Liputan6.com, Jakarta Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) bersama Nusakita, salah satu produk minyak goreng hasil produksi PTPN Group, menjadi sponsor utama event olahraga Indonesia Open Aquatic Championship (IOAC) yang digelar di Stadion Akuatik, Gelora Bung Karno, Jakarta, 12-19 Desember 2022 lalu.
Advertisement
Keterlibatan PTPN Group dalam ajang olahraga tersebut, tak lepas dari arahan Menteri BUMN Erick Thohir, yang terus mendorong seluruh perusahaan di bawah naungannya untuk terlibat aktif dalam berbagai aspek kemajuan bangsa.
"Renang merupakan cabang olahraga yang dipertandingkan di olimpiade, sehingga harus terus mendapat dukungan dari kita semua agar bisa menghasilkan prestasi yang lebih baik," ujar Direktur Utama Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) Mohammad Abdul Ghani, dalam keterangan tertulis di Jakarta, Minggu (8/1/2023).
Abdul Ghani mengatakan, dukungan PTPN Group terhadap kemajuan bangsa, tidak hanya dilakukan melalui perbaikan kinerja perusahaan yang akan berdampak pada peningkatan dividen, tetapi juga berkontribusi terhadap aspek lain, termasuk bidang olahraga dalam hal ini untuk kategori renang atau aquatic.
"Lewat turnamen IOAC ini, kami berharap dapat meningkatkan antusiasme serta perkembangan prestasi atlet olahraga renang di Indonesia,” tambahnya.
Dukungan PTPN Group dalam turnamen tersebut, mendapat apresiasi dari Ketua Panitia Indonesia Open Aquatic Championship (IOAC) 4th 2022, Ali Andi Patiwiri.
"Kami selaku panitia menyampaikan terima kasih kepada Kementerian BUMN yang telah memberikan dukungan penuh melalui beberapa perusahaan BUMN seperti Holding Perkebunan Nusantara dan salah satu produknya, Nusakita, serta sponsor lainnya," ucap Ali dalam laporan pembukaan IOAC 4th 2022, yang digelar di Stadion Akuatik, Gelora Bung Karno, Jakarta, pada 12 Desember 2022.
Talenta Muda
Event tahunan yang dibuka secara resmi oleh Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali itu, turut dihadiri, antara lain Menteri BUMN Erick Thohir, Ketua Umum Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PRSI) Anindya Bakrie, dan Corporate Secretary Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero), Bambang Agustian.
Dalam pembukaannya, Menpora Zainudin Amali, berharap Indonesia Open Aquatic Championship 2022 dimanfaatkan para atlet untuk bertanding dan menjaring talenta muda untuk tim nasional.
“Sekali lagi, atas nama pemerintah saya mengapresiasi dan berterima kasih kepada PRSI dan Menteri BUMN karena sudah memutuskan dua BUMN yang memberikan dukungan kepada cabang olahraga renang,” ujarnya.
Open Aquatic Championship (IOAC) 4th 2022 mempertandingkan lima cabang olahraga, antara lain renang, loncat Indah, polo air, renang indah dan master. Event tersebut diikuti 126 klub dengan jumlah atlet 674 orang dan official sebanyak 185 orang.
Advertisement
Dapat Gelar Istimewa, Erick Thohir Racik Strategi Benahi Ekonomi Nias
Menteri BUMN Erick Thohir kembali mendapatkan gelar kehormatan dari masyarakat. Kini dia diberkati gelar Balugu Sangeri Banua dari Marga Zabua di Pulau Nias, Sumatera Utara.
Bagi Erick, gelar tersebut merupakan sebuah kehormatan besar. Sekaligus merupakan tanggung jawab untuk mendampingi masyarakat Nias agar segera terangkat kondisi perekonomiannya.
Kondisi perekonomian Pulau Nias menjadi penekanan Erick karena empat kabupaten yang ada di pulau paling Barat Indonesia ini tergolong tertinggal. Termasuk jika dibandingkan dengan kabupaten dan kota lain di Provinsi Sumatera Utara.
“Ini adalah sebuah kehormatan luar biasa bagi saya sebagai bagian dari warga Zebua, dan menjadi bagian dari warga Pulau Nias. Karena itu, tidak mungkin kita meninggalkan saudara -saudara kita yang tertinggal di berbagai wilayah," ujarnya di Taman Kota Gunung Sitoli, Pulau Nias, Sumatera Utara, ditulis Minggu (8/1/2023).
Pulau Nias ini ada 4 kabupaten yang terendah dalam ekonominya. Kalau kita lihat sebagai bagian Provinsi Sumatera Utara, ada 4 kabupaten diantaranya, yang terendah perekonomiannya ya di sini,” sambungnya.
Pemberian gelar adat Nias tersebut ditetapkan melalui musyawarah para tetua adat. Erick menyadari, disematkannya suatu gelar kehormatan, selalu beriringan dengan tanggung jawab dan darma bakti yang harus diemban serta dijaga.
"Saya kini dikenal oleh masyarakat Nias sebagai Erick Thohir Zebua, dengan gelar kebangsawanan Balugu Sangeri Banua yang bermakna ‘Pengayom Negeri’. Suatu kehormatan. Zebua adalah nama keluarga terhormat yang juga berperanan penting dalam kebudayaan Nias," tutur Erick menjelaskan.
Perkuat KUR dan PNM Mekaar
Dalam menjalankan misi nya itu, ada upaya jangka pendek yang akan diambil Erick Thohir. Yakni memperkuat Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan akselerasi program PNM Mekaar.
Saat ini, KUR yang tersalurkan di seluruh Pulau Nias baru mencapai Rp 300 miliar, dan menyentuh 7.580 nasabah. Adapun, penerima bantuan pada program PNM Mekaar adalah 7.500 ibu-ibu dengan nilai total Rp 24 miliar, dimana masing - masing menerima dukungan pembiayaan pada kisaran Rp 1 juta hingga Rp 4 juta. Statistik itu, bagi Erick, masih belum cukup.
Kemudian, Erick juga melirik komoditas utama yang banyak ditemukan di Pulau Nias, sebagai basis pengembangan ke depan, antara lain perkebunan kelapa. Pengalaman di Deli Serdang dapat diterapkan di Nias.
Sehari sebelumnya, Erick meninjau proyek pembangunan Pabrik Minyak Kelapa Sawit (PMKS) di Deli Serdang untuk produksi minyak makan merah. Pengembangannya tidak menekankan pada BUMN, melainkan pada keterlibatan petani secara lebih maksimal, melalui koperasi petani.
“Dalam jangka pendek bagaimana program KUR dan PNM Mekaar ini kita tingkatkan. Lalu ada potensi perkebunan kelapa yang mungkin bisa dilakukan industrialisasi. Seperti kemarin, di Deli Serdang kami melakukan pembangunan pabrik minyak goreng merah, yang harganya Rp 2.000 lebih murah. Dan disitu ada vitamin A dan E. BUMN koordinasi dengan para petani, membangun koperasi petani, bukan BUMN terus, tetapi dibangun ekosistemnya,” ungkap Erick.
Advertisement
Opsi untuk Nias
Dalam jangka panjang, Erick mengatakan, dirinya telah berbicara dari hati ke hati dengan para pimpinan daerah di Nias untuk mengangkat masukan terkait masa depan pengembangan ekonomi Pulau Nias.
Ada sejumlah alternatif antara lain adalah menjadikan Nias sebagai pusat wisata (seperti Labuan Bajo dan Mandalika) atau menjadi kawasan kelautan terpadu.
“Tadi kami sudah berbicara dari hati ke hati dengan pimpinan daerah. Bagaimana bersama pemerintah pusat kami melakukan pembangunan Nias ini secara menyeluruh. Jadi tidak parsial satu per satu. Ini yang akan disampaikan Pimpinan Daerah kepada Bapak Presiden sebagai prioritas pembangunan di Pulau Nias,” kata Erick.