Seperti Kisah Romeo Juliet, Polisi Sebut Sejoli Tewas di Hotel Ciputat Anak Baik-Baik

Polisi memastikan, sejoli tewas di hotel Ciputat, Tangsel ditemukan dalam kondisi berpakaian lengkap.

oleh Ady Anugrahadi diperbarui 09 Jan 2023, 20:17 WIB
Ilustrasi garis polisi kasus bunuh diri. (Foto:Liputan6/Dicky Agung Prihanto)

Liputan6.com, Tangerang Selatan - Polisi mengungkap sosok sejoli yang jasadnya ditemukan di kamar Apartement Balleys City Hotel Oyo, Ciputat, Tangerang Selatan (Tangsel) pada Selasa, 3 Januari 2023 lalu adalah anak baik-baik.

Polisi menyebut, penyebab sejoli berinisial RA (26) dan TP (23) meninggal dunia diduga akibat bunuh diri.

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Endra Zulpan mengatakan, kedua korban tergolong anak baik-baik. Mereka terdaftar sebagai mahasiswa dan mahasiswi di salah satu universitas di Tangerang Selatan.

"Belum pernah (chek-in), dia bukan check in-an, mereka cinta sejati. Perlu diklarifikasi mereka orang baik-baik," kata Zulpan di Polda Metro Jaya, Senin (9/1/2023).

Sementara itu, saat ditemukan, posisi kedua korban besebelahan dalam satu tempat tidur.

"Jangan dianggap tidak berpakaian, ini berpakaian lengkap. Saling menggenggam tangannya," ujar Zulpan.

Lebih lanjut, Zulpan enggan mengomentari motif korban nekat mengakhiri hidup. Dia hanya membocorkan kisah cinta mereka berdua mirip seperti film drama romansa Romeo Juliet.

"Iya seperti itu lah," ujar dia.

Sebelumnya diberitakan, polisi menemukan surat wasiat yang diduga ditulis sejoli tersebut di lokasi kejadian. Kabid Humas Polds Metro Jaya, Kombes Pol Endra Zulpan menerangkan, surat wasiat ditujukkan kepada masing-masing keluarga korban.  

"Sebelum terjadi peristiwa bunuh diri ini kedua sejoli tersebut telah membuat pesan dengan menuliskan pesan tulisan tangan mereka berdua. Semacam surat wasiat yang ditujukan kedua keluarga baik keluarga laki-laki maupun pihak perempuan," kata Zulpan di Polda Metro Jaya, Senin (9/1/2023).

 


Korban Minta Surat Wasiat Tak Dibocorkan ke Publik

Namun Zulpan tidak bisa membeberkan secara mendetail isi surat wasiat tersebut. Dia mengatakan, isi surat wasiat tersebut bersifat pribadi dan menjadi permintaan dari korban untuk tidak dibocorkan kepada publik.

"Pesan itu, kami tidak akan sampaikan ke publik," ucap dia.

Selain diperuntukkan kepada keluarga, kedua korban juga menitipkan pesan ke kepolisian. Zulpan menyebut, intinya kasus dugaan bunuh diri tak usah diusut tuntas karena mereka yang melakukannya dengan penuh kesadaran.

"Kami telah memanggil kedua keluarga menyampaikan pesan-pesan mereka bahwa kedua keluarga telah memahami dan menerima. Sehingga pihak kepolisian telah memutuskan tidak melanjutkan proses lebih lanjut," ujar dia.

Zulpan menerangkan, Kepolisian telah melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP). Hasilnya, ditemukan sejenis racun yaitu potas yang diduga menyebabkan kedua sejoli meninggal dunia.

"Penyebab kematiannya akibat potas yang diminum dan juga atas persetujuan kedua belah pihai khususnya keluarga meminta untuk tidak dilanjutkan secara forensik kepolisian untuk mengusut penyebabnya," ujar dia.


Kontak Bantuan

Bunuh diri bukan jawaban apalagi solusi dari semua permasalahan hidup yang seringkali menghimpit. Bila Anda, teman, saudara, atau keluarga yang Anda kenal sedang mengalami masa sulit, dilanda depresi dan merasakan dorongan untuk bunuh diri, sangat disarankan menghubungi dokter kesehatan jiwa di fasilitas kesehatan (Puskesmas atau Rumah Sakit) terdekat.

Bisa juga mengunduh aplikasi Sahabatku: https://play.google.com/store/apps/details?id=com.tldigital.sahabatku

Atau hubungi Call Center 24 jam Halo Kemenkes 1500-567 yang melayani berbagai pengaduan, permintaan, dan saran masyarakat.

Anda juga bisa mengirim pesan singkat ke 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat surat elektronik (surel) kontak@kemkes.go.id.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya