Liputan6.com, Jakarta - Sosialisasi gerakan anti-hoaks menjelang Pemilu 2024 mulai banyak dilakukan banyak pihak. Salah satunya oleh LKBN ANTARA Biro Kalimantan Barat (Kalbar) yang bekerja sama dengan Cek Fakta, Aliansi Jurnalis Independen (AJI), Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) juga Google News Initiative, lewat pendekatan budaya.
Advertisement
Evy Ratnawati, Kepala Biro ANTARA Kalbar menjelaskan, misinformasi atau hoaks masih beredar dan banyak ditemukan di media sosial. Hal ini dianggap berbahaya bagi keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
“Sosialisasi ini juga menjadi tanggung jawab dari LKBN ANTARA sebagai salah satu media pemenang Fellowship Pre-bunking, yang dilaksanakan AMSI bekerjasama dengan Cek Fakta, AJI dan Google News Initiative pada November 2022 lalu,” ucapnya dikutip dari Antaranews.
Dengan melakukan Pre-bunking atau metode pencegahan sebelum hoaks muncul yaitu dengan menganalisa peristiwa yang berpotensi menciptakan hoaks agar meminimalkan hoaks yang bertebaran, diharapkan masyarakat lebih aware.
Evi juga menjelaskan, dalam materi anti-hoaks jelang Pemilu 2024, ANTARA Biro Kalimantan Barat membuat sejumlah materi melalui pendekatan budaya yang kemudian materi sosialisasi anti-hoaks akan disampaikan dalam bentuk pantun berdendang (tundang) yang merupakan salah satu budaya masyarakat Melayu di Kalimantan Barat.
“Kami juga mengemas materi anti-hoaks jelang Pemilu 2024 ini dengan beberapa e-flyer yang kami arahkan untuk memberikan informasi pencegahan pemberitaan hoaks,” ucapnya.
Ia berharap, masyarakat Indonesia terkhusus di Kalimantan Barat dapat melakukan pencegahan sejak dini dengan cara melakukan pengecekan dari suatu informasi yang beredar. Khususnya informasi atau berita yang mengarah pada provokatif.
Untuk mengecek pemberitaan hoaks, masyarakat diminta melakukan periksa fakta sederhana dengan melakukan pengecekan keaslian suatu foto atau video dengan menggunakan Google Image atau penelusuran dengan Google Search.
Gloria Natali/Universitas Multimedia Nusantara
Tentang Cek Fakta Liputan6.com
Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.
Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi patner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.
Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.
Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.
Advertisement