Saham Alibaba Melonjak Setelah Jack Ma Lepas Kendali Grup Ant

Saham Alibaba di bursa Hong Kong melonjak lebih dari 5 persen pada perdagangan Senin, 9 Januari 2023.

oleh Agustina Melani diperbarui 13 Jan 2023, 13:24 WIB
Seorang wanita berlari di depan kantor pusat Alibaba di Kota Hangzhou, Provinsi Zhejiang, China, Rabu (5/2/2020). Pemerintah Hangzhou memberlakukan pembatasan pergerakan bagi warganya menyusul mewabahnya virus corona. (NOEL CELIS/AFP)

Liputan6.com, Jakarta - Saham Alibaba di bursa Hong Kong menguat pada perdagangan Senin, 9 Januari 2023 usai pengumuman pendiri Ant, Jack Ma tidak lagi menjadi pengendali di Ant. Hal ini seiring perombakan di raksasa financial technology (fintech)

Mengutip Channel News Asia, Senin (9/1/2023),  saham Alibaba di bursa Hong Kong melonjak lebih dari 5 persen. Saham Alibaba ditutup naik 8,66 persen ke posisisi 110,40 dolar Hong Kong.

Tak hanya saham Alibaba, saham Longshine Technology Group Co Ltd, Jilin Zhengyuan Shanghai Golden Bridge Infotech Co, Orbbec Inc dan Hundsun Technologies, dengan Ant memiliki lebih dari 5 persen juga menguat.

Ant mengatakan pada akhir pekan lalu, kalau pendiri Jack Ma akan menyerahkan kendali atas perusahaan. Perombakan itu menarik garis di bawah tindakan peraturan ketat yang dipicu setelah rencana pelepasan saham ke publik oleh Ant dibatalkan dua tahun lalu.

Sebelumnya, Jack Ma melepaskan hak kendali Ant Group Co. Miliarder itu mundur dari kerajaan daringnya usai tindakan keras China yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Melansir Yahoo Finance, Sabtu, 7 Januari 2023, perusahaan menawarkan 10 orang, termasuk pendiri, manajemen dan staf, hak suara secara independen, secara efektif menghilangkan kendali Ma atas Ant, menurut pengumuman pada Sabtu. Penyesuaian tersebut tidak akan mengubah kepentingan ekonomi setiap pemegang saham.

Ma mulai menghilang dari sorotan publik sejak memberikan pidato yang mengkritik regulator China ketika pencatatan saham Ant dibatalkan pada 2020.


Fokus Ant

Pendiri Alibaba Group Jack Ma dalam diskusi panel “Disrupting Development” Pertemuan IMF-Bank Dunia di Nusa Dua, Bali pada Jumat (12/10). Jack Ma mengatakan “pebisnis tak punya rasa takut, kompetitor yang seharusnya takut”.Liputan6.com/Angga Yuniar

Banyak rekannya telah melepaskan peran formal perusahaan dan meningkatkan sumbangan untuk amal agar sejalan dengan visi Presiden Xi Jinping mengenai kemakmuran bersama atau common prosperity.

Sejak saat itu, Ant fokus pada perombakan operasi bisnisnya untuk menenangkan regulator. Di sisi lain, perubahan kontrol dapat berarti bahwa Ant harus menunggu lebih lama untuk kembali emulai penawaran umum perdananya.

Perusahaan tidak dapat mendaftar secara domestik di negara yang disebut pasar A-share jika mereka memiliki perubahan pengontrol dalam tiga atau dua tahun terakhir, jika mendaftar di pasar STAR Shanghai. Untuk bursa saham Hong Kong, masa tunggu ini adalah satu tahun.

Raksasa fintech Ma siap untuk melakukan listing terbesar di dunia pada tahun 2020, sebelum dibatalkan karena regulator melancarkan tindakan keras terhadap industri tersebut.

Ma akan tetap memegang hak suara dan kepentingan ekonomi di perusahaan setelah perubahan tersebut. Dalam pengajuan pada Juli 2022, afiliasi Alibaba Group Holding Ltd., menegaskan kembali bahwa Ma bermaksud untuk mengurangi dan membatasi kepentingan ekonomi langsung dan tidak langsungnya di Ant Group dari waktu ke waktu, hingga persentase yang tidak melebihi 8,8 persen. Ma diperkirakan akan memiliki sekitar 6,2 persen hak suara setelah penyesuaian.

 


Investasi Rp 15 Triliun di Turki

Pendiri Alibaba Group Jack Ma berbicara dalam sebuah seminar di Bali, Indonesia, 12 Oktober 2018. (AP Photo/Firdia Lisnawati, File)

Sebelumnya, raksasa e-commerce Alibaba Group Holding milik miliarder China Jack Ma, mengungkapkan sedang merencanakan investasi besar-besaran di Turki. 

Pengumuman terkait investasi itu datang ketika Jack Ma dikabarkan melepas kendalinya di Ant Group setelah lama tak muncul di hadapan publik. 

Mengutip Channel News Asia, Senin (9/1/2023) Alibaba tengah merencanakan investasi lebih dari USD 1 miliar atau sekitar Rp. 15,5 triliun (asumsi kurs Rp 15.750 per dolar AS) untuk mendukung logistik di Bandara Istanbul dan pusat data di dekat ibu kota Turki, Ankara.

"Kami memiliki rencana investasi yang serius di Bandara Istanbul. Kami dapat mengevaluasi rencana e-ekspor dari sini ke Eropa, Timur Tengah, dan wilayah lainnya. Kami merencanakan investasi lebih dari USD 1 miliar," kata Presiden Alibaba, Michael Evans.

Surat kabar Turki, Sabah juga membeberkan pernyataan Evans dalam sebuah wawancara, bahwa Alibaba menunjukkan minat berinvestasi di Eropa dan Timur Tengah.

Alibaba pun melihat Turki sebagai basis produksi yang sangat kuat.

Dengan investasi tersebut, Trendyol, yang merupakan salah satu platform e-commerce paling terkenal di Turki kini didukung oleh Alibaba.

"Alasan kami memilih Trendyol karena teknologinya sudah maju dan potensinya besar. Kami memposisikan tempat ini sebagai basis Eropa dan Timur Tengah" demikian pernyataan Evans.

 


Lepas Kendali Grup Ant

Presiden Bank Dunia Jim Yong kim bersama Pendiri Alibaba Group Jack Ma dalam diskusi panel “Disrupting Development” Pertemuan IMF-Bank Dunia di Nusa Dua, Bali pada Jumat (12/10). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Perusahaan yang berafiliasi dengan Alibaba Group, Ant Group mengatakan bahwa pendirinya Jack Ma tidak akan lagi mengendalikan raksasa fintech tersebut. 

Melansir Nikkei Asia, Senin (9/1/2023) Ant Group mengatakan bahwa Jack Ma dan sembilan pemegang saham utama lainnya telah sepakat untuk tidak lagi menggunakan hak suara mereka, dan hanya akan memberikan suara secara independen.

Perusahaan menambahkan bahwa kepentingan ekonomi pemegang saham di Ant Group tidak akan berubah akibat penyesuaian tersebut.

Diketahui, Jack Ma sebelumnya memiliki lebih dari 50 persen hak suara di Ant Group, tetapi perubahan itu berarti sahamnya turun menjadi 6,2 persen.

Ant Group juga mengungkapkan akan menambahkan direktur independen ke dewan direksi, yang memungkinkannya menjadi mayoritas dewan perusahaan. 

"Dengan demikian, tidak akan ada lagi situasi di mana pemegang saham langsung atau tidak langsung akan memiliki kendali tunggal atau bersama atas Ant Group," kata perusahaan itu dalam pernyataannya.

Pada April 2021 Ant Group sempat dikabarkan tenngah menjajaki opsi bagi Jack Ma untuk melepaskan sahamnya dan menyerahkan kendali.

Laporan Wall Street Journal pada Juli tahun lalu, mengutip sumber anonim, juga menyebut kemungkinan Jack Ma menyerahkan kendali dengan mentransfer sebagian hak suaranya ke pejabat Ant Group termasuk Chief Executive Officer Eric Jing.

Pendaftaran Ant Group untuk IPO di Hong Kong dan Shanghai terhambat beberapa hari setelah sang miliarder secara terbuka mengkritik regulator China dalam pidatonya pada Oktober 2020.

Sejak itu, raksasa bisnis Jack Ma yang luas berada di bawah pengawasan regulasi dan mengalami restrukturisasi.

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya