Liputan6.com, Jakarta - Saham PT Cakra Buana Resources Energi Tbk resmi tercatat dan diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin, 9 Januari 2023. Saham diperdagangkan dengan kode CBRE.
Pada perdagangan perdananya, saham CBRE terbang dan menyentuh auto reject atas (ARA) dengan kenaikan 34,26 persen ke posisi 145 dari harga IPO 108, sesaat setelah perdagangan dibuka. Total frekuensi hingga saat itu adalah 3.200 kali dengan volume 346 ribu lot. Nilai transaksi mencapai Rp 5 miliar.
Advertisement
Pada pukul 11.12 WIB, saham CBRE berada di level tertinggi Rp 145 dan terendah Rp 144 per saham. Total frekuensi perdagangan 9.328 kali dengan volume perdagangan 646.021 saham. Nilai transaksi Rp 9,4 miliar.
Didirikan pada Juni 2016, perseroan bergerak di bidang jasa angkutan laut khususnya untuk barang umum dengan fokus pada penyediaan jasa pengiriman untuk wilayah seluruh Indonesia dan mancanegara.
Dalam rangka IPO, PT Cakra Buana Resources Energi Tbk menawarkan sebanyak-banyaknya 783 juta lembar saham baru atau setara 16,26 persen dari modal ditempatkan dan disetor perseroan setelah IPO. Saham tersebut diterbitkan dengan nilai nominal Rp 25 per saham.
Saham-saham tersebut ditawarkan dengan harga penawaran Rp 108 per saham. Sehingga jumlah keseluruhan nilai IPO adalah Rp 79,70 miliar. perseroan berencana mengalokasikan 40 persen dana hasil IPO untuk belanja modal atau capital expenditure (capex). Sisanya 60 persen akan digunakan untuk modal kerja.
Pendatang Baru di BEI pada 9 Januari 2023
Sebelumnya, Bursa Efek Indonesia (BEI) kembali kedatangan emiten pendatang baru pada awal 2023. PT Cakra Buana Resources Energi Tbk (CBRE) dan PT Sunindo Pratama Tbk (SUNI) mencatatkan saham perdana pada Senin, (9/1/2023).
Mengutip keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Senin (9/1/2023), PT Cakra Buana Resources Tbk mencatatkan saham di papan pengembangan BEI sebagai perusahaan tercatat ke-5 pada 2023. Perseroan mencatatkan saham 4,53 miliar saham yang terdiri dari saham pendiri 3,8 miliar dan penawaran umum saham atau initial public offering (IPO) sebesar 738 juta saham dengan nilai nominal Rp 25 per saham.
Harga penawaran umum saham perdana Rp 108 per saham. Dengan demikian, perseroan meraup dana Rp 79,70 milar saham dari IPO.
Selain itu, perseroan juga menerbitkan waran 1.328.400.000 waran dengan rasio 5:9. Harga pelaksanaan waran tersebut Rp 258 per saham. Dengan demikian, perseroan memperoleh dana dari hasil penerbitan waran Rp 342,7 miliar.
Perseroan berencana mengalokasikan 40 persen dana hasil IPO untuk mendukung rencana pembiayaan belanja modal (capital expenditure/capex) berupa penambahan satu set kapal tug & barge berukuran 300 ft. Sisanya sekitar 60 persen akan digunakan untuk modal kerja dalam rangka pendukung kegiatan operasional secara umum.
Advertisement
Jadwal Waran Perseroan
Adapun saham free float per 6 Januari 2023 yang terdiri dari 909 juta saham atau 20,03 persen dengan rincian jumlah saham yang di lock-up selama 8 bulan sebesar 171 juta saham atau setara 3,77 persen dan jumlah saham yang tidak di lock-up sebesar 738 juta saham atau 16,26 persen.
Sementara itu, PT Omudas Investment Holdco, PT Republik Capital Indonesia, PT Bima Harsa Rahardja, dan Herlienna Qitshi selaku pemegang saham Perseroan telah melakukan penyetoran modal perseroan dengan harga di bawah harga penawaran umum perdana saham dalam jangka waktu enam bulan sebelum pernyataan pendaftaran pertama kali disampaikan kepada OJK, sehingga PT Omudas Investment Holdco, PT Republik Capital Indonesia, PT Bima Harsa Rahardja, dan Herlienna Qitshi tidak akan mengalihkan sebagian atau seluruh kepemilikan sahamnya dalam Perseroan sebagaimana diatur dalam Peraturan OJK No. 25/2017.
Berikut jadwal waran perseroan:
-Tanggal pencatatan saham dan waran seri I pada 9 Januari 2023
-Tanggal mulai perdagangan saham dan waran seri I pada 9 Januari 2023
-Periode akhir perdagangan waran seri I
-Pasar regular dan negosiasi pada 3 Januari 2025
-Pasar Tunai pada 7 Januari 2025
-Periode awal pelaksanaan waran seri I pada 10 Juli 2023
-Periode akhir pelaksanaan waran seri I pada 8 Januari 2025
Pencatatan Saham Sunindo Pratama
Sementara itu, PT Sunindo Pratama (SUNI) mencatatkan saham perdana di papan utama BEI pada Senin, 9 Januari 2023. Jumlah saham yang dicatatkan 2,5 miliar saham yang terdiri dari saham pendiri 1,9 miliar saham dan saham IPO 600 juta saham dengan nilai nominal Rp 100 per saham. Harga penawaran saham Rp 300 per saham. Perseroan meraup dana Rp 180 miliar dari IPO.
Perseroan akan memakai dana IPO sekitar 40,14 persen untuk pembelian saham PT Rainbow Tubulars Manufacture (PT RTM), anak perseroan yang saat ini sebanyak 60 persen sahamnya dimiliki oleh perseroan.
Kemudian sekitar 42,60 persen akan digunakan untuk pelunasan sebagian utang usaha PT RTM kepada supplier dan modal kerja PT RTM untuk pembelian kebutuhan bahan baku dan bahan pendukung serta membiayai kegiatan operasional PT RTM. Lalu sisanya sekitar 17,26 persen atau Rp 30,38 untuk modal kerja termasuk pembelian kebutuhan bahan baku dan bahan pendukung sera untuk membiayai kegiatan operasional perseroan.
Adapun jumlah saham free float per 6 Januari 2023 sebesar 600 juta saham atau 24 persen. Jumlah saham tersebut termasuk yang tidak di lock-up. Perseroan pun tidak ada saham yang di-lock up.
Advertisement