Omset Penjualan Burung Kicau di Sidoarjo Capai Rp5 Miliar per Bulan

Melihat potensi tersebut Pemkab Sidoarjo akan mendorong perkembangan hobi ini salah satunya dengan pemenuhan pangan burung karena pakan burung selama ini masih didatangkan dari luar daerah.

oleh Liputan6.com diperbarui 09 Jan 2023, 08:00 WIB
Warga mengikuti Lomba Kicau Burung Pra Piala Gubernur di Lapangan Banteng, Jakarta, Minggu (7/8/20222). Kegiatan tersebut diikuti sekitar 4.000 orang dari beragam komunitas pecinta burung. (merdeka.com/Arie Basuki)

Liputan6.com, Sidoarjo - Usaha burung kicau di Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur memiliki nilai ekonomi tinggi baik saat pandemi COVID-19 maupun sesudahnya. Untuk itu, potensi usaha ini didukung penuh oleh pemerintah setempat.

Di sela lomba burung berkicau memperebutkan Piala Bupati Sidoarjo tahun 2023, Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor mengatakan salah satu bentuk dukungan yang diberikan adalah dengan menggelar berbagai kegiatan lomba burung kicau.

"Ada kurang lebih 97 penangkar burung di Kabupaten Sidoarjo. Omset bisnis penjualannya mencapai Rp5 miliar per bulan untuk burung murai batu. Atau Rp60 miliar setahun," katanya di Sidoarjo, dilansir dari Antara, Minggu (8/1/2023).

Gus Muhdlor, sapaan akrab Bupati Sidoarjo itu sempat tercengang perputaran uang di bisnis hobi burung seperti ini karena menjadi salah satu potensi menumbuhkan perekonomian masyarakat.

"Artinya ini perputaran uangnya sungguh besar," katanya.

Melihat potensi tersebut Pemkab Sidoarjo akan mendorong perkembangan hobi ini salah satunya dengan pemenuhan pangan burung karena pakan burung selama ini masih didatangkan dari luar daerah dengan nilai mencapai Rp1 miliar per bulan.

"Mungkin Dinas Pangan dan Pertanian Sidoarjo harus menjaga ini, memberikan perhatian dan atensi lebih sehingga dari, oleh, untuk Indonesia bisa terjadi di Sidoarjo," katanya.

Ia mengapresiasi terlaksananya lomba burung berkicau seperti ini dan akan selalu memberikan perhatian lebih terhadap pelaksanaan kegiatan semacam ini. Pasalnya, dapat menjadi ajang silaturahmi untuk menguatkan kerukunan dan keguyuban warga Sidoarjo.

"Saya ucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada PBI karena telah ikut memeriahkan hari jadi Kabupaten Sidoarjo semoga ini menjadi awal PBI bisa berkembang pesat di Kabupaten Sidoarjo," katanya.

 


Falsafah Jawa

Ia mengatakan bahwa hobi burung menjadi salah satu falsafah Jawa yang menandakan hidup seseorang itu baik karena ada lima tanda falsafah Jawa yang harus dimiliki seseorang dalam hidupnya.

"Pertama Griyo yang berarti rumah. Seseorang bisa dikatakan hidupnya baik bila telah memiliki rumah yang bagus. Yang kedua Garwo atau istri. Kemudian, ketiga adalah turonggo atau tunggangan keempat berupa pusaka.

"Yang terakhir harus punya kukilo adalah hobi. Kalau itu tidak mengenal angka, tidak mengenal harga, walaupun burung itu ditulis satu Rp1 miliar, kalau sudah senang ya dibeli," katanya.

Dalam lomba burung berkicau kali ini dilombakan berbagai burung di antaranya murai batu, cucak hijau, kacer, cendet, anis merah, anis kembang, tledekan, branjangan serta burung kenari, demikian Ahmad Muhdlor.

Infografis Sistem Proporsional Tertutup Vs Proporsional Terbuka dalam Pemilu. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya