Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri ternyata pernah dipanggil dengan julukan ratu preman. Panggilan itu ia ceritakan ketika masa-masa awal PDIP berdiri.
Awalnya Megawati menceritakan mengenai salah satu kadernya Komarudin Watubun yang kini menjabat Ketua bidang Kehormatan PDIP.
Advertisement
"Di sini kalau saya masih ingat tadi Komandan satgas itu Komarudin. Mana orangnya, Noh itu, oh jaman dulu galak dia. Susah diatur, iya Komarudin itu, jadi tau enggak, zaman dulu ibu mu ini dikasih nama ratu preman," kata Mega saat pidato di HUT PDIP, Jiexpo, Kemayoran, Jakarta, Selasa (10/1/2023).
Presiden RI kelima ini awalnya tidak mengetahui siapa yang dimaksud ratu preman itu. Dia lalu bertanya ke pengawalnya.
"Kan ada pengawal saya, eh ratu preman itu siapa toh? lho lah ibu lah, oh panggilannya ratu preman, wah keren memang banyak anak buahku preman tau gak, ah gawat coba," ucap dia.
Tak hanya itu, Mega cerita kader-kadernya yang pernah disebut sebagai semut-semut merah. Hal itu sebagai kode bila kader PDIP berdatangan.
"Masa gini pagi-pagi nih dari rumah saya mau ke kantor, tau tau kan saya ada pengawal terus ada bilang gini, polisi gitu, apa sih, eh bangun, kan ada yang ada pakai 86 86 apa namanya. Bangun-bangun, kamu pada sudah siap apa belom, 86 gitu aku inget. Loh kenapa? Tapi kita udah siap," kata Mega.
"Terus yang sebelah nanya apakah semut semut merah berdatangan, lho aku kan kaget ya, Rakyat itu yang dari PDI itu masih PDI lho, oh itu kodenya kalau dipanggil semut semut merah," kata Megawati.
Megawati: Korupsi Berjamaah Mewabah, Awas Dikira Saya Enggak Tahu
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mengingatkan semua kader partai banteng akan bahaya korupsi.
Ia menyebut kini korupsi sudah mewabah. "Sekarang menurut saya mulai wabah yang namanya korupsi berjamaah. Awas lo dipikir ibu enggak tau? ," kata Megawati di puncak HUT ke-50 PDIP, Selasa (10/1/2023).
Megawati menyebut kini banyak orang ingin masuk PDIP hanya ingin mencari uang dan jabatan saja. "Sekarang jangan dipikir, gue masuk PDIP yang besar supaya bisa jadi struktur ke legislatif, eksekutif bisa cari duit, awas lho," kata dia.
Menurut Mega, saat ini sangat banyak dan mudah masuk PDIP sebab sudah besar, namun ia mengingatkan dulu PDIP sangat sulit untuk berkampanye atau mencari kader.
"Dulu itu, bayangkan sejarah PDIP memang berliku. Mau turun ke bawah aja sulit lo, kan mesti izin ke polisi. Banyak anak-anak ditangkap polisi. Itu cerita dulu," kata dia.
Namun, kini PDIP dengan Polri sangat bersahabat dan tak bermusuhan seperti dahulu.
"Sekarang kita sama polisi sudah temenan baik," ungkapnya.
Reporter: Muhammad Genantan Saputra
Sumber: Merdeka.com
Advertisement