Jokowi: Saya Ingin Presiden Kedepan Tak Gampang Ciut Nyali

Presiden Joko Widodo atau Jokowi menekankan presiden Indonesia kedepan harus berani melanjutkan hilirisasi

oleh Lizsa Egeham diperbarui 10 Jan 2023, 14:10 WIB
Presiden Jokowi memberi sambutan di acara HUT ke-50 PDIP. (Foto: Youtube PDI Perjuangan)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menekankan presiden Indonesia kedepan harus berani melanjutkan hilirisasi. Jokowi ingin presiden kedepan tak gampang ciut nyali dalam menghadapi negara lain.

"Kenapa ini terus saya ulang-ulang? Karena saya ingin presiden ke depan juga berani melanjutkannya. Tidak gampang ciut nyali, tidak gentar demi kepentingan bangsa, demi kepentingan negara," ujar Jokowi saat menyampaikan sambutan di HUT PDIP ke-50 di Jiexpo Kemayoran Jakarta, Selasa (10/1/2023).

Dia mengatakan bahwa Presiden Soekarno juga pernah menolak ketergantungan terhadap imprealisme agar Indonesia tak didikte dan menggantungkan diri ke negara manapun. Jokowi pun melakukan hal yang sama salah satunya, dengan menghentikan ekspor bahan mentah mineral.

Saat ini, pemerintah telah menghentikan ekspor bahan mentah nikel dan hasilnya membuat nilai tambah meningkat dari Rp 17 triliun pada akhir 2014 menjadi Rp326 triliun pada 2021. Namun, kata Jokowi, kebijakan pemerintah ini membuat Indonesia digugat Uni Eropa ke Organisasi Perdagangan Dunia (WTO).

Kendati kalah di WTO, Indonesia tidak akan mundur dan akan mengajukan banding atas gugatan Uni Eropa. Jokowi menegaskan Indonesia akan melakukan berbagai upaya agar bisa melakukan lompatan besar.

"Bung Karno tahun 1965 sudah menyampaikan itu supaya kita tidak didikte dan menggantungkan diri ke negara manapun. Inilah yang ingin kita lakukan, berdikari, berdikari, berdikari," tutur Jokowi.

"Kita tidak boleh mundur, kita tidak boleh takut karena kekayaan alam ada di Indonesia, kita ingin dinikmati oleh rakyat kita," sambungnya.


Soal Kemitraan Negara

Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyampaikan paparan usai pembukaan Rakernas II PDIP di Jakarta, Selasa (21/6/2022). Rakernas PDIP kali ini mengusung tema 'Desa Kuat, Indonesia Maju dan Berdaulat'. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Jokowi menyebut dirinya pernah menyampaikan soal kemitraan yang setara saat KTT ASEAN-Uni Eropa, dimana dalam forum itu ada negara yang menggugat Indonesia ke WTO. Saat itu, dia menekankan bahwa tidak boleh ada negara yang mendikte negara lain.

"Saya menyampaikan kemitraan itu harus setara, dan tidak boleh ada pemaksaan tidak boleh ada negara mendikte dan tidak boleh negara-negara maju merasa standar mereka lebih bagus dari negara kita," ucapnya.

Oleh sebab itu, Jokowi meminta presiden berikutnya juga berani melakukan hal yang sama dan tak gentar dalam menghadapi negara lain. Dia pun senang calon presiden (capres) yang akan diusung PDIP di Pilpres 2024, berasal dari internal partai.

"Saya sangat senang sekali tadi, Ketua Umum (PDIP) Ibu Megawati Soekarnoputri menyampaikan bahwa calonnya adalah dari kader sendiri," pungkas Jokowi.

Infografis Respons PDIP Terkait Isu Kerenggangan Jokowi - Megawati. (Liputan6.com/Trieyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya