Liputan6.com, Jakarta - Perusahaan investasi dan perbankan global, Goldman Sachs melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) terhadap 3.200 karyawannya. PHK ini kabarnya akan mulai dilakukan pada Rabu besok (11/1/2023).
Mengutip CNBC International, Selasa (10/1/2023), jumlah karyawan Goldman Sachs yang terkena mencapai 6,5 persen dari keseluruhan karyawan. Pada Oktober 2022, bank itu tercatat memiliki 49.100 karyawan.
Advertisement
Angka terakhir yang sebelumnya dilaporkan oleh Bloomberg, merupakan hasil diskusi internal antara kepala bisnis dan jajaran selama sebulan terakhir.
CEO Goldman David Solomon memulai musim PHK di Wall Street pada September 2022. Padahal, tingkat karyawan bank sempat membengkak selama dua tahun terakhir sebagai tanggapan atas ledakan transaksi dan aktivitas perdagangan.
Tetapi sayangnya masa-masa itu tidak berlangsung lama. Data SIFMA menunjukkan, proyek IPO anjlok 94 persen tahun lalu karena pasar yang tiba-tiba tidak ramah.
Dalam beberapa bulan terakhir muncul kekhawatiran bahwa ekonomi akan melambat di tahun 2023. Solomon pun mulai mengurangi ambisinya di perbankan konsumen, yang mengakibatkan sebagian karyawan terkena PHK.
Sementara itu, Bank investasi lain mengambil sikap "menunggu dan melihat" dalam beberapa pekan mendatang.
Seseorang yang memiliki pengetahuan tentang proses internal perusahaan terkemuka di Wall Street mengatakan, jika pendapatan berada di bawah perkiraan pada Februari dan Maret, maka akan ada lebih banyak Pemutusan Hubungan Kerja yang terjadi.
"Jika keadaan tidak menjadi lebih baik pada kuartal pertama, kami akan melakukan lebih banyak perubahan," kata konsultan kompensasi Alan Johnson.
"Kamu tidak bisa membuat orang-orang mahal ini duduk-duduk tanpa melakukan apa-apa," ujarnya.
Ribuan PHK di Perbankan Lainnya
Sebelum Goldman Sachs, PHK telah terjadi di sejumlah perbankan ternama dalam beberapa bulan terakhir. Mereka adalah Morgan Stanley, Citigroup dan Barclays.
Credit Suisse yang kini sedang restrukturisasi sebelumnya mengungkapkan akan memangkas 2.700 karyawannya dalam tiga bulan terakhir tahun 2022 dan berencana memotong total 9.000 posisi pada tahun 2025 mendatang.
Sementara itu, sumber menyebutkan, Goldman Sachs masih berencana untuk mempekerjakan bankir junior dan di bidang lain sesuai kebutuhan.
Advertisement
Ketika PHK Massal Justu Bikin Platform LinkedIn Cuan di 2022
Dengan situasi yang sudah kembali berangsur normal dari pandemi, postingan di LinkedIn di awal-awal tahun biasanya membahas tentang refleksi akhir tahun.
Postingan itu masih ada, namun kali ini lebih banyak terkait dengan para pencari kerja, hingga dukungan untuk mereka yang terdampak PHK (Pemutusan Hubungan Kerja).
Melansir CNN Business, Senin (9/1/2023) beberapa pengguna LinkedIn yang terkena PHK telah membentuk grup yang bertujuan untuk memberikan bantuan, salah satunya penandatanganan dokumen resign hingga memperluas koneksi demi mendapat pekerjaan baru.
Salah satu contoh adalah korban PHK di induk Facebook, Meta pada November 2022 misalnya, yang beranggotakan 200 orang. Bahkan bos perusahaan yang melakukan PHK juga memanfaatkan platform LinkedIn untuk memberi penjelasan hingga meminta saran.
Seperti diketahui, saat awal pandemi PHK besar-besar melanda sektor ritel dan layanan jasa. Namun dalam beberapa bulan terakhir, PHK didorong oleh ancaman resesi pada ekonomi global.
Meskipun pasar kerja secara keseluruhan tetap kuat, gelombang PHK baru-baru ini menghantui industri teknologi dan media, yang kebetulan menjadi bagian inti dari basis pengguna LinkedIn.
Kini, jaringan profesional yang biasanya tenang telah menjadi jalur kehidupan vital bagi para pekerja, terutama mereka yang terkena PHK.
LinkedIn mencatat peningkatan yang stabil dalam jumlah pengguna yang menambahkan koneksi tahun lalu dibandingkan tahun sebelumnya.
Meningkatnya pengguna memberi dampak positif untuk bisnis platform tersebut, yang telah membukukan pertumbuhan pendapatan 17 persen year-over-year dalam tiga bulan yang berakhir pada September 2022.
Dampak dari Jumlah Pengguna yang Tumbuh Positif
Di tahun 2022 saja, aplikasi LinkedIn diunduh sekitar 58,4 juta kali di seluruh dunia di berbagai platform aplikasi Google Play dan Apple. Ini menandai kenaikan 10 persen dari tahun sebelumnya, menurut firma riset Sensor Tower.
Jumlah postingan di LinkedIn yang menyebutkan "buka untuk bekerja" naik 22% selama November dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya, menurut data yang diberikan oleh perusahaan.
CEO Microsoft Satya Nadella mengungkapkan pendapatan LinkedIn di bulan Oktober 2022 tidak terlepas dari peran 875 juta anggotanya, dengan percepatan pertumbuhan di pasar internasional.
"Ada peningkatan (penggunaan LinkedIn) sejak pandemi," kata Jennifer Grygiel, seorang profesor dan pakar media sosial di Syracuse University.
Advertisement