Sejarah Angpau, Tradisi Berbagi Uang dalam Perayaan Imlek

Salah satu hal yang wajib dilakukan saat Imlek adalah membagikan angpau.

oleh Switzy Sabandar diperbarui 10 Jan 2023, 01:00 WIB
Angpau imlek yang laris diburu masyarakat Jakarta

Liputan6.com, Yogyakarta - Imlek merupakan Tahun Baru China yang dirayakan oleh orang keturunan Tionghoa. Perayaan ini memiliki berbagai ciri khas, mulai dari kue keranjang, barongsai, baju cheongsam, angpau, lampion, dan berbagai hal yang identik dengan warna merah.

Salah satu hal yang wajib dilakukan saat Imlek adalah membagikan angpau. Hal ini juga menjadi tradisi yang selalu dilakukan saat perayaan Imlek.

Tradisi pemberian angpau ini telah berlangsung cukup lama. Mengutip dari beberapa sumber, sejarah angpau di Tiongkok pertama kali ditemukan pada masa dinasti Han.

Pada masa tersebut, sebagian besar angpao menggunakan uang tembaga yang memiliki lubang di bagian tengah. Selain itu, ada juga uang tembaga yang memiliki lubang segiempat pada bagian tengahnya.

Pada bagian depan uang tembaga yang berlaku pada masa dinasti Han tersebut ditemukan kata-kata, seperti 'qu yang chu xiong' (menghilangkan bencana dan hal hal yang tidak baik), 'fu shan shou hai' (semoga berbahagia dan panjang usia), 'chang ming fu gui' (panjang usia, kaya, berkedudukan tinggi), 'qiang shen jian ti' (semoga sehat selalu), dan sebagainya.

Pada masa republik, penggunaan uang tembaga berlubang bundar dan segiempat telah dihapus. Uang tersebut kemudian diganti dengan menggunakan kertas.

Sebelumnya, generasi senior menggunakan kertas berwarna merah untuk membungkus uang tembaga bernilai 100 wen yuan untuk dijadikan angpau. Hal tersebut mengandung makna 'chang ming bai sui' (panjang usia).

Setelah alat pembayaran diganti dengan uang kertas, generasi senior pun lebih suka menggunakan uang kertas baru dengan nomor seri berurutan. Hal ini mengandung makna 'lian lian hao yun', (semoga terus bernasib baik) dan 'lian lian gao sheng' (semoga terus mengalami peningkatan dalam pekerjaan).

Tradisi angpau yang dilakukan masyarakat Tionghoa melambangkan berbagai pengharapan, seperti menekan kekuatan jahat, mengusir penyakit, menghindari hal sesat, mengharapkan kebahagiaan, dan sebagainya.

 

Saksikan video pilihan berikut ini:


Beragam Penyebutan

Adapun terkait penyebutan angpau, terdapat beberapa cara penyebutan dengan definisi yang sama. Bahkan penyebutan ini telah ada sejak zaman dahulu dan masih digunakan hingga saat ini. Beberapa penyebutan tersebut di antaranya:

1. Hong Bao

Istilah 'angpao' berasal dari bahasa daerah Hokkian atau Fujian (Tiongkok Selatan), sedangkan istilah bahasa Tionghoa dari angpao adalah ‘hong bao’. Jika ditelaah, 'hong' berarti merah dan 'bao' berarti bungkus atau amplop. 

2. Ya Sui Qian

Ya sui qian merupakan istilah khusus untuk angpao yang diberikan pada Tahun Baru Imlek. Secara harfiah, 'ya' berarti menekan, 'sui' berarti makhluk jahat, dan 'qian' berarti uang. Jika digabungkan, kalimat tersebut berarti uang yang diberikan saat Tahun Baru Imlek untuk ‘menekan kekuatan jahat'.

3. Li shi

Istilah 'li shi' banyak digunakan di daerah Tiongkok Selatan, seperti Hongkong, Guangdong, dan sekitarnya. Kata 'li shi' berasal dari 'li' yang berarti keuntungan atau berjalan lancar dan 'shi' yang berarti bisnis. Penyebutan ini bermakna pihak pemberi angpao mengharapkan agar kehidupan anak yang menerima angpao bisa berjalan dengan selamat dan lancar (shun shun li li).

 

Penulis: Resla Aknaita Chak

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya