Liputan6.com, Jakarta - Di tengah kondisi crypto winter yang terjadi sepanjang 2022, banyak eksekutif perusahaan kripto besar mundur dari jabatannya sebagai CEO. Alasan yang diberikan untuk mengundurkan diri bervariasi, mulai kebangkrutan perusahaan, volatilitas pasar kripto hingga transisi ke fase baru untuk perusahaan.
Lantas siapa saja para CEO perusahaan kripto yang putuskan mudur dari jabatan sepanjang 2022? Berikut daftarnya, dikutip dari Decrypt, Selasa (10/1/2023).
Advertisement
CEO FTX Sam Bankman-Fried
Pada 11 November, Sam Bankman-Fried (SBF) mengundurkan diri sebagai CEO FTX karena perusahaan mengajukan kebangkrutan Bab 11.
Pengunduran diri Bankman-Fried terjadi hampir seminggu setelah CEO Binance Changpeng Zhao mengatakan di Twitter pertukaran cryptocurrency terbesar di dunia akan melikuidasi seluruh posisinya dalam token FTT FTX.
Posisi SBF sementara ini digantikan oleh John J. Ray. Ray ditugaskan untuk menyelesaikan proses kebangkrutan FTX.
CEO Alameda Research Caroline Ellison
CEO Alameda Research, Caroline Ellison diberhentikan dari posisinya ketika FTX dan beberapa anak perusahaannya, termasuk Alameda, mengajukan kebangkrutan pada November.
Ellison menjadi fokus pengawasan media tidak hanya untuk praktik bisnis Alameda Research dan FTX yang dipertanyakan, tetapi juga untuk blog Tumblr yang mengungkapkan pandangan tentang dinamika hubungan poliamori dan Ilmu Ras.
Hubungannya dengan Bankman-Fried juga mendapat sorotan, tidak hanya sebagai kasus nepotisme tetapi juga sebagai potensi keterlibatan Ellison dalam dugaan kejahatan keuangan FTX.
CEO Microstrategy-Celsius
CEO MicroStrategy Michael Saylor
Bitcoiner yang produktif Michael Saylor juga mengundurkan diri dari posisinya sebagai CEO perusahaan perangkat lunak cloud MicroStrategy pada Agustus. Meskipun tidak lagi menjadi CEO, Saylor mempertahankan posisi kepemimpinan sebagai ketua eksekutif untuk perusahaan yang ia dirikan bersama pada 1989.
Meskipun fokus inti MicroStrategy bukan pada layanan terkait mata uang kripto, perusahaan tersebut dengan cepat menjadi terkenal karena memegang simpanan Bitcoin terbesar oleh perusahaan publik.
CEO Celcius Alex Mashinsky
CEO Celsius, Alex Mashinsky mengundurkan diri sebagai kepala pemberi pinjaman kripto yang bangkrut, Celsius Network pada September.
"Saya memilih untuk mengundurkan diri dari jabatan saya sebagai CEO Celsius Network hari ini," kata Mashinsky dalam sebuah pernyataan waktu itu.
Dia menambahkan akan terus mempertahankan fokus untuk bekerja membantu masyarakat bersatu di belakang rencana yang akan memberikan hasil terbaik bagi semua kreditur yang telah dilakukan sejak perusahaan mengajukan kebangkrutan.
CEO Kraken Jesse Powell
CEO Kraken Jesse Powell kemudian mengundurkan diri pada September. Powell mengatakan seiring berkembangnya Kraken, menjalankan perusahaan menjadi lebih menguras tenaga dan "kurang menyenangkan". Dia mengatakan dia berencana untuk tetap terlibat dengan perusahaan yang dia dirikan pada 2011.
Advertisement
Regulator AS Selidiki Banyak Perusahaan Kripto, Ada Apa?
Sebelumnya, Komisi Perdagangan Federal AS (FTC) menyelidiki dugaan perilaku penipuaan perusahaan kripto. Saat ini FTC membuka penyelidikan ke banyak perusahaan kripto karena dugaan melakukan pelanggaran.
Juru bicara Komisi Perdagangan Federal AS (FTC) menolak menyebutkan nama perusahaan atau mengatakan dengan tepat tindakan apa yang mendorong penyelidikan.
"Meskipun kami tidak dapat mengomentari peristiwa terkini di pasar kripto atau detail investigasi yang sedang berlangsung, kami sedang menyelidiki beberapa perusahaan untuk kemungkinan pelanggaran terkait aset digital," kata juru bicara itu dalam sebuah pernyataan, dikutip dari Channel News Asia, Selasa (10/1/2023).
Bloomberg mengatakan dalam sebuah laporan penyelidikan itu terkait dengan iklan yang menyesatkan tetapi juru bicara FTC menolak untuk mengonfirmasi hal ini.
Ledakan kasus keruntuhan FTX mengirimkan gelombang kejutan baru melalui industri cryptocurrency, yang mendorong nilai bitcoin turun tajam selama 2022.
Komisi Sekuritas dan Pertukaran AS (SEC), yang juga memiliki peraturan yang mewajibkan pengungkapan dari individu yang mempromosikan sekuritas, telah menindak dukungan selebritas, termasuk bintang reality TV Kim Kardashian atas tuduhan mempromosikan token kripto di akun Instagramnya tanpa pengungkapan yang tepat.
FTC juga mengejar serta menindak perusahaan yang menampilkan diri mereka sebagai perusahaan terkait cryptocurrency tetapi diduga tidak lebih dari penipuan.
Rawan Peretasan, Rp 60,97 Triliun Raib dari Pasar Kripto Sepanjang 2022
Sebelumnya, Immunefi, platform layanan bug dan keamanan untuk ekosistem Web3, menerbitkan laporan yang mengungkapkan bahwa industri crypto kehilangan total USD 3,9 miliar atau setara Rp 60,97 triliun (kurs Rp 15.633 per USD) pada 2022.
Menurut laporan yang dirilis pada 6 Januari, peretasan ditemukan sebagai penyebab utama kerugian mencapai 95,6 persen dari total kerugian.
Sisanya 4,4 persen berupa penipuan dan semacamnya. Immunefi juga menemukan bahwa keuangan terdesentralisasi (decentralized finance/DeFi) adalah sektor yang paling disasar, mengalami kerugian 80,5 persen, dibandingkan dengan keuangan terpusat (centralized finance/CeFi) yang mengalami kerugian 19,5 persen.
“DeFi telah menderita total kerugian sebesar USD 3.180.023.103 pada 2022, dari 155 insiden. Angka ini mewakili peningkatan 56,2 persen dibandingkan 2021, ketika DeFi kehilangan USD 2.036.015.896 dari 107 insiden,” tulis laporan tersebut, dikutip dari Cointelegraph, Sabtu (7/1/2023).
Kripto BNB dan Ethereum adalah rantai yang paling disasar. Pada kuartal IV tahun lalu, industri menderita kerugian sekitar USD 1,6 miliar, di mana DeFi menjadi target utama di 57,6 persen dan CeFi 42,4 persen.
“Dengan mengidentifikasi dan menangani kerentanan secara proaktif, kami dapat melindungi komunitas dari bahaya dan membangun kepercayaan di lapangan. Saat kami membuat industri lebih aman, semua hal lainnya dapat berkembang,” kata CEO Immunefi, Mitchell Amador.
Advertisement