Liputan6.com, Jakarta Bukan hanya melekat pada tubuh, bakteri hingga mudah dijumpai di lingkungan sekitar. Selain berperan baik, ada juga bakteri yang harus dihindari. Salah satunya bakteri jahat yang berada di dalam makanan. Tak sedikit upaya untuk mensterilkan makanan sebelum kita makan.
Mulai dari proses memasak, mengemas, hingga penyajian yang dibekali teknologi kekinian. Hingga belakangan para ilmuwan menemukan terobosan unik dalam membasmi bakteri dalam makanan. Bukan pakai desinfektan melainkan memakai organisme atau makhluk hidup kecil.
Advertisement
Para peneliti di University of Nebraska-Lincoln menyebutnya dengan mikroba air tawar (atau ciliate) yang disebut Halteria. Mereka menemukan fakta organisme ini memang memakan bakteri hingga virus yang ada di dalam makanan atau bahkan hanya dalam minuman air bersih.
Penemuan unik ini masih dalam penelitian lebih lanjut. Namun para ilmuwan patut berbangga atas penemuan organisme bernama halteria ini.
"Mereka terbuat dari bahan yang sangat bagus antara lain asam nukleat, banyak nitrogen, dan fosfor," kata peneliti virus John Delong. Berikut Liputan6.com merangkum penemuan unik ini melansir dari Mashable, Senin (9/1/2023).
Pakai Media Air Tawar
Menurut penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Proceedings of the National Academy of Sciences, para peneliti mengemukakan bahwa mikroba tertentu mungkin telah berevolusi menjadi virus pemakan, mengingat fakta bahwa mereka terdiri dari “bahan yang sangat bagus”, seperti yang disebutkan DeLong sebelumnya. .
Dalam menguji teori ini, DeLong dan timnya mengisolasi mikroba yang berbeda dari sampel air kolam segar. Mereka kemudian memasukkannya ke dalam kumpulan chlorovirus atau virus yang terbawa air tawar yang memakan alga.
Selama beberapa hari, tim berangkat untuk melacak pertumbuhan populasi (jika ada) dari chlorovirus dan mikroba untuk melihat apakah yang pertama dimakan oleh yang terakhir. Lihatlah, itu berhasil!
Advertisement
Organisme Pemakan Virus
Dalam sampel air yang hanya mengandung Halteria dan chlorovirus, populasi Halteria tumbuh sekitar 15 kali lipat hanya dalam dua hari. Sebaliknya, tingkat chlorovirus turun 100 kali lipat. Tetapi hanya untuk memastikan mikroba Halteria benar-benar memakan populasi chlorovirus, tim menandai DNA chlorovirus dengan pewarna fluoresen.
Pengamatan dengan jelas menunjukkan bahwa sel-sel Halteria bersinar, karena mereka telah mengkonsumsi chlorovirus. Sampel kontrol juga mendukung hal ini tanpa virus terlihat, populasi Halteria tidak tumbuh sama sekali.
Selain istilah umum seperti herbivora dan karnivora, kita sekarang dapat menyebut sel Halteria sebagai 'virovore' atau organisme yang memangsa virus. Ini masih awal, yang berarti mungkin ada lebih banyak virovora di luar sana, menunggu untuk ditemukan.