Salju Turun dan Pegunungan Menghijau di Arab Saudi, Imam Masjidil Haram Sebut Tanda Kiamat

Salju di Arab Saudi ini juga ditanggapi oleh Imam Masjidil Haram, Syekh Saud Al Syuraim. Dia juga menyampaikan sejumlah hal terkait salju di Arab Saudi dan tanda-tanda kiamat

oleh Liputan6.com diperbarui 10 Jan 2023, 04:30 WIB
Pegunungan di Arab Saudi yang berada di wilayah Tabuk dekat perbatasan Yordania tertutup salju putih pada Hari Tahun Baru 2022. (SPA)

Liputan6.com, Jakarta - Pemandangan tak biasa tampak di pegunungan wilayah Makkah, Arab Saudi akhir-akhir ini. The New Arab melaporkan tanah yang biasanya kering dan gersang kini menjadi hijau subur setelah hujan lebat beberapa pekan terakhir.

Sebelumnya, pada Desember 2022 lalu, salju mulai menyelimuti beberapa wilayah di Kerajaan Arab Saudi. Salah satunya di pegunungan daerah Al Lawz di wilayah Tabuk yang telah tertutup salju sejak Selasa (27/12/2022).

Pusat Meteorologi Nasional (NMC) Arab Saudi mengumumkan bahwa mulai sepekan ke depan hujan deras akan turun disertai salju. Hujan lebat dan salju ini turun di sebagian besar wilayah Arab Saudi.

Turunnya salju, hujan lebat disusul dengan pegunungan yang menghijau bukan fenomena biasa di Arab Saudi. Tak aneh jika kemudian banyak yang menghubungkan hal ini dengan tanda-tanda kiamat makin dekat.

Bahkan, salju di Arab Saudi ini juga ditanggapi oleh Imam Masjidil Haram, Syekh Saud Al Syuraim. Dia juga menyampaikan sejumlah hal terkait salju di Arab Saudi dan tanda-tanda kiamat.

 

Saksikan Video Pilihan Ini:


Salju Turun di Arab Tanda Kiamat?

Setiap tahun, hujan salju membawa wisatawan dari seluruh Arab Saudi ke Pegunungan Al-Jabal dan Alkan di Provinsi Tabuk. (SPA)

Mengutip Republika yang melansir Tuniscope, Syekh Saud Al Syuraim, Imam Masjidil Haram di Makkah mengatakan, turunnya salju di Arab Saudi yang kerap terjadi adalah salah satu bukti dari tanda-tanda hari kiamat yang dijelaskan Islam.

Atas kondisi ini, Imam Masjidil Haram di Makkah tersebut juga mengatakan dalam sebuah tweet di akun pribadinya mengingatkan seluruh umat Islam akan munculnya tanda baru Hari Kiamat sehingga seseorang mungkin belajar dan berupaya untuk mempersiapkan hari ini.

Dari Abu Hurairah RA, Nabi SAW bersabda:

لاَ تَقُومُ السَّاعَةُ حَتَّى تَعُودَ أَرْضُ الْعَرَبِ مُرُوجاً وَأَنْهَاراً وَحَتَّى يَسِيرَ الرَّاكِبُ بَيْنَ الْعِرَاقِ وَمَكَّةَ لاَ يَخَافُ إِلاَّ ضَلاَلَ الطَّرِيقِ وَحَتَّى يَكْثُرَ الْهَرْجُ

"Kiamat tidak akan terjadi hingga wilayah Arab kembali menjadi tanah yang subur banyak padang hijau dan sungai-sungai. Hingga orang yang melakukan safar antara Iraq dan Makkah, tidak ada yang ditakuti selain kegelapan di jalan. Dan tidak muncul kiamat sampai terjadi banyak pembunuhan," (HR. Ahmad).

“Mahasuci Allah, tanda-tanda ini adalah di antara tanda-tanda kenabian dan di antara tanda-tanda Hari kiamat kecil. Salju yang menutupi gurun Arab Saudi merupakan salah satu fenomena langka yang terjadi di Arab Saudi," kata Syekh Saud.


Tanda-Tanda Kiamat Menurut Rasulullah SAW

5 Potret Pegunungan Makkah Menghijau, Ini Penjelasan Sains Penyebab Terjadinya (FB/Haramain Sharifain)

Bagi umat Islam, kiamat adalah keniscayaan yang pasti terjadi. Kiamat wajib diyakini dan merupakan rukun iman kelima, yakni iman kepada hari akhir atau kiamat.

Meski salju dan pegunungan menghijau di Arab Saudi terkonfirmasi sebagai tanda kiamat, namun belum tentu kiamat akan terjadi dalam waktu dekat ini. Sebab, dalam riwayat lainnya, Rasulullah SAW bersabda bahwa ada tanda-tanda kiamat yang disebutnya dalam hadis berikut ini.

عَنْ حُذَيْفَةَ بْنِ أَسِيدٍ الْغِفَارِيِّ قَالَ اطَّلَعَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَيْنَا وَنَحْنُ نَتَذَاكَرُ فَقَالَ مَا تَذَاكَرُونَ قَالُوا نَذْكُرُ السَّاعَةَ قَالَ إِنَّهَا لَنْ تَقُومَ حَتَّى تَرَوْنَ قَبْلَهَا عَشْرَ آيَاتٍ فَذَكَرَ الدُّخَانَ وَالدَّجَّالَ وَالدَّابَّةَ وَطُلُوعَ الشَّمْسِ مِنْ مَغْرِبِهَا وَنُزُولَ عِيسَى ابْنِ مَرْيَمَ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَيَأَجُوجَ وَمَأْجُوجَ وَثَلَاثَةَ خُسُوفٍ خَسْفٌ بِالْمَشْرِقِ وَخَسْفٌ بِالْمَغْرِبِ وَخَسْفٌ بِجَزِيرَةِ الْعَرَبِ وَآخِرُ ذَلِكَ نَارٌ تَخْرُجُ مِنْ الْيَمَنِ تَطْرُدُ النَّاسَ إِلَى مَحْشَرِهِمْ

Artinya: “Dari Hudzaifah bin Asid Al Ghifari berkata, Rasulullah SAW menghampiri kami saat kami tengah membicarakan sesuatu. Ia bertanya, ‘Apa yang kalian bicarakan?’ Kami menjawab, ‘Kami membicarakan kiamat.’ Ia bersabda, ‘Kiamat tidaklah terjadi sehingga kalian melihat sepuluh tanda-tanda sebelumnya.’ Rasulullah menyebut kabut, Dajjal, binatang (ad-dābbah), terbitnya matahari dari barat, turunnya Isa bin Maryam AS, Ya'juj dan Ma'juj, tiga gerhana; gerhana di timur, gerhana di barat dan gerhana di jazirah Arab dan yang terakhir adalah api muncul dari Yaman menggiring manusia menuju tempat perkumpulan mereka,” (Lihat Abul Husain Muslim bin Hajjaj bin Muslim An-Naisaburi, Al-Jāmi’us Ṣaḥīḥ, [Beirut, Dārul Afaq Al-Jadidah: tanpa tahun], juz VIII, halaman 178).

Tanda-tanda kiamat dalam hadis ini disebut sebagai tanda-tanda kiamat kubra (hari akhir). Ada sepuluh tanda kiamat. Namun yang disebutkan dalam hadis tersebut hanya ada delapan:

  1. munculnya kabut (dukhan)
  2. munculnya Dajjal
  3. munculnya Dabbah
  4. terbitnya matahari dari barat
  5. keluarnya Ya’juj dan Ma’juj
  6. munculnya Isa bin Maryam
  7. adanya tiga gerhana, di timur, di barat dan gerhana di jazirah Arab
  8. adanya api yang muncul dari Yaman kemudian menggiring manusia menuju tempat berkumpul.

Tim Rembulan

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya