Induk Snapchat Tutup Filter Snap Camera pada 25 Januari 2023

Snap mengumumkan bahwa Snap Camera akan tidak bisa dipakai atau diunduh mulai 25 Januari 2023.

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 09 Jan 2023, 19:00 WIB
Snap Camera (Snap)

Liputan6.com, Jakarta - Induk Snapchat, Snap, mengumumkan bahwa mereka akan mematikan aplikasi filter kamera, Snap Camera, pada 25 Januari 2023 mendatang.

"Pada 25 Januari 2023, Snap Camera tidak akan lagi tersedia untuk digunakan atau diunduh," tulis Snap melalui laman resmi Snapchat, dikutip Senin (9/1/2023).

Mereka menyebut, pengguna masih bisa lanjut memakai filter Snapchat melalui Lenses di komputer, melalui Snapchat for Web. Tidak ada pernyataan resmi kepada media mengenai kabar dihentikannya aplikasi tersebut, beserta alasan di balik penghentiannya.

Mengutip The Verge, Snap Camera diperkenalkan pada tahun 2018. Saat itu, perusahaan mengatakan bahwa aplikasi ini bisa membuat siaran Twitch jadi lebih seru.

Saat pandemi melanda dan aktivitas pertemuan banyak digelar lewat video, banyak pengguna yang memanfaatkan filter kamera itu untuk membuat tampilan mereka jadi lebih lucu, termasuk saat di dalam Zoom.

Sayangnya pada 2022, Snap dikabarkan mengalami banyak tantangan, seperti yang dihadapi sederet perusahaan teknologi besar lainnya. 

2022 menjadi tahun yang sulit bagi Snap, pasalnya harga saham Snap turun 80 persen sejak Januari, di tengah perlambatan ekonomi yang telah mempengaruhi banyak perusahaan teknologi terkemuka.

Snap mengatakan akan memangkas biaya sambil mendatangkan lebih sedikit karyawan baru. Perusahaan membukukan hasil pendapatan yang lemah untuk kuartal April-Juni 2022, yang menyebabkan nilai sahamnya turun 40 persen.

Pada bulan Agustus 2022, Snap dilaporkan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap sekitar 20 persen karyawannya, atau lebih dari seribu orang.

Menurut laporan The Verge seperti dikutip dari Engadget, aksi Snap ini akan mempengaruhi divisi perangkat keras perusahaan, yang baru-baru ini menghentikan pengembangan drone selfie Pixy.

 


Tak Lanjut Bikin Selfie Drone

Tampilan Pixy, drone mini yang dikembangkan untuk Snapchat. 

Perusahaan asal Amerika itu sebelumnya memang tidak melanjutkan pengembangan untuk perangkat drone selfie buatannya yang bernama Pixy, meski telah diluncurkan selama empat bulan.

Berita dari The Wall Street Journal menyebut, CEO Evan Spiegel mengatakan kepada karyawan, penghentian pengembangan lanjut drone selfie ini dilakukan di tengah pengaturan ulang prioritas sumber daya.

Di tahun ini juga, Snap bakal menutup aplikasi pelacak lokasi Zenly, tepatnya pada 3 Februari. Pada laman resmi Zenly, dikutip Selasa (6/12/2022), perusahaan menyebutkan, apabila pengguna menyukai platform tersebut, mereka diarahkan untuk menggunakan Snap Map di Snapchat.

Mengutip Tech Crunch, fitur utama dari Zenly memungkinkan pengguna melacak lokasi temannya. Ketika pengguna membuka aplikasi, teman dan anggota keluarga yang berteman di Zenly dapat dilihat sedang berkumpul di mana.

 


Matikan Zenly

Aplikasi Zenly (Google Play Store)

Zenly juga sempat mengembangkan peta buatan mereka sendiri. Tim pengembangannya hanya terdiri dari 10 orang yang terlibat dalam proyek pemetaan.

Peta yang dihadirkan juga berbeda dari Google Maps atau Apple Maps. Mereka menampilkan visual lucu dan ikonik seperti animasi mobil, kapal, bebek karet, truk, makhluk laut, dan lain-lain.

Startup Zenly didirikan di 2011 dengan tim yang berbasis di Paris, Prancis. Pada tahun 2017, perusahaan tersebut diakuisisi oleh perusahaan induk Snapchat, Snap.

Snap memutuskan bahwa mereka akan menutup Zenly, sebagai bagian dari serangkaian Pemutusan Hubungan Kerja (PHK). Selain itu, diketahui bahwa platform ini tidak memiliki strategi monetisasi.

Namun di sisi lain, mereka memutuskan tidak mau menjualnya ke perusahaan lain atau membuat perusahaan spin-off.

 


Zoom Mungkinkan Pengguna Buat Avatar Sendiri

Sumber: Unsplash

Di sisi lain, Zoom mengumumkan fitur baru untuk layanan video conference miliknya. Kali ini, perusahaan tersebut meluncurkan fitur avatar berbentuk manusia, mirip seperti Memoji di Apple atau avatar di layanan Meta.

Dikutip dari Engadget, Minggu (8/1/2023), avatar ini akan menghadirkan tampilan virtual dari pengguna saat melakukan panggilan video. Avatar ini nantinya akan mencerminkan gerakan dan ekspresi wajah penggunanya.

Kehadiran fitur ini disebut dapat membantu pengguna saat melakukan panggilan atau pertemuan yang tidak terlalu formal. Jadi, pengguna masih dapat tampil di kamera, meski bukan diri mereka yang sebenarnya.

Fitur avatar manusia di Zoom ini menyusul rilisnya kemampuan avatar hewan hewan yang diperkenalkan pada awal tahun lalu. Menurut Zoom, avatar ini dapat digunakan pengguna yang tidak ingin foto profil statis atau ingin menghidupkan suasana percakapan biasa.

Meski sudah diumumkan, fitur ini baru tersedia untuk penguji beta yang memakai akun berbayar. Ke depan, perusahaan akan menambahkan lebih banyak opsi yang bisa dipilih pengguna, mulai dari tampilan wajah hingga gaya rambut.

Infografis Ancaman Gelombang PHK Massal Akibat Corona. (Liputan6.com/Trieyasni)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya