Liputan6.com, Jakarta - McDonald's dikabarkan akan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) kepada para karyawannya dalam waktu dekat.
Kabar PHK tersebut bocor dari sebuah memo oleh CEO McDonald's Chris Kempczinski yang ia tulis kepada para karyawan franchise makan cepat saji ternama di Amerika Serikat itu.
Advertisement
"Kami akan mengevaluasi peran dan tingkat kepegawaian di beberapa bagian organisasi dan akan ada diskusi serta keputusan yang sulit di masa mendatang," kata Kempczinski dalam memo tersebut, dikutip dari CNN Business, Selasa (10/1/2023).
"Inisiatif tertentu akan diprioritaskan atau dihentikan sama sekali. Ini akan membantu kami bergerak lebih cepat sebagai sebuah organisasi, sekaligus mengurangi biaya global dan membebaskan sumber daya untuk berinvestasi dalam pertumbuhan kami," sambungnya.
Diketahui, McDonald's sempat menjadi primadona selama masa-masa sulit pandemi Covid-19 di mana lonjakan pemasanan makanannya meningkat. Tetapi inflasi berdampak pada pemasukan perusahaan ketika konsumen mencari pilihan makanan yang lebih murah.
Namun, Kempczinski enggan berpuas diri. Dia ingin McDonald's mendobrak hambatan internal, tumbuh lebih inovatif. Tetapi hal itu sulit dicapai tanpa mengurangi pekerjaan yang tidak sejalan dengan prioritas perusahaan.
"Beberapa pekerjaan yang ada saat ini akan dipindahkan atau pekerjaan itu akan hilang," ungkapnya dalam wawancara degan Wall Street Journal.
Selain itu, McDonald's juga berencana mempercepat laju pembukaan restorannya untuk menanggapi peningkatan permintaan. Perusahaan mengatakan melihat peluang untuk pertumbuhan lebih lanjut di banyak pasar utamanya.
“Meskipun ada banyak hal yang bisa kami banggakan, Anda juga memberi tahu kami bahwa masih banyak yang bisa kami lakukan," tulis Kempczinski kepada karyawan.
"Kami tampil di level tinggi, tetapi kami bisa melakukan lebih baik lagi," tambah dia.
Mcdonald's Bakal Umumkan Rencana Perampingan Kepegawaian pada 3 April
McDonald's mengatakan berencana untuk mengkomunikasikan rencana perampingan kepegawaiannya pada 3 April mendatang.
Kempczinski mengungkapkan, dia berharap untuk menghemat dana sebagai bagian dari perubahan kepegawaian, tetapi tidak memiliki jumlah dolar yang ditetapkan untuk dipangkas atau jumlah pekerjaan yang ingin dia potong, demikian menurut laporan Wall Street Journal.
McDonald's memiliki sekitar 200.000 staf perusahaan dan pekerja di restoran milik perusahaan pada akhir tahun 2021, menurut laporan tahunan terbarunya.
Lebih dari 75 persen dari mereka berbasis di luar Amerika Serikat. Lebih dari dua juta orang bekerja di lokasi waralaba McDonald's di seluruh dunia.
Sebelum McDonald's, beberapa perusahaan terbesar Amerika telah mengumumkan PHK dalam beberapa pekan terakhir, termasuk Amazon, Salesforce dan Goldman Sachs.
Advertisement
Ketika PHK Massal Justru Bikin Platform LinkedIn Cuan di 2022
Dengan situasi yang sudah kembali berangsur normal dari pandemi, postingan di LinkedIn di awal-awal tahun biasanya membahas tentang refleksi akhir tahun.
Postingan itu masih ada, namun kali ini lebih banyak terkait dengan para pencari kerja, hingga dukungan untuk mereka yang terdampak PHK (Pemutusan Hubungan Kerja).
Melansir CNN Business, Senin (9/1/2023) beberapa pengguna LinkedIn yang terkena PHK telah membentuk grup yang bertujuan untuk memberikan bantuan, salah satunya penandatanganan dokumen resign hingga memperluas koneksi demi mendapat pekerjaan baru.
Salah satu contoh adalah korban PHK di induk Facebook, Meta pada November 2022 misalnya, yang beranggotakan 200 orang. Bahkan bos perusahaan yang melakukan PHK juga memanfaatkan platform LinkedIn untuk memberi penjelasan hingga meminta saran.
Seperti diketahui, saat awal pandemi PHK besar-besar melanda sektor ritel dan layanan jasa. Namun dalam beberapa bulan terakhir, PHK didorong oleh ancaman resesi pada ekonomi global.
Meskipun pasar kerja secara keseluruhan tetap kuat, gelombang PHK baru-baru ini menghantui industri teknologi dan media, yang kebetulan menjadi bagian inti dari basis pengguna LinkedIn.
Kini, jaringan profesional yang biasanya tenang telah menjadi jalur kehidupan vital bagi para pekerja, terutama mereka yang terkena PHK.
LinkedIn mencatat peningkatan yang stabil dalam jumlah pengguna yang menambahkan koneksi tahun lalu dibandingkan tahun sebelumnya.
Meningkatnya pengguna memberi dampak positif untuk bisnis platform tersebut, yang telah membukukan pertumbuhan pendapatan 17 persen year-over-year dalam tiga bulan yang berakhir pada September 2022.
Dampak dari Jumlah Pengguna yang Tumbuh Positif
Di tahun 2022 saja, aplikasi LinkedIn diunduh sekitar 58,4 juta kali di seluruh dunia di berbagai platform aplikasi Google Play dan Apple. Ini menandai kenaikan 10 persen dari tahun sebelumnya, menurut firma riset Sensor Tower.
Jumlah postingan di LinkedIn yang menyebutkan "buka untuk bekerja" naik 22% selama November dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya, menurut data yang diberikan oleh perusahaan.
CEO Microsoft Satya Nadella mengungkapkan pendapatan LinkedIn di bulan Oktober 2022 tidak terlepas dari peran 875 juta anggotanya, dengan percepatan pertumbuhan di pasar internasional.
"Ada peningkatan (penggunaan LinkedIn) sejak pandemi," kata Jennifer Grygiel, seorang profesor dan pakar media sosial di Syracuse University.
Advertisement