Jokowi Kembali Ditanya soal Reshuffle Kabinet: Saya Enggak Mikirin Apapun

Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali ditanya awak media terkait reshuffle kabinet, usai menyaksikan laga antara Indonesia melawan Vietnam dalam lanjutan Piala AFF 2022.

oleh Muhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 06 Jan 2023, 20:00 WIB
Presiden Jokowi telah melakukan reshuffle kabinet sebanyak tiga kali selama pemerintahannya.

Liputan6.com, Jakarta Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali ditanya awak media terkait reshuffle kabinet, usai menyaksikan laga antara Indonesia melawan Vietnam dalam lanjutan Piala AFF 2022.

Mendengar pertanyaan tersebut, Mantan Gubernur DKI Jakarta itu masih mengelak dan tidak memberi jawaban konkrit.

“Saya (sedang) enggak mikirin apa pun (soal reshuffle),” jelas Jokowi di Stadion GBK Senayan, Jakarta, Jumat (6/1/2023).

Dia mengaku, kedatangannya ke GBK murni untuk menonton pertandingan sepak bola. Dan hanya memikirkan tentang pertandingan yang berakhir tanpa gol tersebut.

“Saya mikirin olahraga bola,” kata Jokowi.

Adapun, sebelumnya, di Stasiun Manggarai, dirinya mendengar suara publik tentang perombakan kabinet.

Kendati saat ditanya waktu di kesempatan lainnya, mantan Wali Kota Solo ini meminta publik menunggu.

“Tunggu saja,” singkat Jokowi.

 


Wapres Angkat Bicara

Sementara, Wakil Presiden Ma'ruf Amin berpendapat, Presiden Joko Widodo atau Jokowi punya penilaian sendiri soal siapa menterinya yang layak diganti.

"Kalau presiden melihat ada bahwa ini kurang baik, itu kurang baik pasti direshuffle. Apakah itu nanti presiden punya pandangan seperti itu kita tunggu saja. Itu hak prerogatif presiden," kata Ma'ruf Amin di Masjid Raya At-Taqwa, Matraman, Jakarta Timur, Jumat (6/1/2022).

Wapres enggan menilai menteri mana yang layak diganti. Sebab, semua informasi mengenai kinerja menteri masuk ke telinga Jokowi.

"Orang bisa lihat dan itu hak prerogratif presiden. Nanti presiden yang memutuskan semua. Nanti masuk semua informasi informasi itu menteri itu kaya gini, menteri ini kaya gini. Itu nanti di tangan presiden. Tunggu saja. Kalau presiden mau pasti ada reshuffle," ucap dia.

Ma'ruf mengatakan, soal hari reshuffle bisa terjadi kapan saja. Dia menjelaskan, kepala negara pasti mencermati mana kinerja menterinya yang kurang optimal.

"Kalau soal reshuffle itu adalah hak prerogratif dari presiden dan presiden kapan saja bisa melakukan reshuffle kalau diliat misalnya ada pembantunya menterinya yang tidak form, yang tidak bekerja dengan baik. Saya kira kita tunggu saja," tandas Ma'ruf.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya