Liputan6.com, Banyuwangi - Momen Natal dan tahun baru (Nataru) membawa berkah bagi warga Banyuwangi. Banyaknya pelancong yang berwisata membuat perputaran uang mencapai Rp 25 miliar.
"Informasi yang saya terima, perputaran uang sekitar Rp 25 miliar se-Banyuwangi," kata Sekretaris Daerah Kabupaten Banyuwangi Mujiono, Sabtu (7/1/2023).
Advertisement
Untuk lebih mendongkrak nilai perputaran uang saat momen libur ke depannya, dia menyebut kepariwisataan di Banyuwangi masih perlu digenjot. Menurutnya, potensi-potensi wisata yang belum banyak dikenal harus dikelola lebih baik dan dipromosikan lebih luas.
Pencabutan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat atau PPKM menjadi peluang untuk mengoptimalkan potensi-potensi itu.
"Potensi ini tidak hanya destinasi saja. Tapi juga sektor lainnya yang mendukung seperti kuliner," terangnya.
Dia mengatakan, Banyuwangi punya banyak kuliner khas yang masih belum banyak diulik untuk diperkenalkan ke wisatawan luar.
Tingginya angka perputaran uang selama Nataru di Banyuwangi didorong oleh membeludaknya wisatawan selama Nataru.
Beberapa destinasi wisata di Banyuwangi bahkan mengalami kenaikkan kunjungan dua hingga lima kali lipat. Kenaikkan kunjungan wisatawan tahun ini termasuk yang tertinggi sejak pandemi Covid-19.
"Ini merupakan kunjungan yang cukup tinggi sejak pandemi Covid-19 melanda. itu artinya disektor pariwisata untuk Banyuwangi sudah mulai pulih seiring dicabutnya PPKM dan terus menurunya angkap Covid-19 di Banyuwangi Khusunya," paparnya.
Sehari Dikunjungi 5 Ribu Wisatawan
Kenaikan pengunjung signifikan misalnya terjadi saat libur Tahun Baru di Grand Watu Dodol (GWD). Pada hari pertama 2023, tempat wisata itu dikunjungi oleh 5 ribuan wisatawan. Jumlah itu naik lima kali lipat dibanding libur akhir pekan biasanya.
"Kalau weekend, pengunjung sekitar seribu. Jadi naiknya cukup signifikan," kata Ketua Pokdarwis pengelola GWD Abdul Azis.
Tingginya minat wisatawan untuk mengunjungi destinasi itu membuat pengelola harus menerapkan sistem buka-tutup destinasi sejak siang hari. Wisatawan yang ingin masuk harus antre menunggu pengunjung keluar dari tempat wisata.
Advertisement