Didukung Kemenparekraf, Festival Film Bulanan 2022 Hasilkan 895 Film Pendek dan Diikuti 1.000 Komunitas

Dalam mengadakan Festival Film Bulanan, Kemenparekraf juga berkolaborasi dengan sejumlah pihak termasuk vidio.com dari Emtek Group.

oleh Henry diperbarui 10 Jan 2023, 06:54 WIB
Menparekraf Sandiaga Uno dalam The Weekly Brief with Sandi Uno, 9 Januari 2023.  (Liputan6.com/Henry)

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Barekraf) melalui Direktorat Musik, Film dan Animasi melaksanakan Program Festival Film Bulanan (FFB).  FFB ini merupakan ajang bagi para sineas dan pelaku industri kreatif, khususnya film, untuk saling unjuk gigi dan bersaing lewat karya.

FFB merupakan sebuah Festival Film Pendek Fiksi dan Dokumenter khusus untuk sineas daerah di seluruh Indonesia yang sedang bertumbuh dan sebagai wadah dan apresiasi bagi para pelaku industri perfilman di Indonesia khususnya para filmmaker di daerah.

Festival Film Bulanan bertujuan untuk memfasilitasi dan mengembangkan jaringan para filmmaker, mendukung komunitas film lokal serta menginspirasi generasi baru pelaku industri perfilman di seluruh Indonesia untuk menghasilkan berbagai karya orisinal yang berkualitas.

Serangkaian program FFB telah dilaksanakan sejak peresmian, seleksi dan pendaftaran film pendek, sosialisasi dan jejaring komunitas telah memunculkan 895 film pendek yang didaftarkan tidak kurang dari 1.000 komunitas film yang berpartisipasi dan melibatkan sebanyak 26.850 tenaga kreatif. Kemenparekraf juga berkolaborasi dengan sejumlah pihak dalam menggelar festival flm ini, salah satunya adalah vidio.com dari Emtek Group.

Dalam rangkaian kegiatan tersebut, Kemenparekraf mengumumkan para pemenang dari 20 Nominator Film Terpilih Festival Film Bulanan 2022 di acara The Weekly Brief with Sandi Uno, Senin, 9 Januari 2023.

Salah satu pemenangnya adalah Gemintang karya Komunitas Gresik Movie dari Jawa Timur. Film pendek ini menjadi pemenang dengan kategori Ide Cerita Terbaik di ajang FFB 2022.

 


Menciptakan Lapangan Kerja

Menparekraf Sandiaga Uno dalam The Weekly Brief with Sandi Uno, 9 Januari 2023. (Liputan6.com/Henry)

Penghargaan tersebut disampaikan langsung oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno. Film berdurasi sekitar 10 menit itu menceritakan tentang industrialisasi di Gresik yang menyebabkan polusi cukup tinggi sehingga bisa membahayakan kesehatan masyarakat.

Ada pula film Maramba yang terpilih sebagai Film Dokumenter Terbaik. "Kami berterima kasih pada Kemenparekraf dan semua pihak yang telah menfasilitasi sineas-sineas muda di Festival Film Bulanan. Selain penghargaan dari FFB, film Maramba ini juga masuk nominasi FFI (Festival Film Indonesia) dan Piala Maya," ujar sutradara film Maramba, Riandhani Yuda Pamungkas melalui video streaming.

"Semoga penghargaan ini bisa memicu saya dan sineas muda utnuk terus berkarya dengan baik. Harapannya Festival Film Bulanan ini jadi wadah bagi sineas muda Indonesia untuk membuat karya-karya terbaik.," sambungnya.

Sedangkan Menparekraf Sandiaga Uno berharap sineas film indonesia, komunitas film daerah didukung oleh vidio.com dan Kemenparekraf serta penggemar film bisa saling bahu-membahu. "Harapannya mereka ini bisa berkarya dan berkolaborasi menciptakan karya yang terbaik dan turut andil dalam pertumbuhan ekonomi kreatif dan menciptakan lapangan kerja seluas-luasnya," ucap Sandiaga.


Festival Film Internasional

Film pendek 'BERDAMAI DENGAN RAQIB & ATID' sukses diputar di JAFF. (Liputan6/Arini Nuranisa / jaff-filmfest.org)

Dalam kesempatan itu, pihak Emtek juga mengungkapkan salah satu film yang didukung Kemenparekraf meraih prestasi membanggakan.

"Selama enam bulan belakangan ini kita mengandeng anak-anak muda dari Emtek Group, termyata ada 1 tim yang didukumg Kemeparekraf ini filmnya diputar di Festval Film Jogja (Jogja International Film Festival) dan festival film di Mumbai (India)," terang Sinta Nasution selaku Vice President of Sales dari Emtek Digital dalam kesempatan yang sama.

Film tersebut, Sinta menambahkan adalah 'Berdamai dengan Raqib dan Atid' atau disingkat 'Raqib dan Atid' saja. Film yang dibintangi Niniek L Karim dan Yusuf Mahardika ini cukup sukses dnn diundang ke berbagai festival film lokal maupun internasional.

Berikut daftar lengkap pemenang Festival Film Bulanan 2022

 

Ide Cerita Terbaik: Gemintang karya Gresik Movie (Jawa Timur)

Visual Terbaik: Memorabilia karya Jogja Film Academy (Daerah Istimewa Yogyakarta/DIY)

Audio Terbaik: Cerita di Waktu yang Salah karya Vanasea Film (Jawa Barat)

Film Dokumenter Terbaik: Maramba karya Etanan Film (DIY)

Film Terbaik: Semayam karya Maju Jalan Film (DIY)

Sineas Terpantang Menyerah – Iwi Maharena dari Masohi, Maluku Tengah.


Mengangkat Kearifan Lokal

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno saat roadshow program Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2022 ke Desa Wisata Sudaji di Kabupaten Buleleng, Bali (Istimewa)

Pada November lalu, Sandiaga Uno menyambut baik festival film bulanan periode November 2022 yang selesai digelar. Pria yang biasa disapa Sandi ini merasa yakin, dengan film bisa membantu ekonomi Indonesia bangkit akibat dilanda pandemi Covid-19. Terlebih sineas dari Indonesia Timur dengan berbagai keterbatasan bisa tetap memproduksi.

"Saya senang sekali, di tengah keterbatasan, mereka bukan hanya membuat film untuk diri mereka sendiri. Tapi, juga mengangkat tradisi dan kearifan lokal dari daerah masing-masing," kata Sandiaga, dikutip dari kanal News Liputan6.com, 24 November 2022. Sandi merasa bangga terhadap para sineas yang telah berpartisipasi di Festival Film Bulanan.

"Sangat menyenangkan sekaligus bangga melihat teman-teman yang ikut meramaikan Festival Film Bulanan. Saya lihat semua semangat dan antusias dengan festival ini," kata Sandiaga. Dia juga berpesan kepada para peserta agar terus berkreativitas dan jangan pernah berhenti belajar.

"Gali kreativitas dan terus belajar dari pengalaman. Saya percaya teman-teman akan menjadi sineas kebanggaan dan menghasilkan karya yang luar biasa," tutur Sandi.

Dua film terpilih asal Kota Denpasar, Bali dan Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat berhasil jadi pemenang yang masing-masing bertajuk Merajut Selamat Tinggal dan Maulid Adat Bayan. Bagi kedua film terpilih mendapat apresiasi dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, di antaranya sertifikat, suvenir, dan penayangan poster film di sejumlah area gedung Kemenparekraf sebagai bagian dari ekshibisi. Selain itu, film terpilih juga akan ditayangkan secara premier di kanal YouTube Kemenparekraf selama satu bulan.

Jumlah produksi film Indonesia, berapa banyak? (Liputan6.com/Trie yas)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya