Bursa Crypto Huobi Dikabarkan akan PHK 20 Persen Staf Secara Global

Perusahaan yang berbasis di Seychelles adalah salah satu bursa crypto terbesar secara global, menangani sekitar USD 370 juta volume perdagangan dalam satu hari, menurut data dari CoinGecko.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 07 Jan 2023, 12:14 WIB
Crypto Huobi

Liputan6.com, Jakarta Pertukaran Crypto Huobi dilaporkan memberhentikan 20 persen staf yang bekerja di beberapa negara di dunia, imbas dari industri terhuyung-huyung usai kehancuran FTX.

Melansir laman CNBC, Sabtu (7/1/2023),  untuk mengurangi jumlah karyawan globalnya sekitar 20 persen sebagai bagian  putaran terakhir langkah PHK yang memukul industri cryptocurrency.

Perusahaan yang berbasis di Seychelles adalah salah satu bursa crypto terbesar secara global, menangani sekitar USD 370 juta volume perdagangan dalam satu hari, menurut data dari CoinGecko.

Seorang juru bicara perusahaan mengatakan kepada kantor berita Reuters bahwa Huobi memiliki "rasio PHK yang direncanakan" sekitar 20%. Bloomberg dan Financial Times juga melaporkan rencana PHK hari Jumat.

“Dengan keadaan bear market saat ini, tim yang sangat ramping akan dipertahankan ke depan,” kata Juru Bicara Huobi kepada Reuters.

Justin Sun, yang duduk di dewan penasehat perusahaan sebagai anggota, menggambarkan perpindahan sebagai "penyesuaian struktural" yang belum dimulai dan diharapkan selesai pada kuartal pertama.

Huobi tidak segera tersedia untuk dimintai komentar ketika dihubungi oleh CNBC. Sun belum menanggapi pesan langsung di Twitter pada saat publikasi. Huobi memiliki sekitar 1.600 karyawan di seluruh dunia pada Oktober, menurut laporan Financial Times.

Menurut data CoinMarketCap, harga token HT asli Huobi pada satu titik merosot serendah USD 4,3355 Jumat, turun lebih dari 7% dari 24 jam sebelumnya.

Setelah runtuhnya FTX, pedagang crypto mencari petunjuk tentang apa yang akan menjadi perusahaan berikutnya yang menjadi korban penurunan aset digital.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya