Cimory Raih Suntikan Investasi Setara Rp 2 Triliun dari General Atlantic

PT Cisarua Mountain Dairy Tbk (CMRY) atau Cimory menyambut General Atlantic sebagai mitra strategis.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 10 Jan 2023, 20:08 WIB
Sejumlah wisatawan menikmati keindahaan alam di Cimory Dairyland, Puncak, Bogor, Jawa Barat, Minggu (31/10/2021). Pelonggaran PPKM dimanfaatkan masyarakat untuk berlibur ke tempat wisata dengan tetap memberlakuan protokol kesehatan COVID-19. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - PT Cisarua Mountain Dairy Tbk (CMRY) atau Cimory mengumumkan investasi strategis dari perusahaan ekuitas global ternama, General Atlantic. General Atlantic investasi USD 130 juta atau sekitar Rp 2,02 triliun (kurs Rp 15.527,70 per USD), setara dengan 5,64 persen kepemilikan saham di perusahaan.

Aksi ini setali dengan upaya akselerasi  pertumbuhan bisnis Cimory yang strategis. Termasuk pengembangan dan inovasi produk baru, perluasan jaringan distribusi, serta pemasaran digital.

"Kami bangga Cimory telah tumbuh menjadi salah satu merek ternama dan terpercaya di Indonesia. Untuk fase pertumbuhan berikutnya, kami menyambut General Atlantic sebagai mitra strategis kami," ujar CEO Cimory, Farell Sutantio dalam keterangan resmi, Selasa (10/1/2023).

Farell menambahkan, General Atlantic mempunyai pengetahuan dan pengalaman yang mendalam dan juga kapabilitas untuk membantu pertumbuhan bisnis perusahaan. Hal ini akan memberi Cimory kesempatan bertumbuh yang lebih besar lagi untuk perkembangan bisnis perseroan.

Di sisi lain, Managing Director dan Head of India & Southeast Asia di General Atlantic, Sandeep Naik yakin Cimory telah mengembangkan portofolio produk-produk yang inovatif sesuai dengan kebutuhan konsumen lokal yang terus berkembang.

Dengan pertumbuhan ekonomi yang dinamis, Cimory memiliki peluang untuk memperluas portofolio produknya dan menjangkau konsumen baru.

"Farell dan tim Cimory sangat fokus pada inovasi, inklusi, dan ekspansi strategis, dan kami bertujuan untuk membawa pengalaman General Atlantic selama puluhan tahun, untuk mendukung pertumbuhan bisnis di Cimory,” kata Sandeep.

Pada penutupan perdagangan saham Selasa, 10 Januari 2023, saham CMRY menguat 0,24 persen ke posisi Rp 4.150 per saham. Saham CMRY dibuka stagnan Rp 4.140 per saham.

Saham CMRY berada di level tertinggi Rp 4.270 dan terendah Rp 4.010 per saham. Total frekuensi perdagangan 1.988 kali dengan volume perdagangan 4.519.737 saham. Nilai transaksi Rp 2 triliun.

 


Transaksi Saham CMRY Sentuh Rp 2 Triliun di Pasar Negosiasi

Sejumlah wisatawan menikmati keindahaan alam di Cimory Dairyland, Puncak, Bogor, Jawa Barat, Minggu (31/10/2021). Pelonggaran PPKM dimanfaatkan masyarakat untuk berlibur ke tempat wisata dengan tetap memberlakuan protokol kesehatan COVID-19. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Sebelumnya, transaksi harian saham PT Cisarua Mountain Dairy Tbk (CMRY) melonjak signifikan di pasar negosiasi pada sesi pertama perdagangan, Selasa (10/1/2023). Transaksi saham CMRY signifikan tersebut mendorong transaksi harian bursa mencapai Rp 7,4 triliun hingga sesi pertama.

Mengutip data RTI, transaksi saham CMRY mencapai Rp 2 triliun di pasar negosiasi pada sesi pertama perdagangan Selasa pekan ini. Saham CMRY melemah 2,17 persen di pasar negosiasi. Saham CMRY ditransaksikan di posisi Rp 4.060 per saham. Total frekuensi perdagangan dua kali dengan volume perdagangan 4.477.927 saham. Di pasar negosiasi saham CMRY berada di level tertinggi Rp 4.500 dan terendah Rp 4.060 per saham.

Di pasar regular, saham CMRY melemah 2,17 persen ke posisi Rp 4.050 per saham. Saham CMRY dibuka stagnan di posisi Rp 4.140 per saham. Saham CMRY ditransaksikan di posisi tertinggi Rp 4.200 dan terendah Rp 4.010 per saham. Total frekuensi perdagangan 986 kali dengan volume perdagangan 4.487.470 saham. Nilai transksi Rp 2 triliun.

Pada sesi pertama, IHSG merosot 1,52 persen ke posisi 6.586,82. Indeks LQ45 anjlok 1,98 persen ke posisi 897,72. Seluruh indeks acuan kompak tertekan. Pada sesi pertama, IHSG berada di level tertinggi 6.690,22 dan terendah 6.571,06.

Sebanyak 396 saham melemah dan 133 saham menguat. 173 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan 762.299 kali dengan volume perdagangan 10,8 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 7,4 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) terhadap rupiah di kisaran 15.517.

 


Sektor Saham

Pekerja melintas di dekat layar digital pergerakan saham di Gedung BEI, Jakarta, Rabu (14/10/2020). Pada prapembukaan perdagangan Rabu (14/10/2020), IHSG naik tipis 2,09 poin atau 0,04 persen ke level 5.134,66. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Indeks sektor saham mayoritas melemah kecuali indeks sektor saham industry naik 0,12 persen. Sektor saham keuangan merosot 2,23 persen, dan catat penurunan terbesar. Sektor saham energi melemah 0,46 persen, sektor saham basic terpangkas 1,36 persen, sektor saham nonsiklikal susut 1,22 persen.

Selanjutnya sektor saham siklikal tergelincir 1 persen, sektor saham kesehatan terpangkas 1,43 persen, sektor saham properti melemah 0,38 persen. Kemudian sektor saham teknologi terperosok 0,67 persen, sektor saham infrastruktur tersungkur 0,65 persen dan sektor saham transportasi susut 0,89 persen.

Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, pergerakan IHSG diperkirakan dipengaruhi oleh pergerakan bursa saham Amerika Serikat (AS) yang bervariasi cenderung koreksi karena pernyataan hawkish bank sentral AS atau the Federal Reserve (the Fed) yang bervariasi.

“Dari dalam negeri, pergerakan IHSG masih dibayangi oleh outflow asing yang selama sepekan Rp 1,8 triliun ditambah dari sisi teknikal yang dimungkinkan skenario alternatif yang berjalan,” ujar Herditya saat dihubungi Liputan6.com.

Ia menuturkan, IHSG akan melemah pada sesi dua meski terbatas. Dengan koreksi IHSG tersebut, Herditya menyarankan untuk buy on weakness (BoW) terlebih dahulu hingga menunggu sinyal reversal.

 


Kinerja Perseroan

Pekerja tengah melintas di layar pergerakan IHSG di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (18/11/2019). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup pada zona merah pada perdagangan saham awal pekan ini IHSG ditutup melemah 5,72 poin atau 0,09 persen ke posisi 6.122,62. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, PT Cisarua Mountain Dairy Tbk (CMRY), produsen susu cimory membukukan pertumbuhan kinerja keuangan selama sembilan bulan pertama 2022. PT Cisarua Mountain Dairy Tbk mencatat kenaikan penjualan dan laba bersih.

Mengutip laporan keuangan yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Minggu (30/10/2022), PT Cisarua Mountain Dairy Tbk meraup penjualan bersih Rp 4,75 triliun hingga September 2022. Penjualan bersih tersebut tumbuh 75,90 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 2,70 triliun.

Beban pokok penjualan Rp 2,73 triliun hingga September 2022, naik 96,3 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 1,39 triliun. Dengan demikian, laba bruto tumbuh 54,12 persen menjadi Rp 2,02 triliun hingga kuartal III 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 1,31 triliun.

Beban penjualan dan pemasaran bertambah 81,5 persen menjadi Rp 875,84 miliar hingga September 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 482,50 miliar. Beban umum dan administrasi bertambah 75,54 persen menjadi Rp 93,21 miliar hingga kuartal III 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 53,10 miliar.

Laba usaha perseroan naik 35,9 persen menjadi Rp 1,05 triliun hingga kuartal III 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 774,58 miliar.

Dengan melihat kinerja keuangan tersebut, PT Cisarua Mountain Dairy Tbk meraup laba periode berjalan yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk Rp 878,56 miliar hingga kuartal III 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 605,47 miliar.

Perseroan membukukan laba per saham dasar yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk naik menjadi Rp 110,73 hingga September 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 76,31.

Perseroan mencatat total ekuitas Rp 5,07 triliun hingga September 2022 dari Desember 2021 sebesar Rp 4,69 triliun. Total liabilitas turun menjadi Rp 798,11 miliar hingga September 2022 dari Desember 2021 sebesar Rp 906,84 miliar.

Aset perseroan naik menjadi Rp 5,87 triliun hingga September 2022 dari Desember 2021 di kisaran Rp 5,60 triliun. Perseroan kantongi kas dan setara kas Rp 2,09 triliun hingga September 2022 dari Desember 2021 sebesar Rp 3,66 triliun.

 

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya