Belanja Masyarakat Bakal Meningkat, Bank Mandiri Geber Bisnis Kartu Kredit pada 2023

Bank Mandiri mensinergikan layanan Mandiri Kartu Kredit di Super App Livin’ by Mandiri.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 07 Jan 2023, 09:16 WIB
Bank Mandiri menambahkan fitur Power Cash atau tarik tunai dari kartu kredit untuk nasabah terpilih. (Foto: Bank Mandiri)

Liputan6.com, Jakarta - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) genjot inovasi produk guna memacu pertumbuhan di segmen ritel, salah satunya pada bisnis kartu kredit. Hal ini dilakukan dala rangka menangkap potensi belanja masyarakat yang diproyeksi meningkat pada 2023.

Bersamaan dengan itu, Bank Indonesia (BI) juga memberikan stimulus berupa perpanjangan relaksasi kartu kredit. SVP Credit Card Group Bank Mandiri, Erin Young menjelaskan, kebijakan tersebut akan mampu menggairahkan bisnis kartu kredit 2023.

Apalagi, kebijakan relaksasi ini berlaku secara inklusif, artinya seluruh nasabah pemegang Mandiri Kartu Kredit juga dapat menikmati manfaat kebijakan bank sentral tersebut.

“Kami meyakini, kebijakan ini dapat mendorong nasabah meningkatkan jumlah transaksi Mandiri Kredit,” ujar Erin dalam keterangan tertulis, dikutip Sabtu (7/1/2023).

Volume transaksi Mandiri kartu kredit pada akhir Desember 2022 yang mengalami pertumbuhan di atas 32 persen year on year (yoy). Sedangkan jumlah transaksi Mandiri Kredit turut meningkat sepanjang 2022 menjadi sebesar 43 juta transaksi hingga Desember 2022.

Peningkatan transaksi tersebut rupanya sudah kembali ke kondisi normal sebelum pandemi (pre-pandemi). Hal ini terutama didorong oleh peningkatan transaksi card present dampak mobilitas masyarakat yang sudah kembali normal. Transaksi dari travel related merchant (airlines, hotel, restaurant, dan Online Travel Agent) juga meningkat signifikan, begitu juga transaksi international.

Dalam menangkap peluang tersebut, Bank Mandiri mensinergikan layanan Mandiri Kartu Kredit di Super App Livin’ by Mandiri. Terbaru, Bank Mandiri menambahkan fitur Power Cash atau tarik tunai dari kartu kredit untuk nasabah terpilih serta pembayaran QRIS dengan sumber dana kartu kredit melalui Livin’ by Mandiri.

“Lewat inovasi ini, nasabah dapat dengan mudah mengelola kartu kredit secara langsung dari aplikasi. Bank Mandiri selalu tanggap terhadap perkembangan kebutuhan nasabah akan solusi perbankan yang bisa langsung memudahkan keseharian nasabah,” ujar dia.


Kelebihan Fitur Power Cash

Ilustrasi nasabah melakukan transaksi di cabang Bank Mandiri. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Fitur ini memungkinkan nasabah pemegang Mandiri Kartu Kredit untuk melakukan penarikan dana tunai ke rekening tabungan nasabah dari sisa limit kartu kredit yang dimiliki. Nasabah dapat menarik hingga 50 persen dari sisa limit kartu kredit atau maksimal Rp 500 juta. 

Selain itu, transaksi nasabah juga lebih dimudahkan dengan pembayaran QRIS menggunakan Mandiri Kartu Kredit. Kehadiran layanan QRIS kartu kredit ini juga melengkapi layanan transaksi di Livin’ by Mandiri dari yang sebelumnya hanya bisa menggunakan saldo di rekening tabungan sebagai sumber dana. 

"Lewat digital Mandiri Kartu Kredit yang hadir melalui fitur-fitur kartu kredit baru di Livin’ by Mandiri, kami cukup optimis pertumbuhan bisnis di tahun 2023 akan lebih tinggi dibandingkan tahun 2022,” imbuh Erin.

 


Bank Mandiri Suntik Modal BRIS Rp 2,75 Triliun

Petugas menata tumpukan uang di Cash Pooling Bank Mandiri, Jakarta, Rabu (20/1/2021). Realisasi M2 relatif stabil dibandingkan dengan pertumbuhan bulan sebelumnya sebesar 12,5 persen. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Sebelumnya, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) melakukan penambahan penyertaan modal kepada PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) sebesar Rp 2,75 triliun. Penambahan modal tersebut dilakukan pada 19 Desember 2022.

Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia, Rabu (21/12/2022), penambahan modal tersebut dilakukan dalam rangka pelaksanaan hak atas penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue Bank Syariah Indonesia. 

"Penambahan penyertaan modal Perseroan kepada BSI diharapkan dapat mendukung kegiatan bisnis dan operasional BSI sebagai bagian dari Mandiri Group yang bergerak di bidang keuangan syariah," tulis Corporate Secretary BMRI, Rudi As Aturridha, dikutip Rabu (21/12/2022).

Sebelumnya, PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) melakukan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue. Bank Syariah Indonesia berencana menerbitkan saham baru sebanyak-banyaknya 4.999.952.795 lembar saham.

Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia, Rabu, 7 Desember 2022, Bank Syariah Indonesia akan menerbitkan saham baru sebanyak-banyaknya 4.999.952.795 lembar saham dengan nilai nominal saham baru Rp 500 per saham. Kemudian, harga pelaksanaan rights issue BRIS senilai Rp 1.000 per saham. 

Bagi pemegang saham yang tidak melaksanakan haknya dalam rangka rights issue akan mengalami penurunan persentase kepemilikan saham atau dilusi sebesar 10,84 persen.

Dana hasil rights issue akan digunakan perseroan untuk penyaluran pembiayaan sehingga mendukung pertumbuhan bisnis perseroan. Diperkirakan perseroan memperoleh dana sebesar Rp 4,99 triliun dari rights issue.

 


Jadwal Rights Issue

Petugas melakukan pengepakan lembaran uang rupiah di Bank Mandiri, Jakarta, Kamis (21/12). Bank Indonesia (BI) mempersiapkan Rp 193,9 triliun untuk memenuhi permintaan uang masyarakat jelang periode Natal dan Tahun Baru. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Rasio rights issue tersebut 90.000 : 10.941. Setiap pemegang 90.000 saham yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham (DPS) Perseroan pada 15 Desember 2022 pukul 16.00 WIB.

Jadwal HMETD:

Tanggal Efektif: 5 Desember 2022

Tanggal Daftar Pemegang Saham (DPS) yang berhak atas HMETD:15 Desember 2022 Waktu 16:00 

Tanggal Cum HMETD di Pasar Reguler dan Pasar Negosiasi: 13 Desember 2022 

Tanggal Ex HMETD di Pasar Reguler dan Pasar Negosiasi: 14 Desember 2022 

Tanggal Cum HMETD di Pasar Tunai: 15 Desember 2022 

Tanggal Ex HMETD di Pasar Tunai: 16 Desember 2022 

Tanggal Distribusi HMETD: 16 Desember 2022 

Tanggal Pencatatan Efek di BEI: 19 Desember 2022 

Periode Perdagangan HMETD: 19 Desember 2022-23 Desember 2022 

Periode Pelaksanaan HMETD: 19 Desember 2022-23 Desember 2022 

Periode Penyerahan Efek: 21 Desember 2022-27 Desember 2022 

Tanggal Akhir Pembayaran Pesanan Efek Tambahan: 27 Desember 2022 

Tanggal Penjatahan: 28 Desember 2022 

Tanggal Pengembalian Kelebihan Uang Pesanan: 29 Desember 2022

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya