Direktur Bank Mandiri Beli Saham BMRI Rp 174,52 Juta

Direktur Commercial Banking Bank Mandiri Riduan membeli saham BMRI sebanyak 17.900 lembar saham

oleh Elga Nurmutia diperbarui 10 Jan 2023, 17:49 WIB
Papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (30/12/2020). Pada penutupan akhir tahun, IHSG ditutup melemah 0,95 persen ke level 5.979,07. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Direksi PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) kembali memborong saham BMRI pada 6 Januari 2023.

Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), dikutip Selasa, 10 Januari 2023, Direktur Commercial Banking Bank Mandiri Riduan membeli saham BMRI sebanyak 17.900 lembar saham dengan harga pelaksanaan Rp 9.750.

Dengan demikian, transaksi pembelian saham tersebut merogoh kocek sebesar Rp 174,52 juta.

"Tujuan transaksi untuk investasi dengan status kepemilikan saham langsung,” tulis Manajemen Perseroan, dikutip Selasa (10/1/2023).

Sebelum melakukan transaksi tersebut, Riduan menggenggam 1.982.000 lembar saham BMRI. Setelah melakukan transaksi pembelian saham, ia menggenggam 1.999.900 lembar saham BMRI. 

Pada penutupan perdagangan Selasa, 10 Januari 2023, saham BMRI melemah 4,63 persen ke posisi Rp 9.275 per saham. Saham BMRI dibuka turun 225 poin ke posisi Rp 9.500 per saham. Saham BMRI berada di level tertinggi Rp 9.550 dan terendah Rp 9.175 per saham. Total frekuensi perdagangan 16.382 kali dengan volume perdagangan 1.066.747 saham. Nilai transaksi Rp 993,9 miliar.

Sebelumnya, Direktur PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) Riduan menambah kepemilikan saham BMRI pada akhir Desember 2022.

Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Minggu, 1 Januari 2023, Direktur PT Bank Mandiri Tbk Riduan membeli 40.000 saham BMRI dengan harga Rp 9.900 pada 28 Desemebr 2022. Dengan demikian, ia merogoh kocek sekitar Rp 396 juta untuk membeli saham BMRI tersebut.

"Tujuan transaksi investasi, status kepemilikan saham langsung," demikian mengutip dari keterbukaan informasi BEI.

Setelah transaksi pembelian saham BMRI, Riduan memiliki 1.982.000 saham BMRI atau setara 0,0042471 persen dari sebelumnya 1.942.000 saham.

Pada penutupan perdagangan Jumat, 30 Desember 2022, saham BMRI melemah tipis 0,50 persen ke posisi Rp 9.925 per saham. Saham BMRI dibuka naik 25 poin ke posisi Rp 10.000 per saham.

Saham Bank Mandiri berada di level tertinggi Rp 10.050 dan terendah Rp 9.925 per saham. Total frekuensi perdagangan 4.359 kali dengan volume perdagangan 205.625 saham. Nilai transaksi Rp 205,2 miliar. Kapitalisasi pasar saham Bank Mandiri tercatat Rp 463,17 triliun.


Bank Mandiri Suntik Modal BRIS Rp 2,75 Triliun

Ilustrasi nasabah melakukan transaksi di cabang Bank Mandiri. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) melakukan penambahan penyertaan modal kepada PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) sebesar Rp 2,75 triliun. Penambahan modal tersebut dilakukan pada 19 Desember 2022.

Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia, Rabu (21/12/2022), penambahan modal tersebut dilakukan dalam rangka pelaksanaan hak atas penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue Bank Syariah Indonesia. 

"Penambahan penyertaan modal Perseroan kepada BSI diharapkan dapat mendukung kegiatan bisnis dan operasional BSI sebagai bagian dari Mandiri Group yang bergerak di bidang keuangan syariah," tulis Corporate Secretary BMRI, Rudi As Aturridha, dikutip Rabu (21/12/2022).

Sebelumnya, PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) melakukan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue. Bank Syariah Indonesia berencana menerbitkan saham baru sebanyak-banyaknya 4.999.952.795 lembar saham.

Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia, Rabu, 7 Desember 2022, Bank Syariah Indonesia akan menerbitkan saham baru sebanyak-banyaknya 4.999.952.795 lembar saham dengan nilai nominal saham baru Rp 500 per saham. Kemudian, harga pelaksanaan rights issue BRIS senilai Rp 1.000 per saham. 

Bagi pemegang saham yang tidak melaksanakan haknya dalam rangka rights issue akan mengalami penurunan persentase kepemilikan saham atau dilusi sebesar 10,84 persen.

Dana hasil rights issue akan digunakan perseroan untuk penyaluran pembiayaan sehingga mendukung pertumbuhan bisnis perseroan. Diperkirakan perseroan memperoleh dana sebesar Rp 4,99 triliun dari rights issue.

 


Jadwal Rights Issue

Layar indeks harga saham gabungan menunjukkan data di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (2/1). Perdagangan bursa saham 2018 dibuka pada level 6.366 poin, angka tersebut naik 11 poin. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Rasio rights issue tersebut 90.000 : 10.941. Setiap pemegang 90.000 saham yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham (DPS) Perseroan pada 15 Desember 2022 pukul 16.00 WIB.

Jadwal HMETD:

Tanggal Efektif: 5 Desember 2022

Tanggal Daftar Pemegang Saham (DPS) yang berhak atas HMETD:15 Desember 2022 Waktu 16:00 

Tanggal Cum HMETD di Pasar Reguler dan Pasar Negosiasi: 13 Desember 2022 

Tanggal Ex HMETD di Pasar Reguler dan Pasar Negosiasi: 14 Desember 2022 

Tanggal Cum HMETD di Pasar Tunai: 15 Desember 2022 

Tanggal Ex HMETD di Pasar Tunai: 16 Desember 2022 

Tanggal Distribusi HMETD: 16 Desember 2022 

Tanggal Pencatatan Efek di BEI: 19 Desember 2022 

Periode Perdagangan HMETD: 19 Desember 2022-23 Desember 2022 

Periode Pelaksanaan HMETD: 19 Desember 2022-23 Desember 2022 

Periode Penyerahan Efek: 21 Desember 2022-27 Desember 2022 

Tanggal Akhir Pembayaran Pesanan Efek Tambahan: 27 Desember 2022 

Tanggal Penjatahan: 28 Desember 2022 

Tanggal Pengembalian Kelebihan Uang Pesanan: 29 Desember 2022

 

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya