Liputan6.com, Jakarta - Satu lagi pengakuan mengejutkan Pangeran Harry yang ia tuangkan dalam memoirnya yang segera terbit, Spare. Kali ini bukan soal retaknya hubungan dengan sang kakak, Pangeran William, atau kekecewaan terhadap Raja Charles III.
Ia bicara soal pengalamannya terjun ke medan pertempuran, tepatnya konflik melawan Taliban di Afghanistan. Ia diketahui dua kali terjun ke medan perang dan terlibat langsung dalam enam misi sebagai bagian dari tentara Inggris, yakni pada 2007-2008, dan yang kedua pada 2012-2013.
Dilansir dari People, Jumat (6/1/2023), sejumlah media sudah memegang kopi Spare, termasuk The Telegraph. Disebutkan bahwa Pangeran Harry ingat betul bahwa dirinya menembak 25 orang dari helikopter Apache yang ia kendalikan.
“Angkaku adalah 25. Ini bukan angka yang membuat diriku puas, tapi juga tak membuatku malu,” kata dia.
Baca Juga
VIDEO: Pangeran Harry: Kate Middleton yang Bikin Meghan Markle Menangis Sebelum Pernikahan
Detik-Detik Pangeran William Banting Pangeran Harry Versi Sang Adik, Diawali Cekcok soal Meghan Markle
Pangeran Harry Sebut Pangeran William Abang Tersayang Sekaligus Musuh Bebuyutan, Merasa Diri Jadi Cadangan
Advertisement
Tak Pernah Ragu
Bertugas di medan perang, di mana hukum yang berlaku adalah bunuh atau dibunuh, jelas bukan hal enteng. Mental mesti dipersiapkan. Dalam memoirnya, Pangeran Harry menyatakan ia paham betul soal ini.
“Sejak hari pertama aku sudah membuat tujuan, bahwa aku tidak akan pernah tidur dengan keraguan apakah saya telah melakukan hal yang benar... atau apakah yang kutembak adalah Taliban dan hanya Taliban, tanpa warga sipil di sekitarnya,” kata dia.
Advertisement
Ingin Pulang Secara Utuh
Pangeran Harry meneruskan, “Saya ingin kembali ke Inggris Raya dengan anggota tubuh lengkap, tetapi lebih dari itu aku juga ingin pulang dengan hati nurani yang utuh."
Saat menghabisi nyawa musuh, Pangeran Harry menyebut bahwa ia menerapkan mindset bahwa yang dibunuhnya adalah “bidak catur.”
Bidak Catur
“Saat aku terjun dalam pertarungan yang panas dan penuh kebingungan, aku tidak menganggap ke-25 orang ini sebagai manusia. Mereka adalah bidak catur yang disingkirkan dari papan,” kata Pangeran Harry, dilansir dari BBC.
Ia menambahkan, “Orang jahat disingkirkan sebelum mereka bisa membunuh orang-orang baik.”
Advertisement