Dengan demikian, dana yang diperoleh dari IPO antara Rp 27,12 miliar-Rp 40,68 miliar.

Perseroan juga menggelar program employee stock allocation/ESA maksimal 27,125 juta saham. Saham tersebut maksimal 10 persen dari saham yang ditawarkan dalam penawaran umum.

Perseroan akan memakai dana IPO untuk modal kerja perseroan untuk pembangunan ruko di kawasan Paskal Hyper Square. Untuk melaksanakan IPO ini, perseroan telah menunjuk PT Panin Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek.

Perseroan mencatat pendapatan Rp 19,26 miliar hingga Juni 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 27,14 miliar. Perseroan meraih laba setelah pajak Rp 3,39 miliar hingga Juni 2022. Laba perseroan anjlok dari periode sama tahun sebelumnya Rp 11,8 miliar.

 


Aset dan Jadwal

Suasana di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (2/11/2015). Pelemahan indeks BEI ini seiring dengan melemahnya laju bursa saham di kawasan Asia serta laporan kinerja emiten triwulan III yang melambat. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Total ekuitas tercatat Rp 131,85 miliar hingga Juni 2022 dari Desember 2021 sebesar Rp 133,70 miliar. Liabilitas perseroan tercatat Rp 68,01 miliar hingga Juni 2022 dari Desember 2021 sebesar Rp 61,3 miliar. Aset perseroan tercatat Rp 199,8 miliar hingga Juni 2022 dari Desember 2021 sebesar Rp 195,06 miliar.

Terkait dividen, perseroan akan membayarkan dividen tunai kepada pemegang saham perseroan maksimal 30 persen dari saldo laba positif mulai tahun buku 2022 dengan tidak abaikan tingkat kesehatan perseroan.

Pemegang saham perseroan setelah IPO dan ESA antara lain PT Sandhi Pratama Nusa sebesar 73,15 persen, Gaery Djohari sebesar 6,85 persen, masyarakat 18 persen dan program ESA sebesar 2 persen.

Jadwal sementara IPO:

-Masa penawaran awal pada 19-23 Desember 2022

-Tanggal efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 29 Desember 2022

-Masa penawaran umum pada 2-4 Januari 2023

-Tanggal penjatahan pada 4 Januari 2023

-Tanggal distribusi saham secara elektronik pada 5 Januari 2023

-Tanggal pengembalian uang pemesanan pada 5 Januari 2023

-Tanggal pencatatan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 6 Januari 2023

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya