Liputan6.com, Jakarta Valentino Rossi punya musuh yang tangguh di era 1990-an dan awal 2000-an. Dia adalah Sete Gibernau yang kerap bertarung dengan Rossi dalam perebutan gelar juara.
Kini, Gibernau masih saja ingin membuat panas Rossi. Seperti dilansir crash, Gibernau mengatakan Rossi bukanlah pembalap terbaik dalam sejarah MotoGP.
Advertisement
Dia menyebut Marc Marquez sebagai pembalap terbaik yang pernah ada di MotoGP. Saat ini, Marquez hanya butuh 1 gelar lagi untuk menyamai tujuh gelar juara MotoGP yang masih dpegang Rossi.
Semasa masih menjadi pembalap, Sete Gibernau tak pernah sepi dalam berkonflik dengan Rossi baik di lintasan maupun luar lintasan. Rossi pernah menubruk Gibernau meski sempat bersentuhan di tikungan akhir pada MotoGP jerez 2005.
Rossi dan Gibernau juga pernah saling salip di MotoGP 2003, lalu 2004 di Assen, Mugelo dan Philip Island. Gibernau juga pernah meminta otoritas periksa garasi Rossi karena dinilai pakai suku cadang ilegal dan ini membuat Rossi start dari posisi paling belakang.
Puji Marquez
Seakan belum selesai untuk berkonflik dengan Rossi, pembalap legendaris Spanyol itu kini memuji Marc Marquez. Barangkali, kesamaan negara menjadi penyebab Gibernau dukung Marquez.
"Kalau saya harus memilih sebuah nama, saya akan tetap bilang Marquez. Menurut saya, dia seorang pahlawan, pembalap terkuat di sejarah MotoGP," kata Gibernau.
"Saya penasaran bagaimana dia mengatasi musuh baru, itu aspek psikologis, kemampuan untuk mengatasi kesulitan."
Advertisement
Cedera
Gibernau penasaran dengan bagaimana Marquez mengatasi masalah cedera di tangan kanan yang dialaminya selama 3 tahun terakhir. Kondisi ini disebutnya tak pernah dialami Marquez sebelumnya.
"Dia tak pernah alami hal seperti ini. Dia harus bisa atasi pikirannya karena situasinya sudah berbeda. Namun Marquez masih bisa bersaing beberapa musim lagi di level atas," kata Gibernau.
"Honda juga punya masalah yang harus diselesaikan. Sulit bagi mereka untuk menang, meski punya pembalap seperti Marquez kalau tak temukan masalah di motor."
Karier Gibernau
Gibernau menghabiskan kariernya dengan membela Ducati selama dua musim. Ini jadi penghujung kariernya setelah malang melintang antara yamaha dan Honda.
"Saya menyukai negara Italia. Saya merasa seperti ada di rumah, saya masih punya banyak teman. Saya memulai balap di 250 cc dengan tim Italia Axo San Patrignano dan akhiri karier dengan Ducati. Jadi Italia punya nilai penting di hidup saya," katanya.
Advertisement