Liputan6.com, Grobogan - Ratusan hektar sawah di Kecamatan Godong, Kabupaten Grobogan siap panen tenggelam, akibat luapan sungai Lusi, Senin (09/01/23).
Banjir, menggenang ratusan hektar tanaman padi siap panen tenggelam lantaran air tertahan tanggul Bendung Irigasi Klambu sisi kiri.
Advertisement
Dari pantauan Liputan6.com, air dengan ketinggian sekitar dua meter menutup tanaman padi yang jauh lebih pendek dibanding tanggul irigasi.
Ahmadi, warga Godong, mengungkapkan, air sangat tinggi dan menggenangi ratusan hektar sawah termasuk miliknya.
"Sawah siap panen. Tapi, sekarang tergenang dan tidak terlihat. Sawah saya sendiri tidak luas hanya telung prapat baju (tiga perempat bahu) ya sekitar 6.000 meter," ungkap petani padi di Godong.
Banjir, tidak hanya menggenang bendung Klambu, sisi kiri yang air mengarah ke Dempet dan Kudus.
"Sawah yang saya sewa dan milik tetangga juga tenggelam," tambahnya.
Ketinggian air yang menggenang sawah di sekitar bendung Klambu, Kecamatan Godong hingga Senin sore terus meningkat.
"Kami sudah berjaga sejak beberapa waktu. Air masih meningkat dan sore mulai melimpas dan masuk saluran air yang mengarah ke Dempet, Kabupaten Demak," ungkap Serma Slamet, Babin Desa Klampok, Kecamatan Godong, Kabupaten Grobogan.
Penjagaan tanggul, tambah Serma Slamet, dilakukan hampir 24 jam. Hal ini dilakukan lantaran jika tanggul bendung kiri jebol maka warga enam desa di dua Kecamatan di Kabupaten Demak tergenang air.
"Jika tanggul jebol seperti tahun 2022 enam desa di Demak seperti Merak, Brakas, Kunir, Gempol Denok, Medini, kecamatan Dempet dan Desa Gajah kecamatan Gajah bisa kemasukan air," tambah Serma Slamet.
Tingginya genangan air menjadi tempat obyek wisata dadakan. Ratusan warga Godong dan sekitarnya sengaja datang untuk melihat banjir yang menggenang sawah.
"Banjir Klampok, Godong tersebar hoaks. Jebolan tanggul tahun 2022 kembali beredar," ungkap Edy Santoso SSos, saat ditemui di posko Dapur Umum bagi tim petugas pengamanan bencana.