Bukan Naik Jetski dan ATV, Ini Stimulasi yang Cocok untuk Bayi 5 Bulan

Bayi memiliki cara stimulasi tersendiri yang harus disesuaikan dengan kategori usianya.

oleh Diviya Agatha diperbarui 07 Jan 2023, 07:00 WIB
Tips stimulasi sederhana untuk para orang tua agar bayi dapat cepat duduk dan merangkak. (Pexels/ERIKA CRISTINA)

Liputan6.com, Jakarta Beberapa hari lalu, Ria Ricis mengunggah momen saat mengajak bayinya Moana yang berusia 5 bulan bermain jetski. Dalam video itu, Moana digendong tanpa pelampung oleh Teuku Ryan sambil mengendarai jetski.

Permainan ekstrem untuk bayi Ria Ricis dan Teuku Ryan pun berlanjut. Keduanya membawa Moana naik ATV bersama. Kali ini, Moana digendong dengan kain hitam oleh Ria Ricis.

Usai mengunggah momen itu, Ria Ricis dan Teuku Ryan dibanjiri kritik oleh warganet. Lebih dari 17 ribu komentar diberikan oleh pasangan ini dan kebanyakan warganet menganggap apa yang dilakukan Ria Ricis dan Teuku Ryan sangat berbahaya untuk bayi.

"Tenang, Moana. Ibu akan melindungi Moana 24 jam, sebisa ibu. Ibu akan terus melindungi Moana, Moana jangan takut ya. Moana harus jadi anak pemberani --- Mau dilatih berani," ujar Ria Ricis sambil menggendong bayinya saat bermain ATV.

Padahal, melatih anak agar terstimulasi di usia 5 bulan sama sekali tidak dianjurkan dengan jetski maupun ATV. Mengutip laman Parents, enam bulan pertama kehidupan bayi memang merupakan waktu yang penting untuk masa pertumbuhan bayi.

"Merangsang otak anak Anda pada tahapan usia ini dan menyediakan situasi dimana mereka bisa mengeksplorasi dapat membantu mereka mempelajari hal-hal yang membuat mereka terhubung dengan lingkungan," ujar psikolog anak dan remaja, dr Robert Myers.

Aktivitas yang dianjurkan untuk menstimulasi otak anak usia dibawah 6 bulan pun cukup sederhana. Lalu, apa sajakah itu? Berikut diantaranya.


Stimulasi Otak Anak Usia Dibawah 6 Bulan

Mainan bayi crib mobile (Foto: Unsplash/Insung Yoon)

Salah satu aktivitas utama yang sebaiknya dilakukan pada anak usia dibawah 6 bulan adalah melatih pendengaran mereka. Dalam hal ini, Anda bisa bernyanyi, menari, mengajak anak berbicara, dan membacakan sesuatu dengan intonasi suara berbeda.

"Bernyanyi dan menari bisa mendorong minat anak pada musik dan memperkuat ikatan dengan orangtua. Ini penting untuk perkembangan emosional," ujar Myers.

Saat melakukannya, perhatikan ekspresi bayi dan lihat bagaimana reaksinya terhadap nada yang berbeda. Dengan begitu, pengembangan bahasa dalam otak anak bisa terjadi.

Selain itu, disarankan pula melakukan stimulasi menggunakan mainan yang kecil, lembut, dan berwarna-warni. Anda bisa membantu meletakkan mainan di depan anak dan menggerakannya dari satu sisi ke sisi lain.

Dari latihan tersebut, anak bisa memahami visual dan mengembangkan keterampilan visual pada otaknya.


Olahraga dan Pijat untuk Bayi

Ilustrasi pijat pada bayi/copyright unsplash.com/Khoa Pham

Begitupun dengan melakukan olahraga ringan untuk bayi seperti latihan sit up. Olahraga ini bisa membantu melatih kekuatan otot pada bayi. Keterampilan yang dipelajari adalah keterampilan motorik dan kontrol kepala.

"Sama seperti otot orang dewasa yang menguat saat digunakan berulang kali, hal yang sama juga terjadi pada bayi," ujar dekan Mailman Segal Center for Human Development di Nova Southeastern University, dr Roni Cohen Leiderman.

Pijat bayi juga dianjurkan. Hal ini bisa membantu bayi merasa lebih peka pada tubuhnya dan di sisi lain bisa membantu memperkuat ikatan orangtua dan anak.

"Pastikan bayi disentuh dengan lembut dan sering. Sentuhan itu bisa membantu bayi untuk berkembang juga," kata Leiderman.


Aturan Ajak Anak Main Jetski dan ATV

Ilustrasi Jetski. (Bola.com/Pixabay)

Mengutip laman Jet Drift, mengendarai jetski bersama anak apalagi balita bisa sangat berbahaya. Terlebih, ada berat dan tinggi minimum untuk penumpang jetski. Setiap penumpang diharuskan bisa meletakkan kedua kakinya di pijakan kaki jetski yang dikendarai.

Sedangkan dalam hal berat, setidaknya anak harus memiliki berat minimal 18 pound atau sekitar 8,16 kilogram. Artinya, balita belum masuk kategori aman untuk ikut bermain jetski bersama orangtuanya karena ukuran badan yang belum memadai.

Sama berlakunya untuk ATV. Menurut panduan American Academy of Pediatrics (AAP), anak dibawa usia 6 tahun tidak diperbolehkan untuk mengendarai ATV. Bahkan, anak berusia dibawah 6 tahun juga tidak boleh menjadi penumpang.

Hal ini dikarenakan fisik, mental, dan kemampuan anak pada usia dibawah 6 tahun belum mumpuni untuk berada di atas ATV.

Infografis peranan penting orang tua dalam pengasuhan anak (parenting) Source: Kementerian Sosial Reublik Indonesia

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya