Liputan6.com, Jakarta - PT Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara Tbk (Bank Sumut) mengincar posisi pada Kelompok Bank Modal Inti (KBMI) 2 dengan modal inti Rp 6 triliun. Modal inti Bank Sumut saat ini tercatat di atas modal inti yang ditetapkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk KBMI 1 sebesar Rp 3 triliun.
Bank Sumut saat ini dalam proses penawaran saham perdana (initial public offering/IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI). Pada aksi tersebut, total dana yang diincar yakni Rp 1,49 triliun. Direktur Kepatuhan Bank Sumut, Eksir memastikan penghimpunan dana lewat pasar modal ini murni untuk ekspansi.
Advertisement
"Posisi Bank Sumut IPO bukan untuk memenuhi ketentuan permodalan. Modal bank sudah jauh di atas yang ditetapkan oleh regulator minimal Rp 3 triliun, kita sudah Rp 4,3 triliun. Jadi ekspektasi bahwa kita untuk tingkatkan bisnis, dapatkan laba dan bagikan dividen itu masih sangat besar," kata dia dalam paparan publik perseroan, Senin (9/1/2023).
Dengan total modal sebesar Rp 4,3 triliun, Direktur Keuangan dan Teknologi Informasi Bank Sumut, Arieta Ariyanti mengatakan Bank Sumut saat ini berada pada KBMI 1. Namun, Bank Sumut menegaskan komitmen Bank Sumut untuk naik kelas. Yakni menjadi KBMI 2 dengan modal minimum Rp 6 triliun dalam dua tahun mendatang.
"Jadi dengan IPO ini, tidak lama lagi kita yakini dalam 1-2 tahun ke depan kita mau naik kelas ke KBMI II. Dengan demikian potensi Bank Sumut untuk pertumbuhan bisnis akan semakin besar,” kata Arieta.
Ambisi Bank Sumut Jadi BPD Nomor Wahid di Sumatera Lewat IPO
Sebelumnya, PT Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara Tbk (Bank Sumut) siap geber kinerja bisnis dengan meningkatkan ekspansi kredit hingga pengembangan teknologi informasi serta layanan digital. Plt Direktur Utama Bank Sumut, Hadi Sucipto menerangkan, perseroan juga berambisi untuk menjadi bank terdepan bukan hanya di Sumatera Utara, namun secara luas mencakup wilayah Sumatera.
"Bank Sumut punya cita-cita tidak hanya beroperasi di Sumut, paling tidak kita ada di Sumatera. Langkah strategis yang kami lakukan, di ujung tahun lalu kami buka kantor cabang di Pekanbaru. tahun ini kita akan buka di Bagan Batu sampai Duri," kata Hadi dalam konferensi pers paparan publik perseroan, Senin (9/1/2023).
Selain dua daerah tersebut, Bank Sumut juga berencana untuk membuka cabang di Jambi dan Palembang. Untuk mewujudkan rencana itu, salah satu yang dilakukan perseroan adalah menghimpun dana dari pasar modal lewat penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO).
Advertisement
Prospek Usaha
Hadi menambahkan, di sisi lain IPO ini juga dimaksudkan untuk mengurangi ketergantungan Bank Sumut atas modal yang berasal dari APBD.
"Semua rencana bisnis itu membutuhkan modal, karena itulah kami lakukan IPO. Jadi dana itu akan kami alokasikan untuk ekspansi bisnis dan untuk kebutuhan investasi terkait gedung, peralatan, sewa kantor, dan kami ingin tambah belanja modal untuk IT,” imbuh dia.
Dalam sisi prospek usaha, Hadi mencatat ada sekitar Rp 60 triliun rata-rata dana APBD yang terkumpul di seluruh daerah Sumatera. Menurutnya, angka ini cukup besar untuk jadi ladang pengembangan bisnis Bank Sumut.
"Walaupun dari angka itu mungkin hanya 10—20 persen yang digunakan untuk belanja modal, namun di antara itu untuk belanja pegawai juga jadi sumber pendapatan Bank Sumut terkait pinjaman ASN yang merupakan target market Bank Sumut,” ujar Hadi.
Saat ini, Bank Sumut melayani sekitar 56 persen dari target pasar ASN. Artinya, perseroan masih memiliki potensi 44 persen pasar yang bisa digarap ke depannya.
IPO, Bank Sumut Bidik Dana Segar Rp 1,49 Triliun
Sebelumnya, PT Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara Tbk atau Bank Sumut akan melakukan penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO). Bank Sumut membidik dana segar Rp 1,49 triliun dari IPO.
Mengutip laman e-IPO, Kamis (5/1/2023), Bank Sumut akan melepas sebanyak-banyaknya 2.934.798.300 saham atas nama seri B yang seluruhnya adalah saham baru dan dikeluarkan dari portepel Perseroan, dengan nilai nominal Rp250 per saham dalam rangka IPO.
Jumlah saham yang ditawarkan itu mewakili sebanyak-banyaknya sebesar 23 persen dari modal ditempatkan dan disetor Perseroan setelah IPO. Harga penawaran kepada masyarakat Rp150-Rp350 per saham. Dengan demikian, Bank Sumut akan meraih dana maksimal Rp 1,49 triliun.
Selain itu, Perseroan akan mengalokasikan sebanyak-banyaknya sebesar 2 persen dari saham yang ditawarkan pada saat IPO saham untuk program alokasi saham kepada karyawan (Employee Stock Allocation/ESA) atau sebanyak-banyaknya 58.695.900 saham, dengan harga pelaksanaan ESA yang sama dengan Harga penawaran.
Advertisement
Dana IPO
Adapun, sebanyak-banyaknya sebesar 2,64 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh pada saat pengumuman Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) mengenai penambahan modal untuk program alokasi saham kepada manajemen dan karyawan perseroan (Management and Employee Stock Option Program atau MESOP) atau sebanyak-banyaknya sebesar 2 persen dari total modal ditempatkan dan disetor Perseroan setelah pelaksanaan.
Dalam implementasinya, program ESA dan program MESOP atau sebanyak-banyaknya 259.798.300 saham.
Sementara itu, seluruh dana IPO setelah dikurangi biaya-biaya emisi, sekitar 80 persen akan digunakan untuk modal kerja Perseroan guna mendukung ekspansi bisnis Perseroan termasuk kredit modal kerja, kredit investasi dan kredit konsumsi.
Sekitar 20 persen akan digunakan untuk perluasan jaringan dan pengembangan teknologi informasi guna menunjang kegiatan usaha perseroan termasuk layanan digital, antara lain sekitar 10 persen belanja modal (capital expenditure/capex) termasuk pengeluaran untuk aset sewa berupa pembukaan atau perpanjangan sewa unit kantor, unit layanan, renovasi gedung, dan infrastruktur teknologi informasi.
Selanjutnya
Lalu, sekitar 10 persen operational expenditure berupa pengembangan jaringan ATM, pengembangan layanan digitalisasi, peningkatan system security, dan pengembangan teknologi informasi lainnya dengan skema manage service.
Perseroan menunjuk PT Aldiracita Sekuritas Indonesia, PT BRI Danareksa Sekuritas, PT RHB Sekuritas Indonesia, PT UOB Kayhian Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek dan penjamin emisi efek akan ditentukan dalam waktu mendatang.
Dengan demikian, para penjamin pelaksana emisi efek dan penjamin emisi efek ini menjamin dengan kesanggupan penuh (full commitment) terhadapIPO Bank Sumut.
Advertisement