Liputan6.com, Jakarta - Indonesia kembali menjadi tuan rumah dari pertandingan esports bergengsi internasional. Kali ini ajang tersebut hadir dari gim Dota 2. Valve mengonfirmasi, Bali akan jadi salah satu lokasi gelaran 2023 Dota Pro Circuit (DPC) Majors untuk musim yang akan datang.
Mengutip AFK Gaming, rumor lokasi DPC Majors 2023 memang sudah mengemuka setelah rampungnya musim 2021/2022, di mana dua dari tiga Majors saat itu disebut akan digelar di Peru dan Indonesia. Valve juga mengonfirmasi Majors akan digelar di Lima, Peru dan Berlin, Jerman.
Advertisement
"Tim yang unggul dalam Winter Tour akan maju ke Lima Major yang diselenggarakan oleh 4D Esports," tulis Valve dalam pengumumannya, seperti dikutip dari laman resmi Dota 2, Minggu (8/1/2023).
"Spring Tour akan memberikan kesempatan lebih lanjut dengan Berlin Major, yang diselenggarakan oleh ESL, dan Summer Tour akan mengakhiri permainan dengan Bali Major, yang diselenggarakan oleh IO Esports," tulis Valve.
Event Major untuk Winter Tour yang sedang berjalan akan digelar di Lima, Peru dan diselenggarakan oleh 4D Esports. Pengumuman ini juga secara resmi menjadikan event pertama Valve di Amerika Selatan, dengan Major akan dimulai pada 24 Februari.
Event Berlin Major untuk Spring Tour bakal digelar di Berlin, Jerman oleh ESL pada 28 April sampai 7 Mei 2023.
Sementara untuk Summer Tour, akan diselenggarakan pada 30 Juni sampai 8 Juli 2023 di Bali, di mana penyelenggara Bali Major adalah perusahaan asal Malaysia IO Esports.
Timnas Dota 2 Indonesia Juarai IESF WEC 2022
Beberapa waktu lalu, Timnas Indonesia berhasil menjadi juara di kejuaraan dunia esports ke-14 untuk kategori game Dota 2, usai mengalahkan tim asal Filipina.
Adapun ajang kejuaraan dunia esports ini merupakan bagian dari Indonesia Esports Summit yang digelar di Bali, sejak 2 Desember hingga 11 Desember 2022.
Timnas Merah Putih sendiri diperkuat oleh Randy "Dreamocel" Muhammad Sapoetra, Matthew "Whitemon" Filemon, Syaid "Womy" Muhammad Resky, Tri "Jhocam" Kuncoro, dan Rafli "Mikoto" Fathur Rahman.
Laga Indonesia kontra Filipina ini merupakan pertemuan kedua mereka di babak Double Elimination, dimana timnas Garuda kalah dengan skor akhir 2-1. Karena itu, Dreamocel dkk pun memulai perjuangan mereka lagi dari lower bracket bertemu dengan tim asal Kazakhstan.
Pantang menyerah, Whitemon dkk pun melaju dengan mulus ke babak Grand Final kejuaraan dunia esports ke-14 ini dengan menumbangkan Thailand dan Laos.
Di babak final, Dreamocel dkk kembali harus berhadapan dengan tim asal Negeri Gajah Putih. Pada laga final yang menggunakan format pertandingan best of 5 (Bo5), kedua tim bertanding sangat sengit.
Advertisement
Kalahkan Filipina
Babak pertama, timnas Filipina berhasil mengendalikan jalannya permainan dan menang atas Indonesia. Belajar dari kesalahan sebelumnya, timnas Indonesia langsung bermain agresif tapi penuh perhitungan.
Pada babak ini, Dreamocel menjadi sorotan dengan gameplay agresif mengejar musuh untuk ditumbangkan. Mampu mengendalikan permainan, timnas Indonesia sukses menyamakan kedudukan dengan skor 1-1.
Hingga laga keempat, kendali permainan saling bertukar dari sisi Indonesia dan Filipina dimana kedua tim saling balas serangan dan tidak ingin mengalah.
Pada babak penentuan, tim Indonesia sempat terlihat keteteran di awal pertandingan. Akan tetapi, Mikoto dkk berhasil membalikkan keadaan dan menjuarai turnaman ini.
"Kita belajar dari kekalahan di pertemuan pertama melawan sebelumnya, sehingga kini lebih siap ketika berhadapan dengan tim Filipina," ucap salah satu pemain tim Dota 2 Indonesia.
(Dio/Ysl)