Bisnis Fesyen dan Kosmetik Rugi hingga Rp1 Triliun, Victoria Beckham Masih Optimistis

Bisnis fesyen dan kosmetik istri pesepak bola David Beckham, Victoria Beckham, sedang di ujung tanduk. Saat ini ia rugi hingga total 66 juta poundsterling atau yang setara dengan Rp1 triliun.

oleh Geiska Vatikan diperbarui 11 Jan 2023, 07:44 WIB
Victoria Beckham (Gero Breloer/AP Photo)

Liputan6.com, Jakarta - Bisnis fesyen dan kosmetik milik Victoria Beckham sedang di ujung tanduk. Saat ini ia rugi hingga total 66 juta pound sterling atau yang setara dengan Rp1 triliun. Hal ini diketahuinya setelah pihaknya membukukan kerugian sebesar 6 juta pound sterling atau setara dengan Rp113 miliar pada laporan keuangan terbaru. 

Melansir laman The Sun pada Selasa, 10 Januari 2023, Beckham Brand Holdings, perusahaan Victoria Beckham yang menaungi label fashion dan kosmetiknya, mengalami pertumbuhan penjualan dua digit selama satu tahun ini. Perusahaan milik Victoria dan David Beckham itu telah meningkatkan penjualan dari sekitar Rp207 miliar menjadi Rp641 miliar pada tahun 2021.  

Total kerugian Rp1 triliun tersebut menyebabkan para direktur tidak dibayar dividen, meski penjualan kembali tumbuh dan mengalami kenaikan 13 persen.  Meski mengalami kerugian, Victoria kabarnya masih tetap optimistis bisnisnya masih akan berkembang dengan lebih baik lagi.

Hal itu setidaknya terlihat dalam daftar laporan keuangan perusahaan induk yang menyebutkan hasil penjualan naik, yang tadinya hanya 36 juta pound sterling atau Rp678 miliar menjadi 41 juta pound sterling atau sama dengan Rp772 miliar untuk pakaian dan produk kecantikan. Namun, yang berperan paling banyak dalam penghasilan keuntungan adalah hasil dari merchandise dan royalti Spice Girls yang mencapai 420 ribu pound sterling atau sekitar Rp8 miliar. 

Sementara, di tahun 2021, brand Victoria Beckham Beauty disebut merugi hingga 4,7 juta pound sterling atau sekitar Rp91,6 miliar. Angka ini diluncurkan oleh Victoria Beckham Holdings yang baru saja melaporkan bahwa perusahaannya menderita kerugian total 16,5 juta pound sterling atau sekitar Rp 321,6 miliar.

 


Ekspansi ke Luar Negeri

Victoria Beckham. (dok.Instagram @victoriabeckham/https://www.instagram.com/p/B45OK4-JgpF/Henry)

Melansir dari The Mirror pada Senin, 9 Januari 2023, bisnis fesyennya telah berekspansi ke luar negeri dan sudah menambah pelanggan baru di Eropa dan Timur Tengah. Jenama fesyen tersebut juga mengeluarkan produk baru, yaitu barang-barang kulit dan rangkaian perawatan VB Body. 

Selain itu, perusahaan tersebut terus menambah ide inovatif dengan berkolaborasi dengan Augustinus Bader untuk produk perawatan kulit. Namun, untuk kolaborasi ini pihaknya membutuhkan suntikan tunai sebesar 2 juta pound sterling atau setara dengan Rp37,1 miliar sedangkan pemegang saham utama telah meminjamkan tambahan 0,6 pound sterling atau Rp113 ribu kepada grup.

Catatan keuangan menyatakan bahwa Victoria Beckham Holdings Ltd telah memenangkan 19 penghargaan untuk produk "mewah, berkinerja tinggi, dan membentuk komunitas pelanggan setia yang signifikan."

Bisnis fesyen Victoria Beckham juga telah berekspansi ke toko Bergdorf Goodman di New York pada  2021. Bisnis kecantikannya menambah sampai ke etalase toko di Australia dan Kanada.  Hasilnya cukup signifikan dan membuka peluang untuk berelspansi ke negara lainnya.


Fashion Kelas Atas

Beberapa waktu ini, rumah tangga David Beckham dan Victoria dikabarkan tak harmonis lagi (AP Photo)

Pada Agustus 2022, merek fesyen milik Victoria juga dikabarkan terancam bangkrut karena mempunyai utang dengan angka yang fantastis. Istri David Beckham ini dikenal sebagai salah satu publik figur yang memiliki merek fashion kelas atas dan eksklusif.

Menurut sebuah laporan dari Mirror, perusahan milik ibu empat anak ini mempunyai utang sebesar 53,9 juta euro (sekitar Rp798 miliar). Jumlah utangnya terus bertambah selama dua tahun terakhir setelah mengalami kerugian hingga 6,6 juta euro (sekitar Rp 99 miliar) pada 2020.

"Total pendapatan untuk grup Victoria Beckham Holdings turun 6 persen. Pada 2019, pendapatan total 38,3 juta euro (sekitar Rp571 miliar), namun kini menurun jadi 36,1 juta euro (sekitar Rp541 miliar) karena efek pandemi global," kata juru bicara brand Victoria Beckham yang tidak disebutkan namanya kepada Mirror, 14 Agustus 2022. Meski rugi besar, Victoria Beckham Holdings mengklaim sigap mengelola dana untuk menekan angka pengeluaran di masa pandemi.

Upaya ini pun sangat efektif mengurangi kerugian sampai 57 persen.  "Grup ini dengan cepat merespons dampak pandemi dengan mengendalikan dana untuk meminimalisasi kerugian. Berkat efisiensi ini bisnis ini pun bisa tetap berjalan untuk jangka panjang," paparnya.

 


Gaji Karyawan

Victoria Beckham (AP Photo)

 

Meski begitu, kerugian tersebut tak menyebabkan keluarga Beckham bangkrut. Keluarga ini masih meraup untung dari keseluruhan bisnis mereka. Victoria Beckham Beauty, brand produk kecantikan milik ibu empat anak ini, juga sukses di pasaran karena terus berinovasi untuk merilis beberapa produk baru mulai dari produk makeup sampai skincare.

Bukan itu saja, gurita bisnis yang dimiliki oleh pasangan David Beckham dan Victoria Beckham juga dikabarkan meraup keuntungan dua kali lipat pada 2022 hingga menghasilkan 11,6 juta euro (sekitar Rp174 miliar). Sebagian besar keuntungan tersebut dari kerja sama David dengan perusahaan besar, seperti Adidas, Tudor Watches, dan Haig.

Pada Mei 2020, Victoria Beckham dilaporkan telah merumahkan sejumlah karyawannya akibat pandemi Covid-19. Lebel fesyen itu sempat mengirimkan surat kepada 30 karyawannya bahwa mereka dirumahkan sesuai skema cuti pemerintah Inggris. Lewat skema itu, pemerintah akan membayar gaji 80 persen dari besaran gaji karyawan. Victoria sempat dikabarkan akan membayar sisa 20 persen gaji karyawannya selama pandemi.

Infografis Sampah Kemasan Produk Kecantikan. (Liputan6.com/Abdillah)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya