Ukraina Targetkan Menang Perang atas Rusia pada Tahun 2023

Ketua parlemen Ukraina pada Sabtu (7/1) mengatakan bahwa tujuan utama Ukraina tahun ini adalah mencapai kemenangan atas Rusia.

oleh Liputan6.com diperbarui 08 Jan 2023, 16:01 WIB
Seorang pria melewati pintu masuk Taman Gorky yang dihias untuk perayaan Natal dan Tahun Baru di Moskow, Rusia, Selasa (20/12/2022). Pihak Rusia justru mengatakan Ukraina harus menerima hilangnya wilayah ke Rusia sebelum ada kemajuan yang dapat dicapai. (AP Photo/Alexander Zemlianichenko)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua parlemen Ukraina pada Sabtu (7/1) mengatakan bahwa tujuan utama Ukraina tahun ini adalah mencapai kemenangan atas Rusia.

"Kemenangan adalah tujuan utama kami dan kami pasti akan menang," kata Ruslan Stefanchuk, ketika menanggapi pertanyaan kantor berita Anadolu tentang prioritas utama Ukraina pada 2023.

Rakyat Ukraina, yang hidup di bawah bayang-bayang rentetan ledakan selama hampir 11 bulan, berbondong-bondong mendatangi gereja untuk merayakan Natal Ortodoks pada Sabtu.

Stefanchuk menjelaskan bahwa mereka berdoa untuk kemenangan Ukraina, Anadolu Ajansi mewartakan sebagaimana dikutip dari Antara, Minggu (8/1/2023).

Sejumlah pejabat senior Ukraina, termasuk wakil kepala Kantor Presiden Kyrylo Tymoshenko, turut menghadiri pertemuan Natal itu, yang digelar di biara Kristen Ortodoks Timur Kyiv-Pechersk Lavra (Monastery of the Caves).

Tahun ini, Metropolitan Epiphanius Kiev meresmikan misa Natal pertama sebagai kepala Gereja Ortodoks Ukraina sejak memutuskan hubungan dengan Rusia.

 


AS Beri Bantuan Militer Senilai 3 Miliar Dolar untuk Bantu Ukraina Lawan Rusia

Seorang petugas keamanan berdiri di pintu masuk Taman Gorky yang dihias untuk perayaan Natal dan Tahun Baru di Moskow, Rusia, Selasa (20/12/2022). Perintah Invasi Ukraina merupakan perintah dari presiden Rusia Vladimir Putin. (AP Photo/Alexander Zemlianichenko)

Amerika Serikat mengumumkan tahapan tambahan bantuan militer lebih dari $ 3 miliar untuk Ukraina dan mitra Eropa pada hari Jumat.

Paket baru itu mencakup penarikan $ 2,85 miliar dari stok militer AS yang ada untuk memberi Ukraina kendaraan tempur infanteri Bradley, sistem artileri, pengangkut personel lapis baja, rudal permukaan ke udara, amunisi, dan peralatan lainnya, kata Menteri Luar Negeri Antony Blinken dalam sebuah pernyataan.

Tambahan 225 juta dolar AS dalam pembiayaan militer asing sedang diberikan kepada Ukraina "untuk membangun kapasitas jangka panjang dan mendukung modernisasi militer Ukraina," kata Blinken seperti dikutip dari Yeni Safak, Sabtu (7/1/2023).

Departemen Pertahanan AS mengkonfirmasi dalam pernyataan terpisah bahwa lebih dari $ 3 miliar bantuan militer ke Ukraina termasuk otorisasi penarikan presiden bantuan keamanan senilai hingga $ 2,85 miliar.

Dikatakan paket itu mencakup 50 kendaraan tempur infanteri Bradley dengan 500 rudal anti-tank TOW dan 100 Pengangkut Personel Lapis Baja M113 bersama dengan peralatan lain seperti rudal permukaan-ke-udara dan amunisi.

AS juga akan mengirim amunisi tambahan untuk Sistem Roket Artileri Mobilitas Tinggi, atau HIMARS, kata Pentagon.

Pentagon menyambut baik kontribusi Jerman untuk mendukung AS dalam membantu Ukraina, dengan mengatakan: "Pemerintahan Biden akan terus mendorong Sekutu dan mitra untuk memberikan sumbangan tambahan berupa sistem pertahanan udara, artileri, kendaraan tempur, dan kemampuan penting lainnya untuk mendukung Ukraina dalam mempertahankan kedaulatan dan integritas teritorialnya selama yang diperlukan."

Sekitar $ 682 juta sedang diberikan kepada mitra Eropa Washington untuk "memberi insentif dan mengisi kembali sumbangan peralatan militer ke Ukraina," tambah Blinken.

Diplomat top itu tidak merinci ke negara mana dana itu akan mengalir.

Total bantuan militer AS sejak Presiden Joe Biden menjabat sekarang mencapai 24,9 miliar dolar AS.

 


Ukraina Dapat Bantuan Tank Pengintai dari Prancis

Prancis mengumumkan akan mengirimkan AMX-10 ke Ukraina untuk melawan pasukan Rusia (Dok. AFP)

Presiden Prancis Emmanuel Macron mengatakan akan mengirimkan kendaraan tempur lapis baja ringan AMX-10 RC buatan negara itu untuk membantu upaya pertahanan Ukraina. Hal ini disampaikan Macron kepada Presiden Volodymyr Zelenskyy via telepon pada Rabu (4/1/2023).

"Ini adalah kali pertama kendaraan lapis baja buatan Barat dikirimkan untuk mendukung tentara Ukraina," terang seorang pejabat Prancis seperti dilansir Al Jazeera, Kamis (5/1/2023).

Tidak dijelaskan lebih lanjut terkat volume atau waktu pengiriman, tetapi pejabat yang sama mengungkap potensi dukungan kendaraan militer lainnya.

Amerika Serikat (AS) juga tengah mempertimbangkan pengiriman kendaraan tempur Bradley ke Ukraina. Hal ini terungkap saat Presiden Joe Biden menjawab pertanyaan wartawan.

"Ya," ungkap Biden ketika ditanya apakah AS mempertimbangkan untuk mengirimkan kendaraan tempur lapis baja ke Ukraina.

Bradley adalah kendaraan pengintai yang dapat juga berfungsi sebagai pengangkut pasukan. AS sendiri memiliki ribuan Bradley, yang bisa membantu Ukraina memiliki lebih banyak daya tembak di medan perang dan memperkuat kemampuan negara itu dalam perang parit.

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya