Jobubu Jarum Minahasa Bakal Jajaki Pasar Luar Negeri

PT Jobubu Jarum Minahasa Tbk (BEER) menjajaki pasar Singapura untuk ekspansi usaha.

oleh Elga Nurmutia diperbarui 06 Jan 2023, 19:04 WIB
Karyawan mengamati pergerakan harga saham di Profindo Sekuritas Indonesia, Jakarta, Senin (27/7/2020). Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 0,66% atau 33,67 poin ke level 5.116,66 pada perdagangan hari ini. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - PT Jobubu Jarum Minahasa Tbk (BEER) bakal menjajaki pasar luar negeri. Presiden Direktur Jobubu Jarum Minahasa, Audy Lieke mengatakan, perseroan berencana ekspor ke beberapa negara.

"Rencana awal, kami akan melihat Singapura dan beberapa negara di Eropa dan negara lainnya. Rencananya 2023 kita mulai menulusuri proses (ekspor)," kata Audy kepada awak media, Jumat (6/1/2023).

Di sisi lain, Audy mengatakan, proses perizinan minuman beralkohol lebih rumit baik di dalam negeri maupun luar negeri. Hal itu disebabkan karena barang yang diawasi oleh negara. Lantas, mengapa Jobubu Jarum Minahasa memilih Singapura?

Audy menilai, perizinan di Singapura lebih mudah. Selain itu, Singapura juga merupakan negara tetangga Indonesia yang bisa menjadi jembatan penghubung ke negara di Asia.

Sebelumnya, PT Jobubu Jarum Minahasa Tbk resmi tercatat dengan kode emiten BEER di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada perdagangan Jumat, 6 Januari 2023. Lantas, bagaimana laju saham BEER pada perdagangan perdana?

Mengutip data RTI, saham BEER dibuka naik Rp 40 ke posisi Rp 260 per saham dari harga awal Rp 220. Harga saham BEER berada di posisi Rp 242 atau melesat 10 persen pada pukul 09.15 WIB.

Saham BEER berada di level tertinggi Rp 260 dan terendah Rp 228 per saham. Total frekuensi perdagangan 9.381 kali dengan volume perdagangan 117,15 juta saham. Nilai transaksi harian Rp 28,44 miliar. Pada pukul 10.24 WIB, IHSG menguat 12,73 persen ke posisi Rp 248 per saham.

Pada penutupan perdagangan, Jumat, 6 Desember 2023 saham BEER melonjak 17,27 persen ke posisi Rp 258 per saham. Saham BEER dibuka naik Rp 40 ke posisi Rp 260 per saham.

Saham BEER berada di level tertinggi Rp 274 dan terendah Rp 258 per saham. Total frekuensi perdagangan 37.162 kali dengan volume perdagangan 7.397.819 saham. Nilai transaksi Rp 179,8 miliar.


IPO Perseroan

Karyawan berjalan di depan layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (22/1/2021). Indeks acuan bursa nasional tersebut turun 96 poin atau 1,5 persen ke 6.317,864. (Liputan6.com/Johan Tallo)

PT Jobubu Jarum Minahasa Tbk menjadi Perseroan pertama asli dari Indonesia, yang berhasil melakukan pencatatan saham perdananya dengan harga Rp 220 per saham.

Mengutip keterangan resminya, Jumat, 6 Januari 2023 Jobubu Jarum Minahasil memiliki beberapa produk, yakni Cap Tikus 1978, Daebak Soju, dan Daebak Sparks.

Dengan demikian, BEER yang pada awal 2023 melantai di BEI dan akan menyerap dana penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) Rp176 miliar.

Merujuk prospektus, produsen minuman Cap Tikus 1978, Daebak Soju, dan Daebak Sparks akan melepas paling banyak 800 juta saham baru dari portepel setara 20 persen sahamnya. Kemudian, yang bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi efek adalah UOB Kay Hian Sekuritas.

PT Jobubu Jarum Minahasa Tbk melepas sebanyak 20 persen dari jumlah sahamnya, artinya 20 persen dari 100 persen saham milik PT Jobubu Jarum Minahasa dapat dimiliki oleh publik atau masyarakat umum.

Sementara itu, minat publik atau asyarakat umum terhadap pelepasan saham sebanyak 20 persen tersebut terhadap pembelian sahamnya pun mengalami oversubscribe sebanyak 20 kali dari jumlah saham yang ditawarkan. Hal tersebut menjadi pertanda baik sebagai awal perjalanan PT Jobubu Jarum Minahasa Tbk melantai di BEI.

Adapun, para pembeli saham PT Jobubu Jarum Minahasa Tbk berasal dari berbagai kalangan dan institusi juga retail di Indonesia. Tak hanya investor di Indonesia, pembeli saham PT Jobubu Jarum Minahasa Tbk juga sangat diminati oleh asing, yaitu China, India, dan beberapa negara lain.

 

 


Produk Perseroan

Seorang pria mengambil gambar layar yang menampilkan informasi pergerakan saham di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (8/6/2020). Seiring berjalannya perdangan, penguatan IHSG terus bertambah tebal hingga nyaris mencapai 1,50 persen. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Kehadiran produk Cap Tikus 1978 bukan hanya jadi kebanggan bagi PT Jobubu Jarum Minahasa Tbk tapi dalam hal memajukan perekonomian bangsa diwujud nyatakan di mana Perseroan PT Jobubu Jarum Minahasa Tbk resmi menjadi perusahaan terbuka.

Produk Cap Tikus 1978 yang diproduksi oleh PT Jobubu Jarum Minahasa Tbk juga mendapatkan dukungan dari instansi pemerintah pusat ataupun daerah yaitu mendapat dukungan dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (KEMENPAREKRAF), Pemerintah Kabupaten Minahasa Selatan, ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), dan ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO).

Selain mendapat dukungan dari pemerintah dan lembaga organisasi, PT Jobubu Jarum Minahasa Tbk juga tak lepas dari dukungan 30.000 petani Cap Tikus di Sulawesi Utara, melalui dukungan langsung pemerintah provinsi Sulawesi Utara oleh Gubernur Olly Dondokambey dan Wagub Steven Kandow serta Bupati Minsel Franky Wongkar dan Wabup Petra Rembang.

 


Meneropong Prospek Kinerja Perseroan

Layar yang menampilkan informasi pergerakan saham di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (8/6/2020). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 1,34% ke level 5.014,08 pada pembukaan perdagangan sesi I, Senin (8/6). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, PT Jobubu Jarum Minahasa Tbk (BEER) akan mengerek pertumbuhan kinerja keuangan melalui dua produk terbarunya, yakni Daebak Spark.

Produk tersebut memiliki dua varian rasa, seperti blood orange dan ice lemon tea dengan kandungan alkohol sekitar 5 persen.

"Mungkin motor pertumbuhan kita dari dua produk itu kira-kira begitu, tapi kalau kita angkanya berapa mungkin belum bisa sampaikan sekarang," kata Direktur Jobubu Jarum Minahasa, F.X. Teguh Hendarto kepada awak media, Jumat (6/1/2023).

Sementara itu, Presiden Direktur Jobubu Jarum Minahasa, Audy Lieke mengatakan, saat ini perseroan masih berfokus menjual produknya di dalam negeri. Audy berharap ke depan bisa ekspor ke luar negeri.

"Kita akan coba membuat produk-produk unggulan dengan kualitas yang baik ciri khas kearifan Indonesia itu yang kami pasarkan agar identitas Indonesia dikenal di luar negeri," kata Audy.

Selain itu, emiten berkode BEER ini berencana membidik ekspansi ke Singapura serta beberapa negara di Eropa dan negara lainnya. 

"Rencananya 2023 kita mulai menulusuri proses," kata dia.

Ia mengatakan, hingga saat ini Daebak Soju menjadi salah satu produk yang paling banyak memberikan kontribusi paling tinggi terhadap pendapatan perseroan.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya