Liputan6.com, Jakarta - Hari ini, Minggu (8/1/2023), menjadi hari terakhir bagi kereta panoramic, setidaknya untuk sementara. Sejak soft launching pada 24 Desember 2022, minat masyarakat untuk bepergian menumpang kereta itu sangat tinggi.
Dalam keterangan tertulis yang diterima Liputan6.com, tercatat 2.238 penumpang bepergian menggunakan kereta panoramic rute Stasiun Gambir - Stasiun Yogyakarta hingga hari ini, atau rata-rata okupansinya mencapai 90 persen. Kereta tersebut dirangkaikan dengan KA Taksaka tambahan untuk menambah kapasitas KAI di masa libur natal dan tahun baru (nataru).
Baca Juga
Advertisement
Setelah periode soft launching berakhir, kereta panoramic akan dihentikan operasionalnya sementara waktu. "Selanjutnya akan dilakukan proses evaluasi terhadap pola pengoperasi perjalanan kereta panoramic dalam meningkatkan pelayanan dan kenyamanan bagi para pelanggan kereta api panoramic," ujar humas KAI Wisata M. Ilud Siregar.
Ilud menyatakan selama proses evaluasi, mereka juga akan memperbaiki kereta panoramic untuk meningkatkan pelayanan dan kenyamanan. Kereta tidak akan dioperasikan sampai ada pengumuman terbaru.
"KAI dan KAI Wisata akan terus memberikan informasi terbaru tentang rencana pengoperasian perjalanan kereta panoramic dan fasilitas-fasilitas pelayanan dan perbaikan,... terutama di kereta panoramic melalui 'media informasi,media sosial KAI Wisata di Instagram, Tiktok, dan Youtube serta media informasi lainnya," ujar Ilud.
Kabar peluncuran kereta panoramic sudah beredar sejak Oktober 2022. Dibandingkan dengan gerbong kelas ekonomi dan eksekutif, gerbong panoramic ini dipenuhi dengan kaca, seperti halnya sunroof mobil.
Konsep ini memungkinkan penumpang mendapatkan pengalaman baru dalam perjalanan. Para penumpang bisa dengan jelas melihat pemandangan sekitar sekaligus langit dari sunroof yang bisa dibuka tutup itu.
Kaca Khusus
Dikutip dari laman resmi KAI, kereta panoramic dirancang dengan spesifikasi khusus. Kaca yang dipakai didesain tahan pecahan dan panas karena menggunakan tipe duplex tempered.
"Kereta Panoramic adalah kereta dengan spesifikasi khusus untuk menikmati panorama yang pertama kalinya ada di Indonesia. Kereta ini memberikan sensasi luar biasa bagi pelanggan dalam menikmati pemandangan di sepanjang perjalanan," kata VP Public Relations KAI Joni Martinus.
Jika kaca terkena benda asing, kaca tersebut tidak mudah berlubang. Jika kaca mengalami tekanan kuat, bentuknya hanya berupa retakan sehingga aman bagi penumpang. Kaca tipe ini juga dapat menahan panas cahaya dari luar sehingga penumpang tidak akan merasakan silau dan panas. Kereta juga didukung dengan AC dengan kapasitas khusus untuk pengaturan suhu yang optimal.
Jendela kaca di atap yang memanjang dari depan hingga belakang bisa dibuka tutup secara otomatis. Fasilitas pada Kereta Panoramic meliputi kursi yang nyaman dan dapat diputar menghadap jendela, tirai jendela yang dapat dikendalikan secara remote, toilet yang luas dan terdapat sensor otomatis, televisi di dinding ujung kereta, serta rak bagasi khusus di ujung kereta.
Advertisement
Diuji Dulu
Kereta api panoramic itu dihasilkan dengan memodifikasi kereta eksekutif. Walau di Indonesia sejak dulu telah tersedia kereta wisata yang menawarkan beragam fasilitas, kereta api panoramic memiliki daya tarik berbeda yang bahkan juga populer di luar negeri.
Sebelum dirilis, kereta itu menjalani beberapa pengujian, baik secara statis maupun dinamis. Ini termasuk uji dimensi, uji rancang bangun, uji kebocoran, uji intensitas cahaya, uji sirkulasi udara, uji temperatur bearing, dan uji kebisingan.
Dilansir dari akun Instagram @balaipengujianka, pengujian ini dilakukan Tim Penguji Sarana Perkeretaapian dari Balai Pengujian Perkeretaapian. Bukan hanya melalui tahap uji saja, kereta api panoramic yang akan beroperasi juga akan melalui tahap penyempurnaan, seperti penambahan beberapa fasilitas, perbaikan eksterior, dan perbaikan interior.
Pengelolaan kereta panoramic dilakukan oleh anak usaha KAI yaitu KAI Wisata. Saat beroperasi, tiket kereta dihargai Rp750 ribu per orang. Penumpang pun bisa mendapatkan layanan penuh, seperti free snack, free flow air minum, dan satu kali makan berat.
Kereta di Swiss
Sebelum Indonesia, sejumlah negara di dunia sudah lebih dulu punya kereta panorama. Salah satu yang paling terkenal dengan kereta panoramic-nya adalah Swiss.
Jalur kereta-kereta itu memungkinkan pelancong terpesona akan pemandangan gunung yang menakjubkan. Tidak ketinggalan gletser dan danau kristal nan spektakuler, serta berkendara melalui desa-desa di lembah yang tenang.
Swiss terkenal dengan panorama menakjubkan yang berubah seiring musim, dan kereta panorama menyediakan cara yang unik, tenang, dan menenangkan untuk menikmatinya, melansir Lodge Destinations.
Pengalaman naik kereta panoramic juga bisa dijajal di Amerika Serikat. Di sepanjang Pantai Barat AS, jalur kereta api sepanjang 2.200-an kilometer membentang dari Seattle ke Los Angeles, rute yang sering disebut sebagai salah satu perjalanan kereta api terindah di Amerika, lapor CNN.
Rute, yang disebut Coast Starlight, membutuhkan total 35 jam untuk melewati negara bagian Washington, melintasi Oregon dan menyusuri garis pantai California. Situs web layanan kereta panorama, Amtrak, menyebutnya sebagai "Petualangan kereta pantai barat yang tiada dua."
Advertisement