Liputan6.com, Jakarta - Polisi India telah menangkap seorang penumpang maskapai penerbangan yang nakal menyusul pengaduan oleh seorang wanita di atas penerbangan Air India dari New York bahwa dia buang air kecil padanya di kelas bisnis.
Shankar Mishra dijemput oleh polisi di kota selatan Bengaluru dan dibawa ke ibu kota India pada Sabtu (7 Januari), kata juru bicara Kepolisian New Delhi Suman Nalva pada Minggu.
Advertisement
Nalva menolak untuk mengatakan apa yang dikatakan Mishra kepada penyelidik setelah penangkapannya. Surat kabar Times of India mengutip Mishra yang mengatakan bahwa dia mabuk dan tidak percaya apa yang telah dia lakukan.
Pengadilan New Delhi mengirimnya ke penjara selama 14 hari ketika polisi menyelidiki pengaduan yang menuduh Mishra menghina kesopanan seorang wanita selama penerbangan New York-New Delhi.
Jika terbukti bersalah, ia menghadapi hukuman hingga tiga tahun penjara, demikian seperti dikutip dari Channel News Asia, Minggu (8/1/2023).
Sugata Bhattacharjee, penumpang lain dalam penerbangan itu, mengatakan kepada wartawan bahwa dia melihat Mishra mengonsumsi minuman keras yang berlebihan dan bahwa Mishra berbicara dengan tidak jelas, menanyakan pertanyaan yang sama tentang keluarganya beberapa kali.
Air India juga mengeluarkan pemberitahuan tertulis dan meng-grounded satu pilot dan empat awak kabin pada hari Sabtu karena insiden itu memicu kemarahan di media sosial dan di antara para aktivis yang mengatakan bahwa melarang Mishra terbang selama 30 hari tidak cukup.
Pengaduan
Air India mengajukan pengaduan polisi minggu ini, meskipun insiden itu terjadi pada 26 November. Dikatakan kru tidak memanggil polisi saat mendarat di New Delhi karena mereka percaya bahwa keduanya telah menyelesaikan masalah sendiri.
Laporan media India mengatakan Air India bertindak setelah ditekan oleh keluarga penumpang wanita itu, seorang warga senior, untuk menghukum Mishra.
"Air India mengakui bahwa mereka dapat menangani masalah ini dengan lebih baik, baik di udara maupun di darat dan berkomitmen untuk mengambil tindakan," kata CEO dan direktur pelaksana maskapai itu Campbell Wilson dalam sebuah pernyataan.
Sementara itu, pekerjaan Mishra sebagai eksekutif yang berbasis di Mumbai telah dihentikan oleh majikannya Wells Fargo, sebuah perusahaan jasa keuangan multinasional Amerika, kata perusahaan itu dalam sebuah pernyataan pada hari Jumat.
Advertisement
Pesawat Jetstar di Jepang
Pada kabar lain; gara-gara ancaman bom, sebuah pesawat penerbangan Jepang mendarat darurat.
"Sebuah pesawat yang diterbangkan oleh maskapai murah Jetstar melakukan pendaratan darurat di Jepang tengah pada Sabtu (7/1/2023), setelah pihak berwenang menerima ancaman bom dari penelepon internasional," lapor penyiar publik NHK mengutip sumber polisi.
"Bandara Narita Tokyo menerima telepon pada pukul 06.20 pagi waktu Jepang dari seorang pria di Jerman yang mengatakan dalam bahasa Inggris bahwa dia telah meletakkan bom di pesawat," lapor NHK, mengutip sumber polisi.
Penerbangan domestik dari Narita ke kota barat daya Fukuoka itu kemudian dialihkan ke Bandara Chubu, kata juru bicara bandara Chubu kepada CNN.
"136 penumpang dan enam awak di dalamnya dievakuasi dari pesawat di sana," lapor NHK.
Mengutip sumber kepolisian, NHK mengatakan pria pengancam bom itu mengklaim telah menempatkan 100 kilogram (220 pon) bahan peledak plastik di ruang kargo pesawat dan menuntut untuk berbicara dengan "manajer" atau dia akan meledakkannya.
"Tidak ada bahan peledak yang ditemukan di dalam pesawat," kata NHK.
Satu orang terluka ringan saat meninggalkan pesawat menurut NHK, yang menyiarkan rekaman penumpang yang dievakuasi dari pesawat melalui saluran darurat.
Gambar yang dibagikan di media sosial menunjukkan sebuah Airbus A320, yang dioperasikan oleh Jetstar, dengan parasut dikerahkan dan penumpang dievakuasi di sekitar pesawat.
Juru bicara Bandara Chubu mengatakan insiden itu sedang diselidiki dan bandara telah menangguhkan penerbangan.