Komedian Iyang Dharmawan dan Ceu Popon Bintangi Film Pendek Katanya, Bahas Vaksin Booster Covid-19

Film pendek Katanya yang berdurasi 22 menit dan bisa diakses gratis lewat kanal YouTube Catchlight Pictures Indonesia diluncurkan pada 5 Januari 2022.

oleh Wayan Diananto diperbarui 08 Jan 2023, 22:07 WIB
Salah satu adegan film pendek Katanya. (Foto: Dok. YouTube Catchlight Pictures Indonesia)

Liputan6.com, Jakarta Jagat sinema Tanah Air makin penuh warna dengan lahirnya sejumlah film pendek, salah satunya Katanya yang berdurasi 22 menit dan bisa diakses gratis di kanal YouTube Catchlight Pictures Indonesia.

Tayang sejak 5 Januari 2023, Katanya dibintangi dua komedian Jawa Barat, Iyang Dharmawan dan Ceu Popon. Syuting dilakukan di beberapa desa di Gunung Putri dengan melibatkan warga lokal.

Katanya mengisahkan Iroh (Ceu Popon) yang melakukan investigasi hoaks tentang vaksin booster di desanya guna meyakinkan sang suami, Pak Yana (Iyang Dharmawan), agar mau mendapat vaksinasi booster.

Sutradara Luhki Herwanayogi menjelaskan, ide cerita Katanya, berkaca pada fakta dan data seputar vaksinasi untuk menciptakan kekebalan kelompok guna menghadapi pandemi Covid-19. Tingkat serapan vaksin booster di Indonesia masih rendah.

 


Perihal Ide Cerita

Salah satu adegan film pendek Katanya. (Foto: Dok. YouTube Catchlight Pictures Indonesia)

Kementerian Kesehatan RI menyebut, cakupan nasional vaksinasi Covid-19 dosis ketiga pada Desember 2022 baru 29,11 persen dari yang ditargetkan. Capaian vaksinasi lansia sebagai kelompok rentan pun rendah. Hanya 1 dari 3 lansia yang sudah dapat vaksin booster.

“Ide cerita film kami dapat dari insights yang ditemukan di masyarakat. Penggunaan bahasa Sunda dan alur cerita yang dekat dengan kehidupan sehari-hari diharapkan menarik perhatian publik untuk menangkap pesan pentingnya vaksin dan menangkal hoaks,” katanya.

 

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS


Bioskop Keliling

Suasana konferensi pers peluncuran film Katanya di Jakarta, Januari 2023. (Foto: Dok. Catchlight Pictures Indonesia)

Lewat pernyataan tertulis yang diterima Showbiz Liputan6.com, Sabtu (7/1/2022), Luhki Herwanayogi menjelaskan, peluncuran film Katanya dilakukan melalui program bioskop keliling di tiga desa di Gunung Putri yaitu Cicadas, Wanaherang, dan Cikeas Udik.

Mengundang lebih dari 150 warga lansia, perangkat desa dan kader kesehatan, bioskop keliling juga jadi ajang sosialisasi tentang kesehatan lansia serta pentingnya vaksin booster Covid-19 dari kader puskesmas setempat.

 


Perangi Hoaks

Suasana nonton bareng film Katanya dalam program Bioskop Keliling di Jawa Barat. (Foto: Dok. Catchlight Pictures Indonesia)

Dalam kesempatan itu, Program Officer Komunikasi Vaksin Covid-19 dari Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo), Nuril Hidayah, menyebut sepanjang 2022, jumlah hoaks soal Covid-19 berkurang 65 persen jika dibandingkan tahun sebelumnya. Ini tak menjamin penurunan dampaknya.

Data Mafindo mencatat hingga Agustus 2022 ditemukan 153 hoaks yang mayoritas (36,7 persen) memuat sentimen vaksin. Dua isu terbanyak lainnya, yakni seputar kebijakan pemerintah dan teori konspirasi sebesar masing-masing 18 persen.

“Dalam analisis kami, hoaks berdampak pada kepercayaan publik terhadap vaksin. Dalam survei yang kami lakukan pada Juni 2021, ditemukan fakta bahwa kemampuan mengenali dan memilah hoaks mendorong 3 kali lipat kemungkinan seseorang mau divaksinasi,” ulasnya.

Jumlah produksi film Indonesia, berapa banyak? (Liputan6.com/Trie yas)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya