Baru 19 Tahun, Atlet Claresta Amantha Siap Melatih Penyandang Autisme Berkuda

Nama Claresta Amantha Kamsari mulai dikenal di kalangan atlet berkuda nasional karena prestasinya dan kini atlet yang belum genap berusia 19 tahun ini bersiap melebarkan sayap dengan menjadi pelatih terapi bagi mereka yang berkebutuhan khusus terutama autis.

oleh Liputan6.com diperbarui 11 Jan 2023, 10:00 WIB
Claresta Amantha Kamsari berhasil meraih progres luar biasa sekaligus menuai prestasi pada Kejuaraan Equestrian Champions League (ECL) seri lima yang diselenggarakan di APM Equestrian Centre Tigaraksa Banten Tangerang 29-30 Agustus 2020. (Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta Nama Claresta Amantha Kamsari mulai dikenal di kalangan atlet berkuda nasional karena prestasinya dan kini atlet yang belum genap berusia 19 tahun ini bersiap melebarkan sayap dengan menjadi pelatih terapi bagi mereka yang berkebutuhan khusus terutama autisme.

Keinginan atlet yang belum lama ini meraih medali perak pada Kejurnas Equestrian Surabaya pada Desember 2022 lalu dari nomor Dressage (tunggang serasi) Individual U21 disampaikan sang ayah Dicky Kamsari saat menerima Riding The Disabled Association (RDA) asal Malaysia.

"Saya sangat menyambut baik niat dari RDA Malaysia untuk membangun kegiatan terapi autis di Indonesia. Meskipun dulu kegiatan ini sempat dilaksanakan di beberapa tempat namun memang saat ini tidak ada kelanjutannya," kata Dicky dalam keterangan resmi, dikutip Antara, Rabu (11/1/2023).

"Andalan Stable (Bogor) sangat terbuka bila ingin digunakan sebagai tempat pusat pelatihan terapi autis. Dengan hawa yang sejuk dan suasana jauh dari hingar bingar, lokasi Andalan Stable memang sangat cocok untuk pusat pelatihan sekaligus tempat terapi autis,," katanya menambahkan.

Selain menyiapkan tempat di bilangan Pasir Angin Gunung Geulis Bogor Jawa Barat, Dicky menyatakan pihaknya juga akan menyiapkan empat ekor kuda dari Sumatera Barat yang dikhususkan untuk terapi bagi anak-anak yang berkebutuhan khusus.

"Putri kami juga siap membantu menjadi pelatih. Untuk biaya-biaya yang timbul akan menjadi tanggungan kami melalui dana CSR PT Andalan Era Prima Utama," kata Dicky menambahkan.

 


Belum Ada Lembaga Khusus Terapi Autisme Berkuda

Sementara itu Presiden RDA Malaysia yang juga Ketua Equestrian Association Of Malaysia Tan Sri Abdul Azis mengaku kagum dengan kegiatan berkuda di Indonesia. Hanya saja ia cukup menyayangkan belum adanya lembaga khusus yang menangani terapi autis dengan berkuda.

"Sangat disayangkan bila Indonesia belum memiliki Lembaga seperti RDA yang khusus menangani terapi autis dengan berkuda. Untuk itulah kami ingin bekerjasama dengan Indonesia melalui PP Pordasi untuk membentuk lembaga itu,” kata Tan Sri Abdul Azis.

 


Respons Positif Komunitas

Rencana dibentuknya tempat terapi berkuda untuk anak berkebutuhan khusus direspons positif oleh Komunitas Peduli Anak Spesial (KPAS) yang mewadahi kegiatan bagi Anak-anak berkebutuhan khusus pasca terapi dan pasca sekolah asal Kota Bandung Jawa Barat.

"Kami menyambut baik rencana pembentukan lembaga terapi kuda ini untuk menambah metode terapi yang selama ini telah kami lakukan seperti terapi musik dan olahraga. Apalagi terapi dengan berkuda sangat baik untuk melatih keseimbangan dan konsentrasi” kata Ketua Yayasan sekaligus Ketua KPAS, Diana Sofyan.

Diana juga berharap kedepannya kegiatan terapi autis dengan media kuda yang notabene berbiaya mahal ini tidak hanya menyentuh kalangan atas saja, namun juga memperhatikan kalangan kelas menengah ke bawah. Diana pun optimis dengan difasilitasi Andalan Stable, kedepannya akan banyak tempat terapi autis dengan media kuda di kota lainnya.

Infografis 5 Tips Cegah Klaster Keluarga Covid-19 Saat Perayaan dan Libur Imlek. (Liputan6.com/Abdillah)

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya